Sahabat Sejati Justru Gak Akan Memberikan 5 Hal Ini padamu

2. Pujian yang berlebihan sampai membuatmu lupa diri

ilustrasi persahabatan (pexels.com/Ron Lach)

Kapan terakhir kali sahabatmu memberikan pujian? Mungkin saking jarangnya dia memujimu, kamu sendiri sampai lupa kapan terakhir mendengar sanjungan itu dari mulutnya. Bukannya karena temanmu ini gak peka, apalagi kurang peduli. Hanya saja, baginya mengapresiasi prestasi dan kelebihanmu itu cukup sewajarnya saja. 

Sebab dia khawatir kamu akan terbuai dengan pujian tersebut, sehingga membuatmu jadi lupa diri. Coba saja kamu mendengar sahabatmu bilang bahwa kemampuan masakmu itu sudah yang terbaik. Ibaratnya, nih mau besok lusa kamu buka restoran pasti langsung laris manis, deh. Karena merasa sangat tersanjung, alhasil kamu jadi malas mengembangkan diri dan jadi sok tahu. Padahal, bakatmu itu masih bisa dimaksimalkan lagi, lho!

3. Berkata bohong demi menyenangkan hatimu

ilistrasi berdiskusi (pexels.com/PNW Production)

Walaupun sebagai sahabat karib, tapi bukan berarti kalian harus sepakat terus dalam berbagai hal, dong. Ada kalanya pemikiranmu dan dia justru sangat bertolak belakang. Masa iya, doi harus berkata bohong hanya demi membuat hatimu lega? Sedangkan sebenarnya dia juga ingin opininya kamu dengarkan, lho. 

Lebih baik belajar untuk mempunyai pemikiran yang lebih terbuka, deh. Sehingga kalian berdua bisa berdiskusi tentang berbagai hal dengan santai, tapi tetap berbobot. Tanpa harus merasa egois dan inginnya didengarkan terus. Dengan menunjukkan sikap yang open minded begitu, niscaya akan ada banyak pengetahuan baru yang saling kalian pelajari dari satu sama lain.

Baca Juga: Saling Toleransi, Persahabatan Tak Terhalang Perbedaan Agama

4. Membelamu mati-matian padahal jelas-jelas tahu kamu yang salah

ilustrasi dimarahi teman (pexels.com/Liza Summer)

Jangan harap dibela mati-matian sama sahabatmu ini, kalau terbukti memang dirimulah yang salah. Sebaliknya, dia mungkin akan menjadi salah satu orang yang paling marah ke kamu, karena sudah berbuat sesuatu yang merugikan orang lain. Tapi ingat, kemarahannya ini bukan semata-mata karena dipengaruhi emosi, lho.

Doi hanya ingin kamu menyadari kesalahanmu dan meminta maaf saja, kok. Selanjutnya sahabatmu ini juga berharap kamu bisa mengambil hikmah dari peristiwa yang baru saja dialami. Sehingga lain kali kesalahan serupa tak harus terulang kembali. Sebegitu pedulinya, kan dia sama kamu?

5. Perlindungan, ketika kamu seharusnya bertanggung jawab atas kesalahanmu

ilustrasi menasihati teman (pexels.com/George Pak)

Lari dari masalah yang kamu buat sendiri adalah tindakan pengecut. Tentu saja sahabatmu ini juga bakal berpikir demikian. Maka dari itu, jangan harap kamu bisa mengandalkan dia untuk meminta perlindungan, supaya tidak dikejar-kejar guna dimintai pertanggungjawaban. Justru doi bakal mendesakmu untuk maju dan menyelesaikan masalah yang ada sampai tuntas. 

Terlihat kejam memang, tapi ini dia lakukan semata-mata supaya kamu bisa menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Jadi lain kali lebih hati-hati lagi saat bertindak. Gak usah takut atau khawatir, karena selama proses penyelesaian masalah itu, kawanmu bakal setia mendampingi dan memberikan dukungan, kok. 

Sahabat sejati memang bukan sosok yang selalu menuruti segala keinginanmu atau membuat hidupmu mudah dengan bantuan darinya. Tapi sahabat sejati adalah dia yang mau berkata keras kepadamu demi membuat kamu sadar sudah berbuat salah. Bukan memojokkan, namun membantumu untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. So, apakah teman dekatmu saat ini sudah bisa disebut sebagai sahabat sejati?

Baca Juga: 5 Tanda Persahabatan sudah Sangat Dekat, Gak Jaim Satu sama Lain