Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Harus Tahu, Ini 5 Ciri Kamu Terkena Sindrom Cinderella Complex

ilustrasi wanita menyendiri (pixabay.com/vuongbibiptp)

Hampir semua orang pasti tahu dongeng Cinderella yang begitu populer. Dongeng Cinderella menceritakan tentang seorang perempuan yang hidup menderita bersama ibu tiri dan kedua saudara tirinya, lalu berakhir bahagia dengan menikahi seorang pangeran.

Namun siapa sangka, ternyata kisah Cinderella justru menjadi latar belakang gangguan psikologis yang dikenal dengan Sindrom Cinderella complex? Biasanya, wanita dengan sindrom ini memiliki keyakinan hidupnya akan bahagia setelah mendapatkan seorang pria, membuat dia terus menunggu seseorang untuk mengubah hidupnya.Untuk mengetahui sindrom ini, yuk, kenali ciri-cirinya.

1. Mengidentifikasi diri dengan sesuatu yang feminin

ilustrasi wanita feminin (pixabay.com/Jupilu)

Orang yang mengidap Cinderella complex cenderung bersikap feminin. Mereka berpikir, kalau mereka berperilaku lemah lembut, baik hati seperti Cinderella, maka mereka akan menemukan 'pangeran' yang diidam-idamkan.

Padahal, hal ini tidak sepenuhnya benar. Masing-masing orang mempunyai jati dirinya sendiri yang tidak perlu diubah hanya untuk mendapatkan pasangan.

2. Mendambakan pasangan yang bisa menyelamatkan hidupnya

ilustrasi pasangan (pixabay.com/pixel2013)

Salah satu gejala dari Cinderella complex adalah selalu mendambakan pasangan yang bisa melindungi, mengayomi dan menyediakan segala kebutuhan hidupnya. Mereka cenderung berpikir, hidup mereka akan bahagia ketika sudah berhasil menemukan pasangan.

Padahal, kebahagiaan itu datangnya dari diri sendiri. Menanti orang lain 'membawakan kebahagiaan ke tangan' kita adalah hal yang sebaiknya dihindari.

3. Merasa cemas hidup sendiri

ilustrasi wanita duduk di dermaga (pixabay.com/sasint)
ilustrasi wanita duduk di dermaga (pixabay.com/sasint)

Pengidap sindrom ini biasanya takut akan hidup sendiri, karena merasa hidupnya tidak akan sempurna. Pasalnya, tidak ada pasangan yang melindunginya.

Padahal sejatinya, seorang wanita bisa menjadi individu yang independen. Asalkan kita percaya pada kemampuan diri sendiri.

4. Menyempurnakan diri agar disukai pria

ilustrasi wanita make up (pixabay.com/kaboompics)

Karena orang yang mengidap Cinderella complex mendambakan pasangan yang mampu menyelamatkan hidupnya, mereka cenderung menyempurnakan diri dengan tujuan untuk menarik perhatian pria. Pemikiran seperti itu menunjukan kalau pengidap sindrom ini kurang menghargai dirinya sendiri.

Seharusnya, ketika memperbaiki diri niatkan untuk menjadikan diri sendiri pribadi yang lebih baik. Ketika kita sudah cukup baik, orang-orang baik dengan sendirinya akan datang ke hidup kita.

5. Terlalu menggantungkan diri kepada pasangan

ilustrasi pasangan romantis (pixabay.com/Pexels)
ilustrasi pasangan romantis (pixabay.com/Pexels)

Gejala lainnya dari sindrom ini adalah ketika seorang wanita terlalu menggantungkan dirinya pada pasangan. Mereka cenderung patuh terhadap pilihan dan keputusan pasangan.

Padahal pada prinsipnya, hubungan antara pria dan wanita adalah setara. Sehingga bukan satu orang yang menjadi pembuat segala keputusan, melainkan harus didiskusikan secara bersama-sama

Nah, itu dia beberapa gejala dari sindrom Cinderella complex. Jadi, apakah kamu punya salah satu gejala dari sindrom Cinderella complex? Kalau iya, mari ubah mindset kamu, yuk! Setiap wanita bisa menjadi individu yang independen tanpa harus bergantung pada pria.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurul Permata Suri
EditorNurul Permata Suri
Follow Us