Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hubungan Toxic Usai, 6 Hal Ini Kamu Alami Saat Jadian Sama Cowok Baik

Unsplash/Henri Pham
Unsplash/Henri Pham

Cewek yang pernah bertahan dalam hubungan toxic pasti merasa lelah hati dan pikiran, bahkan saat hanya lagi teringat tentang hubungan di masa lalunya. Memori buruk tentang mantan pacar yang toxic kerap membuatmu ogah mengingat. Serta ada rasa sesal kenapa dulu pernah mau-maunya tetap bersama meski sudah muncul pertanda hubungan tidak sehat.

Hal ini tak ubahnya membuat kamu merasa sedikit banyak trauma. Saat mulai pacaran dengan cowok yang berkepribadian lebih baik dari mantan, umumnya kamu merasa agak asing dengan hubungan baru tersebut.

Ini nih, 6 hal yang umumnya para cewek rasakan saat pacaran sama cowok baik-baik usai bebas dari hubungan toxic.

1. Di tahap awal, kamu merasa beruntung bertemu dengan cowok baik ini tetapi kadang masih ada rasa trauma atas hubunganmu sebelumnya

Unsplash/Sorin Sîrbu
Unsplash/Sorin Sîrbu

Dapat pengganti yang lebih baik sudah pasti membuatmu merasa sangat beruntung. Sayangnya, kamu masih merasakan sisa-sisa luka dari hubungan toxic sebelumnya.

Bagaimana tidak, toxic dalam hubungan tentu menyisakan rasa pahit. Masih ada trauma karena memori buruk di masa lalu, kamu kadang sulit merasa bahagia seutuhnya. Pada tahap awal, kamu merasa senang sekaligus sedikit bingung dan asing dengan hubungan barumu sekarang. 

2. Cowok barumu berusaha beri yang terbaik, namun kamu masih suka nethink karena menganggap dia terlalu bagus untuk jadi kenyataan

Pexels/Pixabay
Pexels/Pixabay

Dalam suatu jalin asmara, memberi perlakuan terbaik sudah bukan hal aneh lagi. Malah nilai kebaikan itulah yang memang sudah sepatutnya hadir dalam hubungan.

Namun karena pengalaman pahit di hubungan toxic yang telah berlalu, kamu jadi merasa aneh ketika seseorang bahkan pacar, memperlakukanmu dengan baik. Karena sebelumnya pernah dapat perlakuan buruk dari mantan, mungkin saja kamu merasa cowok baik hati yang jadi pacarmu sekarang terlalu bagus untuk jadi kenyataan. 

3. Bukan tidak mungkin kamu kerap menunggu dengan rasa was-was kapan kejadian terburuknya akan muncul

Unsplash/Laura Marques
Unsplash/Laura Marques

Sekarang semua berjalan sebagaimana mestinya. Kamu berada dalam hubungan sehat di mana tak lagi merasakan pahitnya cinta. Sayangnya, hubungan toxic terlanjur membuat perspektifmu tentang cinta sedikit berubah. Kamu kerap menganggap alur indah ini hanyalah sementara.

Tanpa sadar, terkadang kamu jadi merasa was-was menunggu kapan situasi yang buruk akan muncul dan merusak keharmonisan hubungan barumu. 

4. Karena sering overthinking alias mikir secara berlebihan, kamu jadi merasa bersalah dan meminta maaf terlalu sering pada pacar

bestlifeonline.com
bestlifeonline.com

Sebenarnya kamu sedikit sadar diri kalau selama ini kamu cuma overthinking. Sakit hati dan trauma masih membekas itu yang bikin kamu masih suka mikir berlebihan. Walau frekuensi kamu berpikiran negatif sudah agak berkurang, namun kerap muncul sesekali.

Di fase ini pula, kamu jadi merasa bersalah pada pacarmu karena suka berpikiran yang tidak-tidak tentangnya. Selain itu, umumnya kamu jadi sering meminta maaf akibat rasa bersalah itu. 

5. Perlahan-lahan kamu pun sadar bahwa hubungan sehat adalah yang seperti kamu jalani sekarang dengan cowok barumu

Unsplash/Davids Kokainis
Unsplash/Davids Kokainis

Tentu kamu tidak ingin terbayang-bayang sakitnya masa lalu terus dong, ya? Perlahan kamu pun menyadari sesuatu. Kamu jadi mengerti bahwa sesungguhnya hubungan memang sudah semestinya berjalan seperti ini.

Bukan lagi hal aneh dan asing, kamu paham lebih dalam lagi bahwa ini adalah hubungan yang sehat. Saat sudah berada di titik ini, kamu jadi semakin sayang dan memupuk rasa percaya pada pasangan. 

6. Pada akhirnya, kamu merasa makin bersyukur karena sudah lepas dari hubungan toxic di masa lalu dan mendapatkan pacar seperti yang sekarang

Unsplash/Candice Picard
Unsplash/Candice Picard

Semakin lama kamu bersama pria baik ini, kamu merasa sadar bahwa memang kamu layak mendapatkan dia. Dulu ketika masih jadian dengan pria toxic, hari-hari terasa menyiksa dan buat kamu merasa tertekan.

Sekarang, hari demi hari yang dilalui terasa seru dan menyenangkan. Pada akhirnya, ada rasa syukur di dalam hati. Lepas dari hubungan toxic, kini kamu mendapat kasih sayang tulus dan hubungan yang sehat.

Ketika sudah mendapat pengganti yang lebih baik, tidak boleh kamu sia-siakan begitu saja. Jangan bikin hubungan toxic yang dulu-dulu secara tak langsung menghancurkan hubungan sekarang. Berhenti biarkan hal itu mengganggu, cukup kamu petik saja hikmah dari pahitnya masa lalu. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us