5 Tips Mematahkan Kebiasaan Saling Menyalahkan dalam Hubungan

Belajar untuk tidak menjadi pribadi yang reaktif

Kebiasaan saling menyalahkan dalam hubungan dimulai ketika salah satu pihak mulai melimpahkan kesalahan pada partner-nya, dan sejak itu mulai fokus pada kelemahan doi alih-alih masalah yang sebenarnya. Lama-lama, ini jadi siklus yang terus ada dalam hubungan.

Alih-alih kebahagiaan, malah bikin kamu dan doi berputar-putar di hal yang sama. Tiap masalah itu datang, kamu langsung semerta-merta menyalahkan doi tanpa mencari tahu akar masalahnya. Lambat laun, ini membuat hubungan kamu tidak bahagia. Mulai terapkan kasih pada dirimu dan pasangan. Berikut lima tips untuk berhenti berputar-putar di kebiasaan buruk yang ada.

Baca Juga: 5 Cara Bijak Menghadapi Orang yang Suka Menyalahkan 

1. Kenali dulu perasaanmu

5 Tips Mematahkan Kebiasaan Saling Menyalahkan dalam Hubunganilustrasi orang marah (pexels.com/Gustavo Fring)

Sadar atau tidak, kita menuding jari pada orang lain sebagai pelampiasan atas frustrasi dalam diri kita sendiri. Bila ini terus dibiarkan, bisa-bisa hubunganmu jadi kacau karena ketidakmampuanmu dalam mengenali emosi sendiri.

Karena itu, belajarlah untuk mengenal dirimu lebih dalam. Ketika kamu merasa marah, kesal, sedih, cari tahu penyebab atau akar masalahnya. Fokuslah mencari penyelesaian terhadap masalah tersebut alih-alih mencari-cari kesalahan orang lain.

2. Belajar untuk menjadi pribadi yang tidak reaktif

5 Tips Mematahkan Kebiasaan Saling Menyalahkan dalam Hubunganilustrasi kekerasan fisik (pexels.com/Alex Green)

Saat ada masalah, kita cenderung mudah untuk menjadi pribadi yang reaktif. Alhasil, kamu jadi marah dan langsung menyalahkan pasangan. Padahal, ini tidak akan menyelesaikan masalah, malah memperbesar.

Belajarlah untuk menjadi pribadi yang tidak mudah meledak ketika diperhadapkan dengan masalah. Alih-alih marah, coba cari akar masalahnya. Bicarakan baik-baik dengan pasangan, apa yang membuatmu merasa sedih atau kesal. Dengan demikian, kamu pun bisa menemukan solusi yang tepat.

3. Hindari ungkit masa lalu

dm-player
5 Tips Mematahkan Kebiasaan Saling Menyalahkan dalam Hubunganilustrasi wanita (pexels.com/Polina Zimmerman)

Paling mudah untuk kita ungkit-ungkit kesalahan pasangan, apalagi ketika sedang debat atau bertengkar. Kamu pikir dengan ini, kamu bisa “lebih berkuasa” dari doi. Pantas kalau kalian sering gak akur, ternyata belum bisa menyelesaikan masalah secara dewasa.

Kebiasaan seperti ini yang perlu kamu ubah. Saat ada masalah, berhenti beri makan egomu dengan mengungkit-ungkit kesalahan atau kekurangan pasangan. Dibutuhkan kedewasaan untuk membangun hubungan yang sehat.

Baca Juga: 6 Alasan Seseorang Tidak Peka, Jangan Selalu Menyalahkan!

4. Tanya dirimu, apa ada yang berubah dengan terus menyalahkan?

5 Tips Mematahkan Kebiasaan Saling Menyalahkan dalam Hubunganilustrasi wanita (pexels.com/Polina Zimmerman)

Kebiasaan untuk saling melempar kesalahan malah bikin capek sendiri. Awalnya tidak terasa, tapi bila sudah lama hidup dengan pasangan, perdebatan dan sikap saling menyalahkan lama-lama terasa menyebalkan. Apalagi, tidak ada yang berubah. Masalah itu masih ada, sementara kamu dan dia malah saling menyalahkan.

5. Komitmen pada diri sendiri untuk berhenti menyalahkan pasanganmu

5 Tips Mematahkan Kebiasaan Saling Menyalahkan dalam Hubunganilustrasi wanita (pexels.com/Fireberrytech)

Terakhir, dibutuhkan komitmen untuk tidak lagi melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang. Memang akan ada masanya kamu lupa dan tidak sengaja kembali menyalahkan pasangan saat ditimpa masalah. Tapi, asal kamu langsung ingat dan tidak mengulangi kebiasaan itu, percaya deh, kamu bisa berubah.

Lakukan lima hal di atas untuk bisa lepas dari kebiasaan buruk menyalahkan pasangan. Bangun hubungan yang sehat, agar kalian bisa bahagia.

Baca Juga: 5 Dampak Negatif jika Selalu Menyalahkan Keadaan, Gak Tanggung Jawab

Caroline Graciela Harmanto Photo Verified Writer Caroline Graciela Harmanto

sedang mengetik ...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya