Dalam mencari pasangan, kamu pastinya memiliki standar kriteria. Salah satunya adalah sikap terhadap materi. Banyak orang menyatakan untuk menghindari pasangan yang matre. Selain tentunya membuat hubungan jadi toxic, pasangan seperti ini juga pasti membuat rekening jebol.
Namun, jangan asal nge-judge seseorang itu matre. Karena ada orang yang realistis juga, bahwa hidup harus memiliki finansial yang memadai. Kira-kira apa sih bedanya pasangan matre dan yang realistis? Simak pembahasannya, ya.
Dia selalu berkata waktu adalah uang, uang itu segalanya, dan sebagainya. Sedangkan pasangan yang realistis lebih menekankan pada uang bisa dicari, asal mau berusaha. Karena itulah kamu harus jeli melihat pasanganmu. Apakah doi mengukur segala sesuatu dengan uang?
Misalnya, mau diajak jalan tapi harus ditraktir. Saat marah mau dibujuk dengan memberikan hadiah, dan hal-hal yang berhubungan dengan materi. Dari sini sudah menunjukkan bahwa pasangan itu berorientasi pada uang dan materi. Bukan cinta yang tulus.
Karena untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menabung tak perlu kaya. Yang penting semua tercukupi. Maka pasangan yang realistis mau melihat usaha kamu dalam bekerja. Dia akan melihat apakah kamu bisa sukses dan memiliki masa depan cerah atau tidak dari sikap dan cara kerjamu.
Maka dari itu, dia akan terus memotivasi dirimu untuk semangat dalam pekerjaan. Bukannya dia jahat, namun untuk dapat uang kan memang harus bekerja. Realistis saja, uang masih dibutuhkan untuk masa sekarang dan masa depan. Jadi, yuk semangat kerjanya!
Karena memang dasarnya matre, maka dia tak mau tahu kesusahan yang kamu rasakan. Tak peduli siapa kamu dan apa latar belakangmu, dia terus menuntut sesuatu yang berada di luar batas kemampuan. Tentunya hal ini akan diimbangi dengan ancaman meninggalkan dirimu, jika tak bisa memenuhi kebutuhannya.
Maka dari itu, sejak awal kamu harus saksama dalam menilai. Jika pasangan terus meminta sesuatu yang membuat dirimu kewalahan, maka sebaiknya sudahi saja hubungan kalian.
Dalam artian dia juga berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri. Tidak selalu mengeluh padamu dan minta uang. Dia berusaha sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya sendiri. Sehingga tak heran jika dia pun menginginkan hal yang sama dari diri pasangan.
Orang seperti ini tentunya tak ingin dapat pasangan yang malas. Jadi, jangan salah menilai orang ini sebagai matrealistis. Dia pun terbiasa berusaha sendiri. Tidak bergantung sama orang lain.
Keadaan hidup seseorang tidak selalu stabil. Kadang di atas, kadang juga di bawah. Namun, kamu tetap harus berusaha untuk mencapai kestabilan hidup. Nah, saat kamu sedang susah dan tak mampu memberi dia sesuatu lagi, maka pasangan yang matre akan meninggalkan dirimu.
Beda dengan orang yang realistis. Ketika dia melihat ada potensi di dirimu, namun karena sedang tak beruntung saja kamu harus kehilangan pekerjaan misal, maka dia tetap akan mendampingi. Bahkan gak segan memberikan bantuan. Semakin jelas dong bedanya.
Kamu memang tak bisa memilih siapa yang akan datang dalam hidupmu. Namun, ketika seseorang datang, setidaknya kamu sudah mampu menilai. Jangan sampai salah pilih pasangan dan buat rekening jebol, ya.