Cegah Orang Ketiga, 5 Tips Menjaga Keharmonisan dengan Pasangan

Sama seperti masalah, perbedaan juga akan selalu ada di antara kalian. Akan tetapi, sejauh perbedaannya gak terlalu banyak atau terkait hal-hal yang prinsip, itu gak akan menjadi sumber konflik.

Inilah pentingnya masa penjajakan sebelum memutuskan untuk berkomitmen dengan pasangan. Kamu gak perlu mencari pasangan yang 100 persen sama denganmu. Selain gak mungkin ada, juga bikin hubungan kurang berwarna.

Namun berpikir ulanglah bila perbedaan di antara kalian terlalu mencolok. Khawatirnya, ke depan itu akan menyulitkan kalian untuk bisa kompak. Bukan sekadar terlihat kompak di depan orang-orang melainkan juga dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Nah, siapa nih, yang terbiasa berbicara dengan nada tinggi? Sampai-sampai kamu dinilai suka nyolot. Jangan berdalih itu hanya kebiasaanmu dan kamu gak bermaksud buat memarahi siapa pun.

Sekalipun menurutmu begitu, menurut orang yang mendengarnya berbeda. Dia bisa merasa selalu dimarahi sehingga kamu kehilangan kesabaran padanya. Yuk, latihan berbicara dengan nada rendah di depan cermin.

Jangan sampai sama orang lain yang gak dikenal, kamu bisa berbicara ramah banget. Namun sama pasangan malah membentak-bentak terus. Padahal, selalu mendengar orang berbicara dengan nada tinggi itu bikin stres dan jadi ingin ikut 'marah', lho.

Memangnya kamu sempurna? Gak, kan? Kalau kamu juga punya kekurangan, ya sudah, gak usah meributkan ketidaksempurnaannya. Bahkan jika sesuatu yang kamu anggap sebagai kekurangan itu baru muncul akhir-akhir ini, sikapilah dengan bijak.

Misalnya, pertambahan berat badan. Apa cuma dia yang mengalaminya? Bukankah menjaga berat tubuh memang kadang gak mudah karena dipengaruhi banyak faktor? Ayolah, kalian bisa saling mendorong untuk perbaikan dalam segala hal tanpa perlu menjadi toksik, kok.

Jadikan hubungan kalian sebagai bagian dari privasi. Nyatakan ketidaksukaan kalian bila ada yang mencoba mencampurinya sekalipun orangnya masih keluarga atau sahabat. Mereka baru boleh mengintervensi jika terjadi keadaan darurat atau dengan seizin kalian.

Sebab bila hubungan kalian dengan mudah diintervensi, bisikan-bisikan mereka malah bisa meretakkan keharmonisan kalian. Misalnya, keluarga besarmu kurang menyukai pasanganmu lalu berusaha menghasutmu. Atau temanmu cuma iri dengan hubungan kalian dan ingin meretakkannya.

Nih, buat kalian yang sudah berkeluarga. Jika kalian benar-benar memprioritaskan kesejahteraan fisik dan psikis anak, komitmen untuk menjaga keharmonisan keluarga pasti menjadi lebih kuat.

Sebab kalian gak bisa menganggap anak gak mendengar dan melihat pertengkaran orangtuanya. Sekalipun anak mungkin belum mengerti maksud ucapan kalian selama bertengkar; nada tinggi, raut kemarahan, apalagi jika terjadi adu fisik telah membuat mereka sangat ketakutan.

Menjaga keharmonisan hubungan gak akan terlalu sulit bila lima tips di atas diterapkan. Pastikan juga hubungan kalian dilandasi kasih sayang yang kuat, bukan sekadar demi status. Itu akan memudahkan terciptanya keharmonisan.