Mengenal One-Sided Relationship, Hubungan Sepihak yang Tidak Sehat

Sulit dipertahankan dalam jangka waktu yang lama

Hubungan asmara idealnya memerlukan kerja sama dua individu untuk saling menyeimbangkan. Baik pihak laki-laki maupun perempuan, keduanya harus sama-sama berjuang untuk tujuan bersama. 

Namun, ada kalanya suatu hubungan tidak selalu berjalan mulus sesuai dengan harapan. Hubungan bisa lepas kendali menjadi hubungan sepihak atau one-sided relationship.  Istilah ini mengacu pada usaha ekstra yang hanya dilakukan satu pihak dalam suatu hubungan. 

Situasi one-sided relationship dapat menyebabkan penderitaan fisik dan kelelahan mental. Oleh karenanya, hubungan jenis ini termasuk dalam toxic relationship yang tidak sehat.

1. Apa yang dimaksud dengan one-sided relationship?

Mengenal One-Sided Relationship, Hubungan Sepihak yang Tidak Sehatilustrasi pasangan sedang terlibat konflik (pexels.com/RODNAE Productions)

One-sided relationship didefinisikan sebagai hubungan yang tidak seimbang di mana satu orang banyak mencurahkan energi atau memegang lebih kendali. Ketidakseimbangan dalam hubungan ini bisa terjadi karena beberapa faktor. Bisa karena satu pihak lebih berkomitmen atau lebih antusias dalam menjalani hubungan tersebut. 

Hubungan timbal balik yang seimbang memberikan stabilitas dan rasa aman. Sementara hubungan sepihak bisa membuat salah satunya menjadi bergantung, merasa dimanfaatkan, atau dicampakkan. 

Dalam hubungan romantisme, one-sided relationship mungkin melibatkan satu orang yang memulai sebagian besar tindakan. Ini mungkin melibatkan inisiatif memulai komunikasi, perencanaan kegiatan bersama, atau mengambil alih tugas pasangan. Mirisnya lagi, one-sided relationship memiliki lebih banyak ketidakpastian. 

2. Faktor penyebab

Mengenal One-Sided Relationship, Hubungan Sepihak yang Tidak Sehatilustrasi pasangan mengalami cekcok (pexels.com/RODNAE Productions)

Banyak faktor yang melatarbelakangi one-sided relationship. Terkadang, satu pihak merupakan tipe orang yang manipulatif atau toksik. Namun, dalam kasus lain bisa juga disebabkan oleh sejumlah faktor sebagai berikut: 

  • Komunikasi yang buruk: Sudah jadi rahasia umum bahwa hubungan yang seimbang dilandasi dengan komunikasi yang sehat. Maka dari itu, tidak mengherankan jika banyak hubungan yang kandas akibat komunikasi yang buruk.
  • Insecurity: Menyebabkan salah satu pihak mengambil peran yang tidak seimbang dalam hubungan.
  • Konflik terhadap harapan: Setiap orang memiliki perspektif tersendiri tentang arti sebuah hubungan, termasuk apa saja yang diharapkan oleh pasangan. Jika seseorang lebih berkomitmen dan berdedikasi pada hubungan daripada pasangan, hal tersebut pasti akan terasa berat untuk dijalani.
  • Masalah Individu: Melibatkan masalah personal, misalnya kondisi bawaan yang diderita menyebabkan perubahan dalam hal perilaku dan suasana hati seseorang. 
  • Attachment styles: Studi dalam Current Opinion in Psychology tahun 2017 menjelaskan, attachment styles dapat berperan dalam bagaimana orang berperilaku dalam hubungan romantisme.
  • Perilaku pasif-agresif: Hubungan sepihak juga dapat ditandai dengan tindakan yang disengaja membebani satu pihak atau lekat dengan perilaku pasif-agresif.

Baca Juga: 5 Tipe Orang yang Tidak Boleh Kamu Ajak Menjalin Hubungan Asmara

3. Dampak

dm-player
Mengenal One-Sided Relationship, Hubungan Sepihak yang Tidak Sehatilustrasi pasangan sedang duduk bersama (pexels.com/SHVETS production)

One-sided relationship bisa menjadi hubungan yang toksik. Terlebih ketika salah satunya memanfaatkan kondisi tersebut untuk keuntungan pribadi. Beberapa dampak negatif dari hubungan jenis ini, yakni:

  • Peningkatan stres yang kemudian berimbas pada kesehatan fisik maupun mental.
  • Memicu rasa kesepian yang mendalam.
  • Menurunkan tingkat harga diri. Berkaitan dengan kekecewaan yang dialami dalam hubungan sepihak. Pihak yang bersangkutan menjadi merasa tertolak, tidak didukung, dan tidak dicintai yang kemudian berimbas pada masalah harga diri.

4. Tanda

Mengenal One-Sided Relationship, Hubungan Sepihak yang Tidak Sehatilustrasi perempuan sedang sedih (pexels.com/Angelica Reyn)

One-sided relationship sebenarnya dapat diidentifikasi melalui pola hubungan yang dijalani. Namun, sering kali orang melakukan penyangkalan dengan alasan mencintai apa adanya. Padahal jika dirunut lebih jauh, tipe hubungan ini dapat mendatangkan konsekuensi negatif terhadap kesehatan.

Dilansir Cleveland Clinic, tanda one-sided relationship terdiri atas:

  • Hubungan romantisme yang dijalani terasa begitu melelahkan.
  • Merasa tidak memiliki hubungan yang nyata dan bermakna.
  • Pasangan tidak pernah mencoba usaha lebih untuk menjaga keberlangsungan hubungan.
  • Satu pihak selalu meminta maaf, sekalipun tidak bersalah. 

5. Bagaimana cara mengatasi one-sided relationship?

Mengenal One-Sided Relationship, Hubungan Sepihak yang Tidak Sehatilustrasi perempuan sedang memeluk pasangannya (pexels.com/Alex Green)

Ketika dua orang (pasangan kekasih) terlibat one-sided relationship, penting bagi keduanya berkomitmen untuk melakukan perubahan. Yang tidak kalah penting adalah mengakui keadaan tersebut tanpa unsur penyangkalan. Mulailah jujur ​​pada diri sendiri agar lebih mudah dalam menentukan solusi ke depannya. 

Apabila dua belah pihak telah sepakat mencari jalan keluar, maka jalur terapi mungkin bisa dipertimbangkan. Terapi pasangan misalnya, dapat membantu mengatasi permasalahan terkait dinamika dalam suatu hubungan.

Sementara itu, apabila one-sided relationship dirasa tidak bisa lagi diperbaiki, maka perpisahan dianggap sebagai jalan final bagi kedua belah pihak. Mengakhiri suatu hubungan sering kali menimbulkan perasaan dilema, tetapi pada akhirnya keputusan tersebut mungkin adalah jalan terbaik.

Pada akhirnya, one-sided relationship adalah jenis hubungan yang tidak sehat. Meskipun perubahan mungkin dapat terjadi, penting bagi kedua pihak untuk bertindak sadar dalam menentukan keputusan.

Baca Juga: 7 Tanda Relationship OCD, Obsesif-Kompulsif dalam Hubungan

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya