Perbedaan Pasangan Protektif dan Posesif, Jangan Kena Tipu Muslihat!

#IDNTimesLife Kamu yang mana? 

Memiliki pasangan yang peduli sama kamu, jadi anugerah tersendiri di tengah masalah hubungan yang makin pelik dewasa ini. Namun, bagaimana jika batas antara perhatian dan memaksakan kehendak pribadi mulai kabur? Apakah kamu bisa keluar dari situasi ini dengan tetap mempertahankan hubungan? 

Sebelum melihat persoalan ini lebih lanjut, ada kalanya kamu perlu tahu perbedaan pasangan protektif dan posesif. Kamu dan pasanganmu termasuk yang mana?

1. Si posesif kerap mengisolasi pasangan dari orang yang disayangi, seperti sahabat atau keluarga

Perbedaan Pasangan Protektif dan Posesif, Jangan Kena Tipu Muslihat!ilustrasi pasangan posesif (pexels.com/Anete Lusina)

Ada kalanya, sulit melihat kondisi pasangan yang posesif karena mereka menggunakan dalih cinta, perhatian, atau perlindungan. Akan tetapi, pasangan posesif masih memperlihatkan kejanggalan dalam hubungan, yang bahkan mengarah pada kekerasan emosional.

Dilansir Elite Daily, salah satu tanda pasangan posesif adalah ketika mereka mengisolasimu dari orang yang disayangi. "Pasangan posesif akan mengendalikanmu dan gak menyukai sahabatmu. Mereka bahkan mengeluh ketika kamu terlalu sering berbincang bersama keluarga," terang Monica Parikh, ahli hubungan dari School of Love NYC.

2. Sebaliknya, pasangan protektif fokus pada kebahagiaan dan keselamatan pasangan

Perbedaan Pasangan Protektif dan Posesif, Jangan Kena Tipu Muslihat!ilustrasi pasangan protektif (pexels.com/Katerina Holmes)

Hal yang paling kentara ketika kamu harus membedakan antara posesif dan protektif adalah dari segi kepemilikan. Mereka yang posesif, menganggap pasangan sebagai barang yang bisa dimiliki. Beda lagi dengan si protektif, di mana ia mendahulukan keamanan dan kebahagiaan pasangan. 

Jika pasangan kerap curiga bahkan sampai menelisik ponsel, itu sudah tergolong posesif. Sikap seperti itu telah melanggar hak privasi individu. Sebaliknya, pasangan yang protektif akan memantau dari kejauhan tanpa terlibat lebih jauh karena mereka sudah percaya pada pasangannya.

3. Pasangan posesif terlalu banyak memberi kritik dan komentar

Perbedaan Pasangan Protektif dan Posesif, Jangan Kena Tipu Muslihat!ilustrasi pasangan posesif (pexels.com/PHER Anete Lusina)

Pasanganmu masih sering mengkritikmu? Atau justru kamu yang masih melakukan sikap kekanakan seperti itu?

dm-player

Itu adalah alarm yang menunjukkan hubungan kalian sudah gak seimbang. Ada salah satu dari kalian yang mendominasi dengan mengontrol pergerakan pasangan. Perilaku seperti ini bahkan bisa berbentuk komentar pada penampilan rambut, pakaian, bahkan kepribadian.

Parikh lebih lanjut mengatakan, seseorang yang benar-benar peduli, gak ingin mengubah siapa dirimu. Mereka hanya menyukai dirimu apa adanya. Mereka gak akan memperlakukanmu layaknya rumah atau mobil tua yang harus direnovasi.

Baca Juga: Peringkat Zodiak Paling Posesif hingga Santai dalam Hubungan

4. Si protektif akan menuntun atau membimbing alih-alih mengatur

Perbedaan Pasangan Protektif dan Posesif, Jangan Kena Tipu Muslihat!ilustrasi pasangan protektif (pexels.com/Katerina Holmes)

Pasangan protektif senantiasa ingin bertumbuh bersama pasangan. Dirinya gak akan mengatur bagaimana kamu berkembang atau bagaimana seharusnya hubungan berjalan. Ia akan menghargai pendapatmu dan membebaskanmu melakukan apa yang kamu suka. 

Pasangan akan menuntun dan memberikan arahan apabila ada yang ingin disampaikan, bukan menuntut. Ia lebih dahulu menjelaskan alasan kenapa batasan itu ada sebelum berkomentar atau melarang sesuatu darimu. 

5. Bagaimana berdamai dengan pasangan yang posesif?

Perbedaan Pasangan Protektif dan Posesif, Jangan Kena Tipu Muslihat!ilustrasi beda pasangan protektif dan posesif (pexels.com/Katerina Holmes)

Dikutip dari Psychology Today, pasangan posesif kebanyakan memiliki ketakutan dan rasa tidak aman dalam hubungan. Mereka selalu berjuang akan isu kepercayaan dengan pasangan, kepercayaan diri yang rendah, bahkan ketakutan akan penolakan. 

Psikolog Klinis, Lisa Firestone, menganjurkan beberapa cara untuk mencapai hubungan seimbang dengan membangun rasa saling percaya. Salah satu di antaranya adalah menerima perasaan di masa lalu yang menjadi pemicu ketakutan atau kecemasan.

"Memahami cerita kita dengan menciptakan narasi yang koheren dari masa lalu, dapat membawa pada pemahaman diri yang tinggi. Ini membantu untuk mengetahui pemicu kita dan merasa lebih tenang saat ini," jelasnya. 

Firestone juga mengatakan pentingnya berbicara pada pasangan dengan sudut pandang orang dewasa. "Bercakap-cakap secara terbuka dan jujur bermanfaat untuk mengungkapkan perjuangan kita dengan rasa gak aman serta perasaan yang kita butuhkan untuk mengendalikan situasi," tutupnya.

Baca Juga: 5 Penyebab Scorpio Sulit Punya Pasangan, Salah Satunya Posesif 

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya