4 Tahap Ampuh Melupakan Mantan dalam Waktu 3 Bulan

Ketakutan terhadap kehilangan itu tiba-tiba jadi kenyataan. Rasa trauma, tentu ada. Sebab, apa yang kita berikan kepadanya sudah mencapai nilai 100. Semua kita berikan. Ketika orang itu pergi, kita kehilangan semuanya. Perasaan takut mencintai dan dicintai lantas muncul.

Tapi kita harus berprinsip bahwa dunia harus berjalan norma. LET IT GO. Jangan biarkan hubungan yang buruk kemarin akan merusak hubungan yang bakal terjalin di hari selanjutnya. Mengapa?

Kamu memiliki teman, keluarga, dan mungkin seseorang yang akan sangat mencintamu nanti. Mereka layak mendapatkan cintamu. Jika kamu masih berpegang pada seseorang yang tidak akan pernah kembali kepadamu, hatimu akan selalu sibuk dengan kesedihan dan kamu hampir tidak bisa membiarkan orang lain mengetuk pintu hati.

Ketika melajang, kamu bisa menikmati waktu seorang diri, tidak terikat hubungan dengan siapa pun. Inilah saatnya bagi kamu untuk memperbaiki kualitas diri dan hidup lebih mandiri. Mulanya memang sulit. Tapi akhirnya kita akan bisa melewati.

Lalu, bagaimana cara melupakan mantan? Dalam tiga bulan, kamu bisa kalau melakukan hal-hal berikut ini.

Ini adalah bagian yang paling gila. Setiap pagi, yang paling sering kamu lakukan adalah mengecek media sosialnya sekadar untuk mengetahui update baru. Tapi setiap kali melihat wajahnya, jantungmu terasa sakit. Dan kamu ingin bertanya kepadanya mengapa, tapi tidak akan ada jawabannya.

Kamu mungkin berpikir rasanya seperti pecandu narkoba dan dia adalah obat yang tidak dapat tergantikan. Apa yang dapat kamu lakukan untuk mencegahmu melakukan hal gila ini?

Tentu, jauhi media sosial. Lantas, hindari kontak dengan mantan. Berhentilah mengunjungi tempat yang sering kamu datangi dengan si dia sebelumnya. Sebisa mungkin, luangkan lebih banyak waktu bersama keluarga dan teman untuk mengalihkan perhatian.

Setelah sebulan, kamu mengatakan pada diri sendiri bahwa kamu tidak bisa seperti itu lagi. Kamu berusaha menjadi orang yang tegar. Mulai muncul keyakinan bahwa hidup ternyata tak hanya berpusat padanya. Kamu giat bekerja, bertemu teman, membantu keluarga, dan sebagainya. Ketika mantanmu bertanya soal bagaimana perasaanmu, kamu akan tersenyum lebar dan mengatakan bahwa hidup berjalan lebih baik.

Tapi sebenarnya kamu sedang berbohong pada dirimu sendiri. Kamu merindukannya. Sebab, membiarkan pergi lebih sulit daripada mencintai. Jangan mengubur diri dalam jadwal yang padat. Kamu butuh hiburan untuk memperbaiki patah hatimu.

Apa bisa kamu lakukan?

Tuliskan perasaanmu di jurnal atau smartphone. Lalu, biarkan dirimu punya waktu beberapa menit untuk merenung setiap harinya. Menangislah kalau memang kamu masih sedih. Tak perlu ditahan. Meluapkan air mata akan membuatmu tenang dan esok akan terasa lebih baik.

Satu bulan selanjutnya telah berlalu. Kamu kini sudah bosan untuk pura-pura menjadi orang yang kuat. Kapan pun kamu memikirkannya, kamu masih tidak bisa menahan tangis. Kamu sadar betapa rapuhnya hatimu dan seberapa besar kamu menginginkannya kembali. Tapi itu tidak mungkin terjadi. Meski demikian, di saat bersamaan, kamu mulai belajar bahwa jiwa yang sedang dirawat kali ini bakal tumbuh lebih kuat hanya dengan menerima apa yang telah terjadi. Itulah tahap untuk mengisi ulang energi. Apa yang bisa dilakukan untuk mendapatkan lebih banyak energi positif?

Pertama, Bacalah buku self-help. Lalu, lakukan lebih banyak aktivitas di luar ruangan. Sesekali, pandanglah keindahan dari benda kecil di sekitarmu. Maka itu, aktivitas harian akan pulih seperti semula, tak banyak merenung di kamar.

Tiga bulan telah berlalu. Semuanya lebih baik. Meski terkadang kenangan masih menyelinap ke pikiran, kamu mulai bisa menerima. Kamu lantas menjadi lebih bersyukur atas semua yang dia lakukan terhadap kamu. Nilai-nilai kehidupan itu dapat kamu petik kini. Dan apa pun yang akan terjadi nanti, itu pasti akan sangat luar biasa. Yang perlu kamu lakukan sekarang adalah memulai sesuatu yang baru.

Pertama, kamu bisa mempelajari bidang anyar, seperti belajar bahasa, memasak, atau melukis. Kedua, perluas lingkaran sosial supaya kamu dapat teman-teman baru. Ketiga, tantang diri untuk berhenti dari kebiasaan buruk (bangun telat, minum, atau malas berolahraga). Keempat, pergilah ke tempat yang belum pernah kamu kunjungi sebelumnya.

Setiap hubungan selalu meninggalkan pelajaran yang bisa dimaknai. Hal kecil mungkin akan membimbing kita menjadi lebih baik. Jangan terburu-buru bertindak. Ambil langkah yang tempat dan pasti, maka kamu bakal melihat cahaya di ujung terowongan.