Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Bukan rahasia bila memaafkan kesalahan orang lain adalah hal yang harus dilakukan, terlebih jika orang tersebut meminta maaf dengan tulus ikhlas. Dengan bersedia memaafkan orang lain, kita akan mendapatkan ketenangan batin karena kita mampu melupakan kesalahannya sehingga gak menimbulkan dendam.
Akan tetapi, segala sesuatu yang konteksnya positif bisa berakibat buruk jika dilakukan secara berlebihan, termasuk terlalu mudah dalam memaafkan orang lain yang bisa saja berakibat buruk bagi diri sendiri. Ada alasan yang mendasari mengapa terlalu mudah memaafkan itu justru gak akan ada untungnya, seperti apakah itu? Yuk, mari disimak!
1. Nyatanya, gak semua kesalahan bisa dengan mudah dimaafkan
Ilustrasi putus hubungan (Pexels/RODNAE Productions Meskipun memaafkan kesalahan orang lain itu penting, tetapi bukan berarti semua kesalahan yang dilakukan orang lain bisa dimaafkan dengan mudah. Terkadang, kamu perlu melihat apakah kesalahan tersebut berakibat fatal atau tidak bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitarmu.
Kalau kesalahan yang dilakukan itu terbilang fatal misalnya pasanganmu saat ini selingkuh di belakangmu, apakah kamu mau memaafkan orang yang jelas-jelas sudah mencederai komitmen yang dibuat bersama? Tentu saja, kamu harus bertindak tegas dengan langsung memutuskan hubungan dengannya, bukan justru malah memaafkan sikapnya yang sudah keterlaluan begini.
Baca Juga: 5 Cara Meningkatkan Ketenangan Jiwa agar Hidupmu Bahagia
2. Kata maaf saja gak akan menyelesaikan masalah
Ilustrasi tabrakan mobil (Unsplash/Matt Hudson) Misalnya, kamu meminjam mobil dan mengalami kecelakaan sehingga mobil tersebut rusak. Setelah kamu meminta maaf kepada pemilik mobil, apakah dia akan memaafkanmu? Tentu saja gak, ia pasti akan menuntut ganti rugi dari kerusakan mobil tersebut. Ini adalah satu dari sekian banyak bukti bahwa kata maaf gak akan cukup dalam penyelesaian masalah.
Ini juga berlaku ketika orang lain berbuat salah kepadamu bahkan sampai mengakibatkan kerugian secara materiil, maka jangan sungkan untuk menuntut pertanggungjawabannya atas kesalahan yang diperbuat. Ini bukan soal tulus atau gaknya kamu memaafkannya, tetapi kalau kamu malah dengan mudahnya memaafkan orang tersebut tanpa menuntut, maka kamu sudah mengajarkannya untuk lari dari tanggung jawab, lho.
3. Menghilangkan kesempatan baginya untuk memperbaiki diri
Ilustrasi seorang pria (Unsplash/Zach Vessels) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Memang kita perlu untuk menerima permintaan maaf dari orang yang telah berbuat salah, tetapi kamu harus tahu bahwa gak semua orang memiliki rasa penyesalan dan masih ada orang yang terus-menerus mengulangi kesalahan yang sama.
Di situlah kamu perlu ketegasan dengan gak terlalu mudah memaafkan kesalahan orang lain karena hal ini akan memberikannya kesempatan untuk introspeksi dan memperbaiki diri agar dia gak jatuh dalam kesalahan yang sama.
4. Kamu sama saja membiarkan diri tersakiti
Ilustrasi wanita menangis (Unsplash/Thought Catalog) Hati dan pikiranmu akan terus tersakiti jika kamu begitu mudahnya memberi maaf bagi orang lain yang sudah berbuat salah padamu karena bisa saja orang tersebut berpikir bahwa ia boleh-boleh saja bertindak semaunya sendiri karena merasa pasti akan dimaafkan olehmu.
Kalau dia sudah mulai ngelunjak seperti itu, maka sudah pasti kamu akan capek hati karena berulang kali harus memaafkan kesalahannya, sedangkan ia sendiri malah terus mengulangi sifat buruknya. Selain itu, terlalu mudah memaafkan kesalahan orang lain juga akan membuatmu rentan dimanfaatkan orang.
Baca Juga: 5 Cara Hadirkan Ketenangan Hati Setelah Alami Hari yang Berat