Apa Itu Physical Touch? Ini Pengertian dan Contohnya

Kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, physical touch bermakna sentuhan fisik. Ini artinya, seseorang yang bahasa cintanya berupa physical touch menyalurkan dan lebih menyukai afeksi/kasih sayang melalui kontak fisik ketimbang pujian atau hadiah.

Menurut laman Mind Body Green, kontak fisik di sini bisa meliputi sentuhan-sentuhan kecil, seperti membelai rambut atau menepuk punggung, berpegangan tangan, pelukan, ciuman, hingga berhubungan badan. Namun, harus diingat bahwa sentuhan fisik tersebut merupakan yang pantas dan konsensual, bukan paksaan.

Di samping itu, perlu diingat pula bahwa bahasa cinta yang seperti ini tidak terbatas hanya pada hubungan romantis dengan pasangan, tapi juga bisa mencakup hubungan platonis dengan keluarga ataupun teman. Jadi, jangan langsung menganggap aneh kalau ada teman yang menghiburmu dengan cara memberi sebuah pelukan, ya!

Walaupun seks termasuk ke dalam bagian dari love language ini, wajib digarisbawahi bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya begitu. Dari Mind Body Green, Rhonda Richards-Smith, seorang psikoterapis, menjelaskan bahwa apabila seseorang merasa bahwa sentuhan pasangannya terasa menenangkan, kemungkinan besar bahasa cintanya adalah physical touch.

Akan tetapi, apabila seseorang melakukan hubungan badan dan menyukai kegiatan yang berbau seks, belum tentu dirinya memiliki bahasa cinta berupa sentuhan fisik. Sebab, cinta dan kasih sayang tidak selamanya berkaitan dengan nafsu semata. Tentunya, kamu mencium si dia bisa saja hanya sebagai ungkapan sayang saja, kan?

Mungkin, sekarang kamu bertanya-tanya, "Kira-kira, bahasa cintaku physical touch, gak, ya?" Laman Mind Body Green menyebutkan bahwa ada sejumlah tanda yang mungkin mengindikasikan bahwa love language-mu adalah physical touch. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

• Kamu suka dalam hubungan yang touchy atau melibatkan banyak sentuhan dengan pasangan.
• Kamu merasa dicintai ketika menerima kecupan tiba-tiba di pipi, dahi, ataupun bagian tubuh lain.
• Ketika bersama pasangan, entah kenapa kamu tak sadar melakukan kontak fisik dengannya, seperti menyentuh lengannya.
• Bagimu, dekapan dari pasangan terkesan lebih spesial ketimbang ucapan sayang atau hadiah.
• Kamu merasa tenang dan seolah stres langsung hilang ketika pasangan menepukmu, memijat bahumu, ataupun memelukmu.
• Di saat pasangan tiba-tiba tidak kontak fisik denganmu, kamu merasa ada yang aneh hingga merasa sedih dan kesepian.
• Sewaktu duduk di sampingnya, kamu sering bersandar di pundaknya atau bahkan mendekap lengannya.

Bisa jadi, pasanganmu adalah salah satu pemilik dari love language ini dan kamu juga ingin membalas afeksi mereka dengan cara yang sama. Nah, ada beberapa contoh physical touch yang bisa kamu lakukan, nih. Misalnya adalah

• sering memberinya kecupan;
• berpegangan tangan dengannya sewaktu jalan-jalan atau bepergian ke suatu tempat;
• genggam dan usap lembut tangannya ketika sedang berbincang permasalahan serius;
• bersandar di pundaknya atau mendekapnya sewaktu duduk berduaan;
• menghabiskan waktu dengan berpelukan di tempat tidur;
• pijat bahu atau punggungnya ketika kamu melihatnya merasa penat;
• sandarkan juga kepalamu sewaktu pasangan menyandarkan kepala di bahumu; dan sebagainya. 

Pernah dengar kalau berpelukan bisa mengurangi stres? Itu bukan mitos, lho! Dilansir Healthline, tubuh melepas hormon oksitosin, kerap disebut sebagai hormon cinta, ketika kamu memeluk, menyentuh, atau duduk dekat dengan orang terkasihmu.

Lebih lanjut, disebutkan bahwa oksitosin mampu memicu penurunan tekanan darah dan norepinefrin (hormon stres). Alhasil, kamu pun merasa lebih relax dan bahagia.

Bukan itu saja, apabila kamu atau pasanganmu memiliki bahasa cinta berupa physical touch, manfaat lain yang akan kamu berdua rasakan meliputi

• penurunan tekanan darah tinggi;
• peningkatan kepercayaan diri;
• berkurangnya rasa takut dan rasa sakit; hingga
• semakin eratnya hubungan dengan pasangan.

Nah, itulah tadi informasi mengenai apa itu physical touch dan contohnya. Setelah membaca artikel di atas, apakah kamu merasa termasuk salah satu pemilik love language ini?