Bukan Tak Setia! 5 Alasan Kita Mudah Temukan Pengganti Setelah Putus
Siapapun orangnya, tentu saja ingin mempertahankan setiap hubungan bersama dengan orang yang dicintainya. Setidaknya jika memang masih jauh rencana untuk menyatukan cinta dalam ikatan suci pernikahan, maka hubungan bersama kekasih haruslah bertahan dalam waktu yang lama.
Namun siapa yang bisa menduga jika hubungan yang sudah lama dibina akan sirna begitu saja. Atas kesalahan baik yang disengaja atau yang tidak disengaja, semua bisa menjadi ancaman bagi sebuah hubungan hingga ada kata putus yang terucap.
Setelah putus dan melalui rasa sakit hati yang cukup lama, bukan berarti kita cuma bisa diam dan tak berhak mendapatkan pengganti. Ada kalanya memang setelah putus cinta, seseorang sulit menemukan pengganti yang baru, namun bukan hal yang aneh dan bukan pula tanda tak setia jika mereka dengan mudah menemukan pengganti.
Lalu apa sih alasan kita pun bisa dengan mudah menemukan pengganti seseorang yang sudah lama menjadi kekasih kita?
1. Dia tak layak diperjuangkan
Sudah jelas, alasan pertama yang menguatkan niat kita mencari pengganti setelah putus cinta adalah ketidaklayakan mantan kekasih kita untuk diperjuangkan. Sudah jelas saat mereka yang melakukan kesalahan, mereka yang menyakiti, mereka yang mengkhianati dan mereka yang meninggalkan, tentu akan sangat kuat sebuah alasan bagi kita mencari pengganti yang baru.
Meski tak semudah itu melupakan rasa cinta dan menghilangkan kebiasaan saat bersama dulu. Tapi setidaknya kita tidak menutup hati untuk orang yang lebih serius darinya. Apalagi jika ia tak meminta kita untuk kembali. Dia tak menunjukkan niat untuk memperbaiki kesalahannya, lalu untuk apalagi alasan kembali padanya?
2. Tak ada dukungan sebagai alasan kembali
Bagaimanapun saat kita berpacaran atau menjalin hubungan dengan orang lain, ada peran teman dan keluarga. Mereka yang tahu cerita kita, dan mereka yang mendukung kita hingga menhibur di kala kita terlarut dalam sakit hati karena putus cinta. Ya, saat kita terpuruk, mereka adalah orang-orang yang paling menentang kita untuk kembali kepada mantan kekasih kita. Bukan hanya karena sakit hati yang kita rasakan, tapi karena mereka tak mau kita melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
Hal itulah yang mendukung kita untuk mencari orang lain sebagai penggantinya. Tak harus cepat, tapi sudah pasti kita tidak menutup diri selepas rasa sakit itu pulih. Apalagi jika teman dan keluarga memberikan dukungan penuh atasnya. Sudah pasti akan menjadi penyemangat kita untuk melangkah ke jenjang yang lebih baik bukan?
3. Masih merasakan sakit hati saat mengingat
Untuk apa memperjuangkan orang yang menyakiti kita hingga lupa makan, tak bisa tidur, dan tak tahu apakah akan hidup besok hari atau tidak. Ya, semua dunia seoalh hancur setelah kita putus cinta. Meratapi diri sendiri pun menjadi kegiatan yang membuat kita semakin merasa sakit saat mengingatnya.
Terlebih saat mantan kita tak jua menunjukkan niat untuk meminta maaf atau memperbaiki salahnya. Baginya, kita hanyalah masa lalu dan dia pun sudah temukan pengganti yang baru. Benar memang mendapatkan pengganti setelah putus cinta bukanlah ajang atau arena perlombaan. Tapi setidaknya, untuk tidak meratapi sakit hati terlalu lama adalah usaha yang harus kita lakukan.
4. Ada 'dia' yang jauh lebih baik
Bagaimana mungkin kita membiarkan hati kita terus menerus meminta dia kembali? Sedangkan dia saja tak menghiraukan bagaimana kita menangis setelah putus cinta. Ya, salah satu yang membuat kita bisa dengan mudah menemukan pengganti mantan kekasih kita adalah saat ada orang yang lebih baik hadir di kehidupan kita. Entah teman dekat, mereka yang dikenalkan oleh sanak yang kita kenal, sampai yang tak pernah kita kenal sebelumnya.
Tapi yang jelas, menyia-nyiakan orang baik yang ingin membersamai kita yang pernah terluka adalah kesalahan besar. Meski kita tak banyak berharap padanya, tapi setidaknya kita tahu bahwa masih ada orang yang mencintai dan mau menerima kita dengan rasa sakit yang akan dibantunya untuk kembali pulih. Mereka adalah orang yang tidak pernah diundang, tapi datang karena semesta membiarkan rasa sakit digantikan dengan cinta.
5. Sebab hati harus bahagia
Yang terakhir bisa jadi alasan paling besar dari apa yang kita sebut dengan mendapatkan pengganti dan semua usaha untuk pulih dari luka setelah putus cinta. Ya, hati kita harus bahagia. Bahkan jauh lebih bahagia daripada saat menjalani hubungan dengan mantan kita.
Meski tolak ukur bahagia bukan sekedar mendapatkan pengganti setelah putus cinta. Tapi mampu menerima kenyataan dan melanjutkan kembali hidup yang sempat terombang-ambing pun menjadi tolak ukurnya. Ya, apalagi yang dicari setelah putus cinta selain bahagia. Jika menemukan orang baru bisa membuat kita menambah rasa bahagia, kenapa tidak?
