5 Penerimaan Diri saat Merasa Hancur Ditinggal Pergi Orang Terdekat

Ingat baik-baik, ya

Ditinggal pergi oleh orang terdekat yang kita sayangi, misalnya keluarga maupun sahabat, tentu meninggalkan luka yang tak mudah disembuhkan. Kepergian juga sejatinya memiliki batasan waktu; baik yang sementara maupun selamanya. Apa pun itu, sejatinya kepergian adalah sebuah keniscayaan. 

Mau tidak mau, kita akan dipaksa keadaan untuk menerima diri sendiri dengan kondisi. Kita  dipaksa meneruskan hidup meskipun dunia seolah berhenti saat orang terdekat meninggalkan kita.

Pada dasarnya, kunci dari penerimaan itu yakni belajar menghadirkan rasa ikhlas. Maka, ingat baik-baik beberapa nasihat berikut, dengan memahaminya kita mampu belajar memaknai kepergian dari perspektif yang berbeda sehingga hati terasa lebih tenang dan lapang.

Baca Juga: 7 Ciri Orang yang Menghargai Penerimaan Diri

1. Apa pun yang pergi hari ini akan kembali suatu saat nanti dalam bentuk yang berbeda

5 Penerimaan Diri saat Merasa Hancur Ditinggal Pergi Orang Terdekatilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Jorge Luiz)

Saat berada di fase kehilangan, tentu kita sulit berpikir jernih. Dalam kondisi demikian, wajar apabila kita berpikir seolah dunia begitu jahat, dan seolah rasa sakit di dada sangat menyesakkan. Sehingga kita perlu kontrol diri yang kuat supaya tidak berlarut dalam kesedihan. 

Apabila sudah sedikit lebih tenang, cobalah berdialog dengan diri sendiri. Yakinkan diri kita bahwa segala yang pergi pasti akan diganti dalam bentuk yang lain. Boleh jadi kita sebenarnya tidak pernah kehilangan apa pun, hanya saja akan diberikan hal lain yang lebih indah. Ini hanya perkara waktu, maka bersabarlah sampai kita menemukan kembali hal yang hilang itu dengan versi yang jauh lebih indah. 

2. Kepergian seseorang terkadang bisa menjadi fase bagi kita untuk lebih mencintai diri sendiri

5 Penerimaan Diri saat Merasa Hancur Ditinggal Pergi Orang Terdekatilustrasi sendiri (pexels.com/Đỗ Ngọc Tú Quyên)

Kepergian tak selamanya menyimpan kesan yang buruk, tergantung bagaimana kita meresponsnya. Sejatinya kondisi hidup ini bergantung dari apa yang kita pikirkan dan prasangka. Maka, kita perlu memupuk kesadaran untuk berpikir positif dalam segala kondisi.

Percayalah, bahwa kita gak sepenuhnya kehilangan. Mereka hanya pergi dari hidup kita, namun di sisi lain justru kita bisa menemukan diri sendiri secara utuh.

Kepergian mengajarkan kita arti mencintai diri, memahami diri, dan merasa cukup kepada diri sendiri. Manfaatkan momen itu untuk fokus pada diri sendiri yang boleh jadi selama ini terlupakan lantaran kita lebih fokus pada orang lain.

Baca Juga: 5 Langkah Menuju Penerimaan Diri, Pasti Bisa!

dm-player

3. Penerimaan bukan berarti kita menyerah pada keadaan, melainkan menyadari ada sesuatu yang memang tak bisa dipaksakan

5 Penerimaan Diri saat Merasa Hancur Ditinggal Pergi Orang Terdekatilustrasi merasa terpuruk (pezels.com/Anna Shvets)

Pada akhirnya, obat dari pergi yakni sebuah penerimaan. Bukan berarti kita menyerah dan pasrah begitu saja, melainkan penerimaan membuat kita tersadar bahwa ada hal yang memang tak bisa dipaksa. Hal demikian termasuk yang berada di luar kendali kita.

Apa pun yang terjadi, kehilangan itu akan menjadi bagian dari cerita hidup kita. Percayalah, proses pendewasaan kita menjadi manusia yang lebih berkualitas sejatinya dimulai dari hari ini, ketika kita mencoba menerima segala sesak di dada. Kuncinya yakni tumbuhkan keyakinan dalam diri bahwa kita mampu melewati fase ini.

4. Di sisi lain, kepergian membuat kita belajar bersyukur untuk hal yang dimiliki saat ini

5 Penerimaan Diri saat Merasa Hancur Ditinggal Pergi Orang Terdekatilustrasi bersyukur (pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)

Terkadang, kita bisa salah persepsi dalam memaknai kepergian. Kita memandang kepergian itu sebagai peristiwa yang penuh duka. Padahal di sisi lain, kepergian seseorang juga mengajarkan arti syukur terhadap sesuatu yang masih kita miliki sejauh ini.

Sejatinya, kita hanya kehilangan satu atau dua hal yang kita pikir berharga, bukan segalanya. Justru sesuatu yang masih berada di genggaman kita saat ini adalah anugerah. Maka bersyukurlah, sebab masih ada yang tersisa.

5. Kepergian bukan akhir dari segalanya, hanya saja jeda sejenak untuk melihat segala sesuatu lebih dalam

5 Penerimaan Diri saat Merasa Hancur Ditinggal Pergi Orang Terdekatilustrasi merenung (unsplash.com/Raychan)

Kepergian seserang dalam hidup kita bisa menjadi momen bagi kita mengambil jeda sejenak. Setelah banyak hal yang kita lalui, pada akhirnya kita memiliki kesempatan untuk beristirahat guna melihat semesta lebih dalam. Barangkali dengan ujian tersebut, membuat kita melihat kebahagiaan lain yang selama ini tak pernah disadari. 

Jika hidup bisa membuat kita melepaskan sesuatu yang gak pernah kita pikirkan akan pergi, maka hidup juga bisa membuat kita merasakan kejutan yang tak disangka. Pada dasarnya, ketika kita dipertemukan dengan seseorang, kita hanya menunggu waktu untuk berpisah dengan orang terdekat; entah kita yang meninggalkan atau ditinggalkan.

Mari, rayakan setiap hal yang pergi dalam hidup kita supaya tak 'hancur' membekas sebagai luka. Merayakannya untuk mencipta kebahagian baru. Percayalah, suatu saat kita akan mengenang kepergian hari ini sebagai pembelajaran yang berharga. Semangat, ya!

Baca Juga: 4 Pelajaran Cinta dari Drakor Doona!, Bermula dari Penerimaan Diri

Izah Cahya Photo Verified Writer Izah Cahya

Menulis untuk menghidupkan -do the best- ig : @izahcahya_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya