7 Bukti Kalau Kamu Belum Bisa Bersikap Dewasa sebagai Teman

2. Menuntut mereka untuk selalu ada waktu ketika kamu butuh

pexels/CoWomen

Umumnya memang sesama teman harus tolong menolong, tapi tetap harus melihat situasi dan kondisinya dulu dong. Jangan sampai ketika kamu memerlukan bantuan, jatuhnya malah jadi merepotkan teman.

Boleh-boleh saja minta tolong, tapi temanmu juga berhak menolak kalau memang dia gak bisa membantu. Jangan lantas menganggapnya tidak setia kawan. Bisa jadi memang dia benar-benar sedang tidak dapat menolongmu. 

3. Paling suka dapat traktiran, tapi gak mau gantian keluar uang

pexels/Pressmaster

Siapa sih yang gak senang diajak makan-makan gratis sama teman? Tentu kamu akan bersemangat ketika mendapat traktiran ulang tahun. Tetapi giliran kamu yang berulang tahun, rasanya berat untuk mengeluarkan uang dan gantian mentraktir teman-teman.

Ya, meskipun mereka gak pernah meminta secara langsung untuk dibayari makan-makan sih. Tapi normalnya ada rasa ingin membalas budi kan? Jangan heran lho kalau sikapmu ini membuat mereka menilaimu sebagai teman yang pelit. 

Baca Juga: 5 Tips Jitu Biar Kamu Gak Jadi Pribadi Membosankan, Auto Banyak Teman!

4. Kamu suka cemburu kalau temanmu dekat dengan orang lain

pexels/Andrea Piacquadio

Mungkin kalian sudah berteman sejak masih kecil, tapi bukan berarti kedekatan itu membuatnya harus bersamamu selamanya. Ada kalanya kalian mesti berpisah. Entah karena salah satu pindah ke luar kota, atau menempuh pendidikan di sekolah yang berbeda. Di tempat baru tentu saja kalian akan mendapatkan teman baru pula.

Meskipun begitu, hubungan pertemanan kalian gak berhenti sampai situ kok. Sebagai seseorang yang dewasa, dia akan tetap menganggapmu sebagai teman dekatnya. Sebaliknya, jika kamu masih bersikap kekanak-kanakan, tentu mengetahui dia dekat dengan teman-teman barunya bisa membuat hatimu panas alias cemburu. 

Bukannya berhasil mengambil perhatiannya, sikapmu ini justru bisa membuat dia malas berteman lagi denganmu, lho!

5. Lingkup pertemananmu hanya sebatas geng-mu saja, gak bisa diubah

pexels/Snapwire

Mungkin kamu termasuk tipikal orang yang gak mudah akrab dengan orang yang baru dikenal. Kamu juga kurang luwes dalam menjalin hubungan pertemanan. Makanya, teman dekatmu terbilang terbatas dan hanya berkutat pada lingkaran geng-mu saja. Tidak ada pikiran untuk menambah teman baru, bahkan begitu ada yang mendekatimu kamu buru-buru menghindar dan mengabaikan niat pertemanannya. 

Wah kalau begini sih, selain akan dibilang sombong kamu juga bakal rugi sendiri lho. Karena punya banyak teman itu sesungguhnya menyenangkan. Semakin kamu mengenal banyak orang, kesempatanmu untuk mengembangkan diri juga semakin terbuka lebar. Misalnya, ketika kamu berencana membuka sebuah bisnis. Teman-temanmu inilah yang nantinya bisa membantumu untuk membesarkan bisnismu itu. 

6. Masih suka iri sama keberhasilan teman sendiri

pexels/Helena Lopes

Melihat temanmu meraih kesuksesan di bidangnya, acap kali membuatmu merasa iri. Padahal sebagai salah satu orang terdekatnya, seharusnya kamu ikut gembira dan bangga dong. Namun sebaliknya, rasa iri tersebut justru membuatmu jadi malas bersinggungan lagi dengannya.

Mungkin kamu berpikir kalau seharusnya sebagai teman kalian bisa meraih kesuksesan bersama-sama. Nah, kalau soal itu sih gak bisa selalu benar ya. Banyak orang yang memang bisa mencapai puncak bersama-sama dengan temannya, tapi gak sedikit pula yang tertinggal sepertimu.

Daripada merasa iri dan benci melihat temanmu sukses, lebih baik introspeksi diri dulu. Sejauh mana usahamu selama ini, kalau sehari-hari saja kamu masih suka malas-malasan kesuksesan juga gak akan bisa kamu raih dengan cepat.  

7. Masalah sama teman sekecil apapun bagimu jadi masalah yang fatal

pexels/David Garrison

Terakhir, tiap kali kamu berselisih paham dengan teman pasti selalu dibesar-besarkan. Contohnya saat kalian sedang bercanda, tak sengaja perkataan temanmu menyinggung perasaanmu dan kamu langsung membela diri saat itu juga.

Walaupun temanmu sudah meminta maaf, tapi itu tidak cukup membuatmu merasa lega. Bahkan hingga berhari-hari masalah yang seharusnya sudah kelar ini masih saja diperpanjang. Mungkin kamu lupa kalau bisa saja sebelumnya juga pernah melukai perasaan temanmu tanpa sengaja. Nah, kalau sekarang di balik kamu yang menyakiti hati mereka, apakah salah kalau mereka ikut membesar-besarkan masalah itu juga? 

Semoga ketujuh bukti di atas tidak kamu temukan dalam dirimu ya! Karena mau bagaimana juga, menjaga pertemanan itu penting. Jangan sampai karena gak mau menghilangkan sifat-sifat buruk tadi, kamu jadi ditinggalkan oleh teman-temanmu. 

Baca Juga: 5 Sikap Netral Memposisikan Diri Saat Teman Melakukan Kesalahan Besar