Memutuskan Tidak Pacaran? Harus Bijak Menerima 7 Konsekuensi Ini Ya!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Zaman terus berkembang dan definisi berbagai hal juga ikut berkembang. Termasuk juga definisi pacaran. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi, makin banyak contoh pacaran yang kelewat batas terekspos ke publik melalui media sosial. Memang itu perlu mendapat tindak lanjut karena konsumen media sosial bisa datang dari anak di bawah umur yang mudah mencontohnya.
Sayangnya pacaran kelewat batas itu menjadi generalisasi pacaran zaman sekarang. Alhasil banyak orang sangat menentang pacaran. Padahal ada pacaran yang terkontrol dan bisa dijalani dengan sikap dewasa. Kalau kamu memutuskan untuk tidak pacaran, harus bijak menerima 7 konsekuensi ini ya!
1. Kalau kamu ternyata gak cocok dalam banyak hal dengan dia, kamu harus bersedia untuk sabar menghadapinya seumur hidup
Setidaknya salah satu dari kalian atau kalian berdua sekaligus harus mengalah dan berubah demi kenyamanan hubungan. Ingat bahwa tujuan pernikahan yang hakiki itu selama-lamanya.
2. Saat pacaran dan gak cocok, kamu bisa putus, tapi kalau menikah dan gak cocok, bercerai gak semudah itu
Tentu urusannya jauh lebih ribet saat bercerai daripada putus pacaran. Menikah itu perlu pertimbangan matang atas kemantapan masing-masing dalam mampu menjalani rumah tangga bersama.
3. Kamu perlu siap kecewa dengan apa yang dia sukai atau tidak sukai
Pacaran yang berusaha saling mengenal tanpa kontak fisik pun termasuk pacaran, tapi tipe yang terkontrol. Tanpa pacaran dan hanya mengenal sedikit/sebentar, kamu harus siap dengan apapun yang dia sukai dan tidak dia sukai, yang belum kamu ketahui sebelum menikah. Kamu bahkan perlu siap dengan trauma, fobia atau topik paling sensitif padanya yang tidak pernah diungkapkan sebelumnya.
Baca juga: 8 Cara Terkuat untuk Bisa Move On Tanpa Merasa Sakit
4. Kamu harus siap dengan seperti apapun lingkaran pertemanan dan keluarga pasanganmu
Editor’s picks
Mungkin memang kamu mencari tahu tentang teman/sahabat pasanganmu serta keluarganya terlebih dahulu sebelum menikah. Namun kamu harus siap dengan sikap dan karakteristik mereka semua jika kamu tidak cukup berinteraksi dengan mereka semua.
5. Perjalanan hubunganmu akan dimulai dari saat menikah, rencana hidup yang berbeda akan perlu didiskusikan dengan intens sampai menemui titik tengah
Bukan tidak mungkin masing-masing dari kalian memiliki rencana hidup yang benar-benar berbeda. Bahkan rencana hidup itu bisa jadi bertentangan dengan prinsip kalian masing-masing, karena baru tahu setelah menikah. Agar hubungan bisa berlanjut selama-lamanya, bicarakan dengan baik sampai terbentuk rencana hidup bersama yang bisa kalian tuju.
6. Kamu tidak benar-benar tahu apakah yang ia sampaikan di perbincangan itu benar atau tidak, jika tidak langsung mengalaminya
Sebelum menikah, kamu mungkin akan bertemu dengannya dan melangsungkan perbincangan bersama calon pasanganmu. Usaha pengenalan diri lebih dekat yang disampaikan olehnya itu ibarat melamar pekerjaan, bisa jadi semuanya benar, tapi belum tentu. Kamu harus siap dengan kemungkinan bahwa ia berbohong ketika memutuskan menikahinya.
7. Seperti apapun sikap dan sifat pasanganmu, kamu harus bersedia menerimanya lho!
Menikah itu bukan urusan main-main, bukan juga cuma sekadar yang penting melepas status lajang dan memiliki anak. Menikah itu soal membangun keluarga yang baik dan menambah kebahagiaan hidup keluargamu. Jika tidak pacaran, kamu harus siap menerima pasanganmu dalam sifat, karakteristik dan kondisi apapun, yang bahkan belum kamu ketahui sebelumnya.
Baik itu pacaran yang terkontrol, maupun memutuskan untuk tidak pacaran dan langsung menikah itu boleh saja, tapi harus siap dengan konsekuensinya masing-masing. Kedewasaan dari kita tercermin melalui rasa tanggung jawab kita atas pilihan kita sendiri. Jangan sampai ketika hasil pilihan kita tak sesuai harapan, banyak hal yang disalahkan bahkan sampai membebani orang lain. jangan sampai ya! Selalu pertimbangkan pilihanmu dengan matang!
Baca juga: Kalo Udah Yakin Sama Pacarmu, Jangan Tanyakan 12 Pertanyaan Ini