Apakah Wajar Jika Pasangan Bermain Aplikasi Dating?

- Aplikasi dating menggoda
- Terlalu banyak pilihan bisa merusak hubungan
- Komunikasi adalah kunci utama dalam hubungan
Di zaman sekarang, aplikasi dating bukan cuma dipakai oleh mereka yang single. Pasalnya, kadang orang yang sudah punya pasangan pun masih aktif di dalamnya. Tapi, kalau pasangan kamu ternyata masih main aplikasi dating, harus khawatir gak sih?
Daripada langsung emosi atau mikir yang aneh-aneh, lebih baik cari tahu dulu dari berbagai sisi. Kenapa sih orang masih tergoda buka aplikasi seperti itu, apa dampaknya ke hubungan, dan gimana caranya biar gak salah paham satu sama lain.
1. Godaan aplikasi dating itu nyata

Aplikasi dating memang dirancang seperti game. Kita tinggal geser layar, cocokkan profil, dan bisa langsung ngobrol dengan orang baru. Ini yang bikin banyak orang kecanduan, bahkan yang sudah punya pasangan. Sensasinya bikin penasaran dan bisa memberi semacam "pelarian" dari rutinitas.
Menurut Lily Womble, mantan pelatih Tinder dan pakar hubungan, “Aplikasi dating itu dibuat seperti mesin slot, kita terus geser karena otak kita mencari sensasi menyenangkan," katanya, dikutip The Knot.
Nah, kalau pasangan kamu iseng buka aplikasi cuma buat validasi diri atau bosan, bisa jadi itu sinyal ada hal yang perlu dibicarakan dalam hubungan kalian. Lebih baik perbaiki sejak dini, sebelum terlalu jauh hingga terdapat banyak jarak dihubungan kalian.
2. Terlalu banyak pilihan bikin goyah

Kebanyakan pilihan bisa membuat orang malah susah puas. Saat terus melihat profil-profil menarik, pasangan bisa tergoda membandingkan dan merasa rumput tetangga lebih hijau. Ini yang disebut dengan paradox of choice dan ternyata cukup merusak stabilitas hubungan.
Dalam studi dari Journal of Computers in Human Behavior, hubungan dari online dating lebih rentan berakhir dibanding hubungan yang dimulai secara langsung. Hal ini berkaitan dengan komitmen dan rasa kurang puas.
“Terlalu banyak pilihan membuat kita sulit berkomitmen dan mudah merasa ada yang kurang dari pasangan sendiri,” ungkap Prof. Aditi Paul, peneliti hubungan digital. Jadi kalau pasangan main dating apps, ini bisa jadi tanda keresahan emosional yang harus dibahas.
3. Semua balik lagi ke komunikasi

Setiap hubungan punya aturannya masing-masing. Ada yang setuju dengan konsep open relationship, di mana main aplikasi dating bisa jadi bagian dari eksplorasi bersama. Tapi, kalau dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan pasangan, itu bukan lagi soal aplikasi, itu soal kejujuran yang dilanggar. Diam-diam aktif di dating app sering kali bukan cuma iseng, tapi bisa jadi cerminan kebutuhan emosional yang nggak terpenuhi dalam hubungan.
Kalau gak ada komunikasi terbuka, yang muncul bukan lagi hubungan sehat, tapi ketidakpastian dan kecurigaan. Jadi, sebelum langsung menuduh atau marah, penting banget ngobrol jujur: apakah ini soal sekadar aplikasi, atau ada kebutuhan emosional yang selama ini gak tersampaikan?
Jadi bukan aplikasi dating-nya yang salah, tapi bagaimana pasangan menyikapinya. Tanpa komunikasi dan kepercayaan, bahkan hal sekecil apa pun bisa jadi bom waktu dalam hubungan.