5 Cara Bertengkar yang Sehat dalam Hubungan, Jangan Terbawa Emosi

03 Nov 2021, 14:36 WIB

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Keira Burton)

Menjalin suatu hubungan romantis tidak bisa lepas dari yang namanya pertengkaran. Ada banyak faktor yang bisa memicu munculnya perselisihan antar pasangan, seperti kurangnya waktu berkualitas yang dihabiskan bersama atau kesalahpahaman.

Pada suatu titik ketika pertengkaran sudah tidak dapat dihindari lagi, hadapi saja. Sebenarnya munculnya emosi marah dalam suatu hubungan sangatlah normal. Hanya saja, jangan sampai bertengkar tanpa aturan yang malah membuat hubungan menjadi tidak sehat.

Berikut adalah cara bertengkar sehat yang dapat kamu aplikasikan dalam hubunganmu. Yuk, simak!

1.Hindari menggunakan kata-kata kasar

ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar (pexels.com/MART PRODUCTION)

Saat emosi sedang tinggi, seseorang cenderung ingin meluapkannya sebebas mungkin, termasuk berkata-kata kasar. Namun, sebaiknya hindari mengeluarkan kata-kata yang tidak enak didengar saat bertengkar dengan pasangan.

Diksi yang buruk dapat membuat kondisi menjadi lebih kacau dan masalah bertambah rumit. Sebaliknya, gunakan diksi yang lebih halus yang justru bisa membantu menyampaikan pesanmu dengan baik.

2.Jangan saling memotong pembicaraan

ilustrasi mendengarkan pembicaraan (pexels.com/Anthony Shkraba)

Ketika bertengkar, tetap berusahalah untuk mengendalikan diri dan bersikap setenang mungkin. Berikan waktu kepada pasangan untuk menyelesaikan argumennya. Jangan memotong pembicaraan karena itu akan membuat pasangan tidak bisa memberikan penjelasan yang utuh.

Terkadang, ada banyak hal yang harus disampaikan saat terjadi perselisihan. Jika emosi tidak stabil, sudahi pembicaraan hari itu dan lanjutkan di lain waktu saat hati dan pikiran sudah tenang agar masalah tidak semakin rumit.

3.Pelajari penjelasan dari kacamata pasangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Setiap pertengkaran pasti dipicu oleh sesuatu yang mengganggu. Sayangnya, pemicu ini terkadang tidak selalu bisa diketahui secara langsung karena pasangan belum siap bercerita atau kita yang tidak introspeksi diri.

Oleh sebab itu, penting untuk selalu berusaha memandang sesuatu dari kacamata pasangan juga. Belum tentu apa yang selama ini kita anggap salah sebenarnya kenyataannya tidak begitu. Jadi, biasakan untuk tidak selalu menuduh pasangan dan mulai rutin introspeksi diri.

4.Dengarkan dengan hati dan pikiran terbuka

ilustrasi pasangan yang sedang berdiskusi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pertengkaran dalam sebuah hubungan terjadi karena ada pihak yang merasa terluka, baik salah satu atau keduanya. Namun, sebaiknya kamu dan pasangan jangan saling melukai lebih jauh lagi.

Duduklah bersama dan dengarkan baik-baik apa yang ingin disampaikan pasanganmu. Bukalah hati dan pikiran selebar mungkin agar dapat mencerna dengan baik apa yang dibicarakan pasanganmu. Jangan segan untuk bertanya meminta penjelasan untuk hal-hal yang belum kamu pahami, sehingga akhirnya permasalahan bisa diselesaikan dengan tuntas.

5.Sampaikan apa yang menjadi keinginanmu

ilustrasi pasangan (pexels.com/SHVETS production)

Terakhir, jika kamu memang memiliki keluhan kepada pasanganmu, sampaikan dengan cara yang baik. Mintalah pasanganmu untuk melakukan apa yang sangat ingin kamu dapatkan dari dirinya.

Meminta sesuatu dengan tulus akan membantu menghindari tensi perkelahian dan menjaga untuk tetap saling menghormati satu sama lain. Harapannya, pertengkaran dapat berakhir dengan damai dan memberikan output yang lebih baik.

Nah, ternyata meskipun sedang bermasalah, sebaiknya kamu dan pasangan tetap bertengkar dengan sopan dan santun. Kendalikan amarah sebaik mungkin supaya pertengkaran menjadi sarana untuk saling membenahi diri. Tetap semangat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.