Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Kebiasaan yang Perlu Ditinggalkan untuk Memperbaiki Hubunganmu

ilustrasi wanita yang sedang menangais (unsplash.com/Claudia Wolff)
ilustrasi wanita yang sedang menangais (unsplash.com/Claudia Wolff)

Dalam menjalani hubungan, sering kali kita terjebak dalam kebiasaan-kebiasaan yang tanpa disadari dapat merusak dinamika dan kualitas hubungan tersebut. Supaya hubunganmu semakin berkembang dan bahagia, penting untuk meninjau ulang perilaku, serta meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat.

Setiap kebiasaan memiliki dampak yang signifikan terhadap hubungan. Mulai dari menunda komunikasi penting, hingga mengabaikan keseimbangan waktu pribadi dan bersama, serta kebiasaan mengkritik tanpa memberikan solusi.

Dengan menyadari dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan ini, kamu dapat membuka pintu menuju hubungan yang lebih sehat, kuat, dan memuaskan. Mari jelajahi, bersama bagaimana langkah-langkah kecil ini dapat membuat perbedaan besar, dalam merajut kembali intimitas dan kebahagiaan dalam hubunganmu.

1. Menunda komunikasi yang penting

ilustrasi pasangan ngobrol (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
ilustrasi pasangan ngobrol (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Salah satu kebiasaan yang perlu ditinggalkan, agar hubungan kamu semakin baik adalah kebiasaan menunda komunikasi yang penting. Disadari atau tidak, kamu mungkin cenderung menunda pembicaraan yang sebenarnya perlu segera diungkapkan kepada pasangan.

Hal itu dapat menciptakan ketegangan yang tidak perlu dan memperbesar masalah. Padahal, sebenarnya bisa diatasi dengan berkomunikasi secara jujur dan terbuka. Untuk memperbaiki hubungan, penting untuk memahami bahwa komunikasi yang terbuka adalah pondasi utama dalam setiap hubungan yang sehat.

Dengan menghindari kebiasaan menunda komunikasi, kamu memberikan ruang untuk lebih banyak pemahaman dan dukungan dalam hubungan. Cobalah untuk menyampaikan pikiran dan perasaanmu secara langsung, tanpa menunggu momen yang tepat.

Mungkin pada awalnya terasa sulit. Namun, seiring waktu, kamu akan melihat perubahan positif dalam cara pasanganmu merespon dan berkontribusi pada perbaikan hubungan.

2. Mengabaikan keseimbangan waktu pribadi dan bersama

ilustrasi sibuk masing-masing (pexels.com/Anete Lusina)
ilustrasi sibuk masing-masing (pexels.com/Anete Lusina)

Salah satu kesalahan umum yang dapat merusak hubungan adalah mengabaikan keseimbangan antara waktu pribadi dan bersama. Kebanyakan orang cenderung terlalu fokus pada hubungan mereka, hingga melupakan pentingnya menjaga kehidupan pribadi masing-masing. Hal itu bisa mencakup kegiatan individu, hobi, atau bahkan waktu bersama teman-teman.

Untuk memperbaiki hubungan, penting untuk memberikan ruang dan kebebasan satu sama lain. Alhasil, setiap pasangan dapat tumbuh dan berkembang secara individu. Dengan menemukan keseimbangan yang tepat antara waktu bersama dan waktu pribadi, kamu tidak hanya memberikan ruang untuk pertumbuhan pribadi. Namun, juga menciptakan suasana yang lebih seimbang dan sehat dalam hubungan.

Pasangan yang dapat memberikan dukungan satu sama lain dalam mengejar kebahagiaan pribadi masing-masing, cenderung memiliki hubungan yang lebih kokoh dan berkelanjutan.

3. Mengkritik tanpa memberikan solusi

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Timur Weber)
ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/Timur Weber)

Kebiasaan lain yang perlu ditinggalkan agar hubunganmu semakin berkualitas adalah mengkritik tanpa memberikan solusi. Terkadang, kamu mungkin cenderung mengungkapkan ketidakpuasan atau kritik tanpa memberikan solusi yang konstruktif.

Hal itu dapat membuat pasangan merasa tidak dihargai atau bahkan merasa tidak mampu memenuhi harapan. Untuk memperbaiki hubungan, penting untuk mengembangkan kebiasaan memberikan kritik. Caranya adalah dengan memberikan solusi yang nyata.

Dengan mengganti kebiasaan mengkritik, tanpa memberikan solusi dengan sikap yang konstruktif, kamu menciptakan ruang untuk pertumbuhan bersama dan peningkatan hubungan.

Sikap positif dan kolaboratif dalam mengatasi permasalahan akan membantu membangun fondasi yang lebih kuat, serta meningkatkan keintiman dalam hubungan. Dengan memahami, bahwa kritik konstruktif adalah kunci untuk pertumbuhan bersama, kamu akan melihat perubahan positif dalam dinamika hubunganmu.

Dengan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang merugikan ini, kamu tidak hanya akan memperbaiki hubunganmu. Namun, juga menciptakan dasar yang kuat untuk keberlanjutan dan kebahagiaan bersama. Jadi, mulailah dengan melepaskan kebiasaan yang tidak produktif dan bergerak menuju hubungan yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fiqrah Risar Mohammed Risar
EditorFiqrah Risar Mohammed Risar
Follow Us