Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cuffing Season, Keinginan untuk Menjalin Hubungan di Musim Dingin

Ilustrasi cuffing season (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Ilustrasi cuffing season (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Intinya sih...
  • Cuffing season adalah istilah slang untuk mencari pasangan jangka pendek di musim dingin, terjadi pada bulan Oktober hingga Maret di negara empat musim.
  • Cuffing season dipicu oleh kegelisahan dan alasan biologis, seperti depresi musiman dan kurangnya paparan sinar matahari.
  • Cuffing season juga dipengaruhi oleh tekanan sosial dari media dan keluarga, namun tidak wajib diikuti asal tujuan hubungan jelas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ada momen di mana para lajang ingin memiliki pasangan, namun untuk periode singkat alias tidak di momen-momen tertentu saja. Sebenarnya, banyak istilah percintaan modern untuk menggambarkan fenomena ini, salah satunya cuffing season.

Cuffing season menjadi istilah populer, khususnya saat memasuki musim yang cenderung lebih dingin. Di negara empat musim, ada musim gugur dan salju, serta di Indonesia ada musim penghujan. Di musim-musim inilah para lajang ingin memiliki partner untuk menemani melewati hari.

Lantas, apa sebenarnya cuffing season dan apa hubungannya dengan musim dingin? Yuk, cari tahu di sini!

1. Apa itu cuffing season?

Ilustrasi cuffing season (pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi cuffing season (pexels.com/cottonbro studio)

Dilansir Merriam Webster, cuffing season merupakan istilah slang atau bahasa gaul yang mengacu pada periode di mana para lajang mulai mencari pasangan jangka pendek untuk menghabiskan bulan-bulan dingin dalam setahun.

Cuffing season terjadi selama bulan-bulan musim gugur (fall) dan musim dingin (winter), di mana individu memiliki keinginan kuat untuk berada dalam hubungan,” kata Lori Brotto, seorang psikolog, dikutip Cosmopolitan.

Di negara empat musim seperti Amerika Serikat, cuffing season umumnya terjadi pada bulan Oktober dan berakhir pada bulan Maret. Di Indonesia sendiri, menurut pengertian cuffing season, terjadi pada musim penghujan yang terjadi mendekati akhir tahun hingga awal tahun.

2. Cuffing season dapat terjadi karena kegeliasahan dan alasan biologis

Ilustrasi cuffing season (pexels.com/Alexy Almond)
Ilustrasi cuffing season (pexels.com/Alexy Almond)

Menurut psikoterapis serta pakar seks dan hubungan, Lucy Beresford, cuffing season terjadi karena hari-hari musim dingin di belahan bumi utara lebih pendek dan lebih dingin yang mengakibatkan individu kurang aktif secara fisik sehingga lebih rentan gelisah. Hal ini dapat membuat individu sangat aktif mencari pasangan romantis.

"Kita juga tahu bahwa suasana hati dan depresi bisa bersifat musiman, jadi mungkin tingkat depresi yang lebih tinggi dan orang-orang yang merasa kesepian memicu kerinduan untuk menjalin hubungan," ungkapnya, dikutip Cosmopolitan.

Sementara itu, menurut Jaime Broinsten, terapis hubungan berlisensi, cuffing season adalah fenomena nyata yang didorong lebih dari sekadar cuaca dingin dan semangat liburan.

"Fenomena ini juga berakar pada faktor biologis, yaitu banyak orang mengalami seasonal affective disorder (SAD) selama musim dingin, sejenis depresi yang biasanya muncul di musim gugur dan musim dingin," ujarnya, dikutip People.

Ketika sinar matahari hilang selama musim-musim tertentu, orang-orang sering "mencari kebahagiaan dan stimulasi" melalui cara lain, seperti romansa dan koneksi. Interaksi ini dapat menghasilkan endorfin yang biasanya diperoleh dari paparan vitamin D.

3. Cuffing season dapat terjadi karena alasan keluarga dan psikologis

Ilustrasi cuffing season (pexels.com/Nicole Michalou)
Ilustrasi cuffing season (pexels.com/Nicole Michalou)

Cuffing season memandang musim dingin sebagai waktu romantis dengan "mengubah perspektif” hari-hari yang dingin yang suram berubah menjadi momen dingin yang romantis.

"Ada juga tekanan sosial yang sebagian besar didorong oleh penggambaran media tentang musim liburan," kata seorang Professional Matchmaker, Amber Kelleher-Andrews, dikutip People.

"Film-film ini menciptakan tekanan bahwa jika kita menghabiskan liburan sendirian, ada yang salah dengan diri kita," tambahnya .

Bronstein menambahkan, bahwa tekanan ini meningkat pada acara kumpul keluarga di mana orang sering ditanya tentang kehidupan cinta mereka.

"Orang-orang ingin kencan untuk acara liburan, mereka ingin kencan untuk dibawa pulang ke keluarga. Bagi banyak orang, datang sendiri dan sendirian justru membuat mereka merasa lebih buruk," pungkas Kelleher.

4. Cara menjalani cuffing season

Ilustrasi cuffing season (pexels.com/Pavel Danilyuk)
Ilustrasi cuffing season (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tidak ada yang salah dengan sengaja menjalin hubungan jangka pendek, selama kamu berterus terang kepada orang lain. Masalah muncul ketika setiap orang memasuki hubungan dengan tujuan yang berbeda, tetapi tidak memiliki tujuan yang sama.

"Hal terpenting yang perlu diingat saat menjalani cuffing season adalah kamu harus memastikan bahwa kalian berdua memiliki tujuan yang sama," ujar Jessica Alderson, salah satu pendiri dan pakar hubungan di So Syncd, dikutip Today.

Ini sama pentingnya untuk menjaga jalur komunikasi yang terbuka di sepanjang hubungan. Seiring berjalannya waktu, seseorang mungkin merasa tidak ingin mengakhiri hubungan yang sedang hangat. Oleh karenanya, penting untuk terus-menerus memeriksa dan menciptakan ruang aman untuk berkomunikasi selama waktu bersama. 

5. Apakah menjalani cuffing season wajib?

Ilustrasi cuffing season (pexels.com/Anna Shvets)
Ilustrasi cuffing season (pexels.com/Anna Shvets)

Tidak ada kewajiban untuk mengikuti fenomena ini. Selayaknya manusia, ada dorongan untuk mencari teman, mengatasi kesepian, atau mengisi kekosongan emosional. Hindari mengorbankan diri demi mengikuti tren hanya karena semua orang melakukannya.

Pada akhirnya, alasanmu memasuki suatu hubungan sangatlah penting. Jika kamu memiliki tujuan yang sama dengan pasangan, yaitu cenderung ke arah jangka pendek, bisa sangat membantu untuk mengatasi kesepian selama musim dingin. Namun di samping pengertiannya, kamu juga bisa memaknai cuffing season bukan hanya tentang mencari pasangan romantis, tetapi kamu bisa menikmati musim dingin atau penghujan dengan hangat bersama teman-teman dan keluarga.

Itulah apa yang dimaksud dengan cuffing season dan alasan di balik terjadinya situasi ini. Jadi, apakah kamu tertarik mengikuti fenomena cuffing season?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us

Latest in Life

See More

50 Kata-kata Poster Cegah Stunting, Memberi Edukasi Masyarakat!

04 Sep 2025, 11:15 WIBLife