5 Tanda Kamu Berteman dengan Social Climber, Hati-hati Dimanfaatkan!

Hanya berteman karena ada maunya

Semakin ke sini, bukan hal yang aneh menyaksikan orang-orang berteman dengan maksud tertentu. Misalnya, menggunakan pertemanan untuk melakukan social climbing atau yang juga dikenal sebagai pansos atau panjat sosial

Seorang social climber menggunakan hubungannya dengan orang lain untuk meningkatkan statusnya sendiri. Terkadang, mereka akan menyerang orang lain dengan maksud membuat dirinya tampak lebih baik. Karenanya, social climber biasanya tidak tulus dalam berteman.

Tentunya, kamu tidak mau kan jika ada orang yang berteman denganmu hanya demi status sosial? Untuk itu, yuk kenali apa saja tanda kamu berteman dengan social climber. 

1. Memandang status saat memilih teman

5 Tanda Kamu Berteman dengan Social Climber, Hati-hati Dimanfaatkan!ilustrasi teman benalu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Social climber menjalin pertemanan berdasarkan status sosial atau apa yang dimiliki orang lain. Selanjutnya, ia akan memberi tahu orang-orang di sekitarnya tentang orang-orang penting yang menjadi temannnya. 

Jika ia tahu kamu memiliki teman yang populer, ia akan memintamu memperkenalkannya pada mereka. Setelah kamu memperkenalkannya kepada sirkelmu, ia akan berusaha membuat mereka menjadi lebih dekat dengannya.

2. Segalanya tentang Instagram

5 Tanda Kamu Berteman dengan Social Climber, Hati-hati Dimanfaatkan!ilustrasi Instagram (unsplash.com/Erik Lucatero)

Bagi social climber, segalanya adalah tentang Instagram. Baiklah, setiap orang punya hak dengan akun Instagramnya masing-masing. Namun, social climber terobsesi membuat semua orang tahu betapa kerennya dia lewat Instagram.

Karenanya, dia tidak akan benar-benar menikmati waktu yang dihabiskan dengan kamu dan teman-teman yang lain. Ia hanya mau pergi ke tempat yang dirasa Instagramable. Mengatur seperti apa pakaian yang harus dikenakan semua orang, siapa yang boleh hadir, bagaimana harus berpose, filter yang harus dipakai, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: 5 Tips Menyikapi Teman Suka Panjat Sosial, Hadapi dengan Tenang

3. Memuji secara berlebihan sejak awal berkenalan

dm-player
5 Tanda Kamu Berteman dengan Social Climber, Hati-hati Dimanfaatkan!ilustrasi memuji orang lain (pexels.com/Laura Stanley)

Ketika kamu pertama kali bertemu dengannya, ia akan terus mengatakan betapa dirinya menyukaimu. Ia akan terus memujimu, mengatakan betapa mengasyikkannya kamu, dan membuatmu merasa berada di awan. Namun, kamu perlu berhati-hati dengan orang seperti ini.

Bukanlah hal yang wajar memberikan pujian secara berlebihan pada orang yang baru dikenal. Jika kamu bertemu orang seperti ini, dijamin selanjutnya ia akan sangat lengket denganmu, memintamu memasukkannya ke dalam sirkel pertemananmu, dan memulai misinya melakukan social climbing di sekitar pergaulanmu.

4. Tiba-tiba membatalkan kehadiran jika ada acara lain yang lebih menarik

5 Tanda Kamu Berteman dengan Social Climber, Hati-hati Dimanfaatkan!ilustrasi hangout (pexels.com/Kampus Production)

Banyak orang akan menimbang-nimbang terlebih dahulu sebelum memenuhi suatu undangan. Misalnya, karena terlalu sibuk, menghadiri undangan lain, atau memang tidak suka keramaian. Namun, yang pasti kita tidak boleh mengonfirmasi terlalu mendadak atau tiba-tiba tidak hadir.

Saat social climber diundang ke suatu acara, pertanyaan pertama yang diajukan selalu, "Siapa saja yang ikut?" Tak jarang, ia membatalkan kehadiran di menit-menit terakhir atau tiba-tiba tidak datang. Tentu saja ini karena ia mendapatkan undangan yang dirasa lebih menarik.

5. Suka memanfaatkan

5 Tanda Kamu Berteman dengan Social Climber, Hati-hati Dimanfaatkan!ilustrasi membantu orang lain (pexels.com/Christina Morillo)

Jelas, teman harus saling membantu satu sama lain. Namun, teman sejati juga harus berteman dengan tulus, bukan hanya karena ingin mendapatkan manfaat. Di sisi lain, social climber hanya menghubungimu jika ia membutuhkan sesuatu.

Karena tujuan berteman sejak awal tidak tulus, seorang social climber cenderung kurang berempati. Dari luar, ia mungkin tampak seperti seseorang yang memiliki banyak teman. Namun, sebenarnya ia tidak mengenal dengan baik dan tidak akrab dengan teman-temannya.

Sah-sah saja kita pilih-pilih teman dan mendapatkan manfaat dari pertemanan. Namun, tentunya kamu tidak ingin 'kan memiliki teman yang tidak tulus atau ketularan menjalani hidup hanya untuk mendapatkan pengakuan sosial?

Baca Juga: 5 Keistimewaan Cowok Extrovert Ketika Jadi Teman, Pantas Banyak Teman

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya