Hindari 5 Tindakan Ceroboh Ini saat Berantem sama Temanmu Sendiri

Sama halnya dengan hubungan asmara, persahabatan yang kamu jalani sekarang gak selalu mulus dan adem-adem saja. Terkadang kamu dan temanmu ini harus terlibat perselisihan dan membuat hubungan kalian jadi renggang.
Berantem sama sahabat sendiri itu wajar kok asalkan kamu bisa bersikap dewasa ya, serta hindari melakukan hal ceroboh berikut. Jangan sampai karena gak mikir panjang kamu malah bikin keadaan kian runyam.
1. Membentak dan mengumpat padanya dengan penuh emosi

Posisinya memang kalian lagi sama-sama panas dan gak mau mengalah. Otomatis apa yang kamu ucapkan kadang gak pakai dipikirkan dulu baik buruknya. Kamu jadi tega membentak serta mengumpat di depan mukannya. Padahal sebelumnya kamu gak pernah bicara kasar ke temanmu ini.
Mendengar caci maki itu, praktis doi langsung tambah down dan terbakar emosi, dong. Mending kalau setelah itu temanmu memilih pergi. Nah, kalau dia membalas dengan sama kasarnya, bisa-bisa dari adu mulut berlanjut ke adu otot, nih. Wah, makin sulit akur deh nantinya.
2. Memutus kontak dengannya tanpa menyelesaikan masalah terlebih dahulu

Saking jengkelnya sama sikap doi, tanpa pikir panjang kamu langsung memblokir kontak dan akun media sosialnya. Pokoknya gak sudi deh melihat nama apalagi mukanya berseliweran di instagram. Sementara masalah di antara kalian belum benar-benar kelar, nih.
Parahnya, kalian berdua hanya adu mulut dan saling menyalahkan saja. Tidak ada niat untuk duduk bersama dengan kepala dingin lalu mencoba membedah lagi masalah yang lagi dihadapi dan berusaha menemukan solusinya.
Kalau langsung main putus kontak begini, kapan masalahnya bisa selesai?
3. Menceritakan persoalan kalian ini kepada orang lain

Memang saat lagi berantem sama teman paling plong kalau bisa curhat ke orang terdekatmu. Misalnya, bicara dari hati ke hati sama teman-teman yang lain di mana doi juga kenal baik sama kawan yang tengah bertengkar denganmu itu.
Mulai deh kamu menceritakan kronologi kejadiannya menurut kacamatamu sendiri sembari menggiring opini supaya mereka mau berpihak kepadamu. Kamu sengaja tidak membuka semua apa adanya. Bagian yang sekiranya bisa menyudutkanmu sengaja ditutup rapat-rapat.
Kalau ini sih namanya bukan sekadar curhat, tapi modus mencari dukungan.
4. Membeberkan hal buruk tentangnya sebagai bentuk balas dendam

Belum juga reda rasa sakit hatimu padanya eh kamu malah bikin suasana makin panas dengan membeberkan hal buruk tentangnya. Tak hanya melalui status di media sosial yang bisa dibaca banyak orang, kamu pun tega menyebarkan aibnya dari mulut ke mulut seolah-olah kamu ingin membangun citra buruk tentangnya supaya banyak orang memberi dukungan kepadamu
Tanpa kamu sadari ternyata tindakanmu ini bisa jadi bumerang. Bukannya termakan isu yang disebarkan, justru banyak orang menilai sikapmu ini sudah keterlaluan. Nah, malah namamu sendiri yang jadi buruk.
5. Menolak meminta maaf padahal sudah jelas kamu yang salah

Usut punya usut ternyata biang kerok masalah ini adalah dirimu sendiri. Kamu yang salah bertindak, tapi malah menjadikan temanmu sebagai kambing hitamnya. Tapi meskipun sudah mengaku salah dalam hati, nyatanya kamu gak kunjung mau minta maaf kepadanya. Terlalu gengsi, nih. Apalagi kemarin habis marah-marah begitu.
Walau harus menanggung malu, sebaiknya buru-buru minta maaf, deh. Daripada masalah ini kian melebar dan menimbulkan dendam di antara kalian. Lagi pula sayang bila kamu harus kehilangan salah satu teman terbaikmu karena gak mau mengaku salah dan minta maaf.
Bertengkar dengan teman dekat itu hal yang wajar. Tinggal bagaimana kalian sama-sama berusaha memperbaiki keadaan. Terutama dengan tidak melakukan kelima hal ceroboh tadi. Jangan sampai karena terbawa emosi kamu jadi menyesal sendiri. Yuk, buat yang masih perang dingin sama temannya segera buka obrolan dan berbaikan lagi, ya!