5 Tanda Bercandamu Sudah Berlebihan, Jangan Diteruskan Lagi!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orang yang humoris biasanya disukai oleh orang-orang sekitarnya. Dengan leluconnya, mereka membuat orang-orang di sekitarnya tertawa dan terhibur.
Sayangnya, terkadang tanpa disadari bercandamu sudah berlebihan sehingga tidak lagi lucu. Bercanda yang berlebihan bukan hanya tidak lucu, tapi kadang bisa merusak hubungan, sehingga perlu dihindari.
Lantas, seperti apa humor yang bisa dibilang berlebihan? Berikut jawabannya!
1. Tidak ada yang tertawa
Candaan yang lucu dan menghibur seharusnya membuat orang-orang yang mendengarnya tertawa. Sebaliknya, jika orang-orang di sekitarmu tidak tertawa saat mendengar leluconmu, sudah jelas bahwa lelucon yang kamu lontarkan tidak lucu.
Bukan hanya tidak lucu, lelucon tersebut bisa jadi membuat orang-orang yang mendengarnya tersinggung atau mengandung kata-kata yang tidak pantas. Jadi, jika kamu sadar bahwa tidak ada yang tertawa setelah kamu melontarkan lelucon, segera hentikan atau ganti topik pembicaraan.
2. Saat kamu menggunakan kebohongan untuk membuat lelucon
Meskipun kamu hanya berniat untuk menghibur orang lain dengan lelucon, tapi sudah sepatutnya kamu bersikap jujur dan tidak menyinggung orang lain. Jika leluconmu terdengar tidak jujur, orang akan sulit mempercayai kamu.
Jika kamu seperti ini, orang-orang mungkin masih akan berbicara denganmu, tetapi mereka tidak akan mau berbicara terlalu dalam denganmu atau berminat bercanda denganmu. Sebab, mereka sudah muak dengan kebohongan yang sering kamu lontarkan.
Baca Juga: 6 Tips Hindari Body Shaming pada Istri, Stop Dibuat Bahan Bercanda!
3. Candaanmu menyakiti hati orang lain
Editor’s picks
Jangan sampai karena begitu asyik bercanda dan membuat orang-orang tertawa, kamu membuat orang lain merasa terluka karena leluconmu. Jangan sampai, di satu sisi kamu tertawa, tapi di sisi lain ada orang yang sakit hati karena merasa diolok-olok.
Ingatlah, menjadi jahat tidak pernah lucu. Ingat juga bahwa kamu seharusnya tertawa bersama orang lain, bukannya menertawakan orang lain.
Sebelum membuat guyonan, perhatikan apakah ada orang yang akan merasa sakit hati gara-gara candaanmu. Jika ya, lebih baik tidak membuat orang tertawa sama sekali daripada membuat sebagian orang tertawa tapi sebagian lainnya terluka.
4. Orang lain menyuruh kamu diam
Jika setelah membuat candaan orang-orang di sekitarmu justru memberikan reaksi, seperti terdiam, mengerutkan dahi, atau menyuruh kamu untuk cepat-cepat diam, sudah jelas ini artinya bahwa bercandamu sudah berlebihan. Jika hal ini terjadi padamu, kamu harus segera menutup mulut dan meminta maaf.
Banyak hal yang bisa menyebabkan orang lain memberikan respons seperti ini, misalnya saat kamu menyinggung soal etnis, kepercayaan, trauma, kekurangan orang lain, melukai, dan sebagainya. Jadi, pastikan kamu tidak menggunakan semua topik ini sebagai bahan bercanda.
5. Leluconmu membuat orang lain marah
Pernahkah, saat kamu mengajak seseorang bercanda, orang tersebut justru marah? Jika ya, jangan buru-buru mengatakan bahwa orang tersebut terlalu sensitif dan tidak bisa diajak bercanda. Bisa jadi, bercandamu memang berlebihan sehingga orang lain tidak bisa menerimanya.
Tidak semua guyonan bisa diterima oleh orang lain. Tidak semua orang juga menyukai guyonan yang sensitif. Jadi, ketika orang lain marah mendengar ucapanmu, segeralah meminta maaf.
Semua yang berlebihan memang tidak baik, termasuk bercanda. Buang jauh-jauh humor yang murahan, klise, kasar, dan kejam. Sebaliknya, mari perbaiki humor dengan menjadi kreatif, berempati, dan lucu.
Baca Juga: 5 Alasan Bercanda dengan Pasangan Justru Buat Hubungan Langgeng
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.