Jangan Keliru, Ini 5 Bahaya Jika Kamu Mudah Memaafkan Pasangan

28 Mar 2019, 14:15 WIB

unsplash.com/Lauren Richmond

Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, bisa karena disengaja maupun tidak. Saat pasanganmu melakukan kesalahan tentu kamu akan memilih untuk memaafkannya, bukan? Karena kamu tidak ingin ada konflik yang melanda hubunganmu yang tidak menutup kemungkinan konflik tersebut bisa mengancam hubungan asmaramu.

Memaafkan kesalahan orang lain memang hal yang baik karena bisa menunjukkan kemurahan hati seseorang. Terlebih memaafkan kesalahan pasangan, tentu hal itu mudah kamu lakukan karena kamu menyayanginya.

Namun, tidak melulu kamu harus memaafkan pasanganmu yang berbuat salah. Ada kalanya kamu perlu bertindak tegas pada pasanganmu yang telah melakukan kesalahan.

Jika kamu tetap saja gampang memberinya maaf atas kesalahan besar yang dilakukannya, maka kamu perlu waspada terhadap 5 bahaya berikut yang bisa mengancammu.

1. Berpontensi untuk terus-terusan disakiti oleh pasanganmu

unsplash.com/Andrew Le

Tidak mudah memberi maaf kepada pasanganmu, akan membuatnya berpikir dua kali saat ingin melakukan kesalahan yang sama atau kesalahan baru lainnya. Kamu pun menjadi lebih disegani oleh pasanganmu. Sehingga dia akan lebih menjaga perasaanmu agar kesalahan yang lalu bisa cepat termaafkan olehmu.

Lain halnya saat kamu mudah memberi maaf pada pasanganmu yang melakukan kesalahan. Pasanganmu bisa saja meremehkan kata maaf dan bukan tidak mungkin akan melakukan kesalahan lagi. Dengan begitu, kamu yang mudah memaafkan pasanganmu bisa rentan sakit hati.

2. Tanpa kamu sadari, kamu mulai lupa dengan kebahagiaan diri sendiri

unsplash.com/Kleiton Silva

Mudah memaafkan kesalahan pasangan membuatmu menjadi lupa dengan kebahagiaan diri sendiri. Sebab kamu lebih mementingkan kebahagiaan pasanganmu tanpa menyadari bahwa sebenarnya kamu merasa sakit hati. Mudah menerima kesalahan pasangan akan membuka kesempatan bagi pasanganmu untuk melakukan kesalahan lagi.

3. Pasanganmu tidak merasa jera

dramabeans.com

Memaafkan kesalahan pasanganmu memang hal yang perlu dilakukan. Namun jangan terlalu mudah dalam memaafkannya. Ubah sedikit cara memaafkanmu dengan menambah ketegasan. Berilah dia teguran agar dia merasa jera dan sadar bahwa apa yang dia lakukan telah menyakitimu. Sehingga dia tidak akan melakukan kesalahan lagi.

4. Menganggap pasanganmu baik tanpa mengindahkan kesalahannya

unsplash.com/Alex Bocharov

Kamu yang mudah memaafkan kesalahan pasangan akan menganggap bahwa pasanganmu adalah orang yang baik meskipun kamu tahu bahwa dia sudah melakukan beberapa kesalahan. Biasanya hal seperti itu terjadi saat kamu sudah sangat mencintai pasanganmu sehingga kamu merasa sangat bergantung dengannya.

Padahal yang kamu lakukan adalah sebuah kekeliruan. Lebih baik cepat sadarkan dirimu, bicara baik-baik dengan pasanganmu agar dia mau berubah dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.

5. Kehilangan kesempatan untuk menjadi orang yang lebih bijaksana

unsplash.com/Gokil

Mudah memaafkan kesalahan pasangan membuatmu kehilangan kesempatan untuk menjadi orang yang lebih bijaksana. Karena kamu yang berani mengulur waktu dalam memaafkan pasanganmu akan mendapat berbagai pelajaran yang bisa membuatmu menjadi orang bijaksana.

Kamu bisa merenungkan dahulu tentang kesalahan yang telah dibuat pasanganmu. Kamu pun bisa memikirkan dahulu teguran semacam apa yang pantas diberikan untuknya. Nah, proses seperti itulah yang menjadikanmu bijaksana karena kamu harus bisa mengambil keputusan yang tepat agar tidak ada pihak yang dirugikan.

Itulah 5 bahaya yang akan kamu dapat jika mudah memaafkan kesalahan pasanganmu. Jangan biarkan dirimu mudah disakiti terus-terusan karena kebiasaanmu yang gampang memberi pasanganmu banyak kesempatan untuk melakukan kesalahan.

Mengubah cara memaafkan dengan bertindak tegas pun tak ada salahnya. Malah kamu bisa mendapat keuntungan melalui perubahan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.