5 Hal Ini Wajib Kamu Batasi Sedari Awal Jadian, Biar Gak Kebablasan

Memang setelah jadian pacar jadi salah satu orang terdekatmu juga. Tapi bukan berarti kamu bisa membuka semua hal tentang keluargamu dengannya. Ceritakan saja mengenai ayah, ibu dan saudaramu secara general. Tidak perlu sampai membeberkannya hingga ke akar-akarnya. Sebab mau bagaimana juga, dia adalah orang baru di hidupmu. 

Belum tentu juga, kan hubungan kalian akan berlangsung berapa lama dan seserius apa. Jaga-jaga kalau nantinya harus putus di tengah jalan. Bukannya mau berprasangka buruk, tapi gak menutup kemungkinan bila rahasia keluargamu bisa bocor ke banyak orang setelah kalian berpisah, lho. Makanya pikir dulu baik-baik, ya! 

Memberinya perhatian dan kasih sayang sudah jadi kewajibanmu sebagai seorang pacar. Namun catat, tidak perlu mencurahkan seluruh perhatian dan perasaan cintamu ke dia. Nah, kok begitu? Iya, dong ingat dia cuma kekasihmu, bukan saudara apalagi istrimu. Belum saatnya kamu mencurahkan segala-galanya buat dia. 

Sayang dan cinta boleh-boleh saja dan memang sudah sewajarnya. Tapi kalau sampai berlebihan dan menjadikannya sebagai prioritas itu baru salah. Masih ada keluarga dan saudara-saudaramu yang lebih berhak mendapatkan perhatian itu. Nanti kalau sudah jadi kebiasaan bisa bikin runyam, lho. Karena terbiasa dimanja, dia jadi bergantung sepenuhnya sama kamu. Repot sendiri, deh akhirnya. 

Bagus, sih mencoba berpikiran positif dengan memberi kepercayaan ke pacar. Misalnya, kamu gak pernah melarangnya pergi dengan siapa pun selama memberi kabar terlebih dahulu padamu. Akan tetapi, kepercayaan yang berlebihan itu bisa jadi bumerang bagimu, lho.

Syukur-syukur kamu mendapatkan kekasih yang setia. Tapi kalau gak, pada akhirnya kamu sendiri yang bakal kecewa. Sudah memberikannya kepercayaan penuh, eh ternyata diam-diam pacarmu malah hobi menggoda laki-laki lain. Kalau sudah begini, siapa yang paling dirugikan? 

Sekali lagi diingatkan, status kalian hanya sebatas pacaran. Belum tentu lanjut hingga ke pernikahan. Makanya, penting pula untuk membatasi kontak fisik dengannya. Berpelukan atau berciuman mungkin masih bisa ditolerir, tapi kalau sampai melakukan hubungan layaknya suami-istri, ini yang perlu dipikir lagi. 

Kalau sejak awal batasan hubungan fisik ini tidak dibatasi, jangan kaget bila ujung-ujungnya hubungan kalian cuma berorientasi pada masalah seksual saja. Daripada sibuk menyalurkan nafsu, lebih baik gunakan masa pacaran sebagai sarana pengenalan pribadi satu sama lain. Kalau cocok ya lanjut, kalau pun tidak bisa putus secara baik-baik. Setuju, gak? 

Di luar hubungan asmara ini, tentu kalian punya kehidupan masing-masing. Dia dengan dunianya dan kamu dengan duniamu. Tidak perlu selalu melibatkan pasangan dalam setiap urusan pribadimu. Begitu pula sebaliknya. Sebab jika ini dilakukan kalian sudah tidak lagi punya privasi, lho.

Bayangkan saat kamu lagi ada masalah dengan temanmu misalnya, dia jadi ikut campur dan membuat persoalan ini meluas ke mana-mana. Bukannya berdamai, eh kalian malah sulit berbaikan karena temanmu merasa tindakan pacarmu sudah keterlaluan. Ikut campur tanpa tahu duduk permasalahannya. 

Ternyata tidak semua hal bisa dibagi dengan pasangan, ya. Demi kebaikan kalian bersama memang ada beberapa yang harus dibatasi sejak awal. Gimana, apa kamu tertarik buat mencobanya? Atau malah tetap setuju untuk berbagi segalanya pada pacarmu nanti? Apa pun itu keputusannya, balik lagi kamu yang tahu mana yang terbaik bagimu.