Hindari 5 Hal Ini saat Berselisih Paham dengan Teman
Komunikasi menjadi cara seseorang berinteraksi satu dengan yang lainnya. Komunikasi dilakukan untuk bisa saling memahami keinginan satu sama lain. Namun, apa jadinya jika saat berinteraksi bukannya malah saling mengerti tapi malah saling memusuhi. Pengendalian emosi menjadi hal penting supaya masalah tidak melebar ke mana-mana. Kalau saat ini kamu berada di situasi tersebut, berikut hal yang harus dihindari agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak terjadi.
1. Mengumbar aib teman
Hal ini kerap terjadi saat proses interaksi antara satu orang atau lebih tidak tercapai dengan baik. Tidak jarang saat berselisih paham atau pendapat membuat satu dengan yang lainnya tak mau mengalah. Saat berada di situasi demikian tentu kamu harus bisa mengendalikan emosi.
Jangan sampai ketika kamu sedang berselisih paham dengan teman, kamu memperluas masalah tersebut dengan mengumbar aib temanmu itu. Menceritakan kepada orang lain tentang keburukan-keburukannya. Dengan tujuan untuk memperoleh pengakuan bahwa dirimu benar.
Hal demikian sungguh mencerminkan bahwa dirimu belum bijak dalam menyelesaikan suatu masalah. Padahal belum tentu pendapat yang kamu yakini benar itu benar adanya. Jika kamu memilih untuk mengumbar aib temanmu yang ada permasalahan menjadi semakin runyam.
2. Melakukan kekerasan fisik pada lawan
Sejatinya kesalahpahaman itu ada untuk menguji masing-masing pihak. Apakah yang benar sabar untuk menghadapi yang salah dan yang salah mampu terbuka pikirannya atas kebenaran yang belum disadari. Bagaimana cara masing-masing merespons itulah yang menjadi pilihan keduanya.
Dan hal yang harus dihindari saat berselisih paham yang paling penting yaitu tidak melakukan kekerasan fisik pada lawan. Emosi yang tidak terkendali akan membawa dampak yang besar bagi keduanya. Permasalahan akan menimbulkan masalah baru jika diselesaikan dengan kekerasan.
3. Memaksa orang lain ikut terlibat dalam permasalahan
Saat kita sedang dalam situasi berselisih paham dengan teman, yang biasanya dirasakan adalah kesal. Untuk meluapkan kekesalan biasanya seseorang akan bercerita ke orang lain dengan dalih untuk mengurangi beban. Akan tetapi ketika ucapan tidak bisa terkontrol kadang emosi turut serta memperlebar cerita, yang terkadang hal yang tak perlu diceritakan malah dibagikan.
Akhirnya secara tidak sadar ia telah menginginkan perhatian pada orang tersebut dan yang paling parah memaksa orang tersebut untuk ikut terlibat dalam menyelesaikan permasalahan. Padahal dengan melibatkan orang lain belum tentu permasalahan itu bisa teratasi malah bisa jadi perselisihan akan meruncing.
4. Tidak mau mengalah
Pasti d iantara yang berselisih paham ada yang benar dan ada yang salah. Namun jika keduanya tidak ada yang mau mengalah sedikit, persoalan tersebut akan sulit untuk diselesaikan. Karena jika kedua pihak hanya mengedepankan egonya hasilnya pikiran tidak akan terbuka pada kebenaran.
Caranya harus ada salah satu pihak yang mau mengalah tapi bukan untuk kalah melainkan untuk sekadar mengurangi ketegangan. Dengan begitu akan memudahkan mengurai permasalahan dengan tenang. Jika sudah merasakan ketenangan maka itu merupakan langkah konkrit untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah.
5. Enggan untuk meminta maaf
Memaafkan memang mudah untuk diucapkan. Tapi pada praktiknya memaafkan merupakan hal yang lumayan sulit dilakukan apalagi saat sedang benci karena perselisihan. Tingginya ego masing-masing membuat keduanya enggan untuk menerima kekurangan satu sama lain.
Keegoisan yang tinggi harus bisa ditekan ya supaya tidak larut pada masalah. Karena enggan untuk meminta maaf sama saja menutup mata untuk melihat kebenaran. Dan jika mampu memaafkan maka ada banyak kebaikan yang akan diperoleh ketika bisa melakukannya.
Saat berselisih paham dengan teman memang situasi yang sangat mengesalkan. Jika kalian menerapkan lima hal yang harus dihindari di atas, kemungkinan besar permasalahan yang saat ini ada akan mudah terselesaikan.