Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Ngebet Dulu, 5 Pertanda Kamu Belum Siap Nikah

unsplash.com/@virgoman90

Saat jatuh cinta, memang semua bisa terasa indah. Sampai lupa, kalau dunia nyata itu tak seromantis kisah dalam drama romansa. Ini pula yang kerap jadi alasan banyak pasangan memutuskan untuk menikah, tanpa benar-benar mempersiapkan dengan matang, aspek materi maupun non materinya.

Bakal ketebak, kan gimana jadinya ketika masa bulan madu lewat? Baru, deh terkejut menghadapi banyaknya persoalan dalam rumah tangga.

Maka dari itu, ingin nikah sah-sah saja, tapi jangan keburu ngebet. Kalau ada ciri ini pada kamu atau pasangan, bisa jadi indikasi kuat kalau kalian sebenarnya belum siap menuju pelaminan. Yuk, dicek!

1. Motivasi menikahnya salah

ilustrasi pria gugup (unsplash.com/@felipepelaquim)
ilustrasi pria gugup (unsplash.com/@felipepelaquim)

Cara pandang bahwa pernikahan itu indah dan hanya diisi bahagia, yang sering membuat orang melihat pernikahan sebagai sebuah pelarian. Kondisi finansial yang kekurangan, orangtua otoriter, atau rasa kesepian, kadang mendorong kamu untuk menikah dengan tergesa-gesa.

Motivasi menikah yang keliru ini, bisa membuat kamu dan pasangan jadi kaget bukan kepalang ketika mendapati kenyataan tak seindah harapan. Akhirnya, pernikahan yang digadang-gadang akan buatmu bahagia, malah selalu diisi dengan pertengkaran. Tuh, kan menyesalnya belakangan!

2. Minim pengalaman bersosialisasi

pexels.com/@a-darmel

Semakin sering kamu berinteraksi dengan orang lain, maka kamu pun semakin terlatih untuk bisa bersikap dengan tepat, dan semakin bertambah pula wawasanmu mengenai berbagai karakter orang, serta cara menghadapinya.

Akan sulit kalau keseharianmu di rumah, kalau pun ke luar jarang bersosialisasi, kemudian tiba-tiba menikah. Ketika kamu melihat berbagai sikap pasangan yang tak kamu sukai, kamu akan gampang banget ngegas dan sulit kompromi. Inilah yang bakal jadi benih percik-percik perseteruan di kehidupan rumah tanggamu nanti.

3. Baru banget lulus sekolah

pexels.com/@137666

Okelah, secara peraturan, usiamu sudah legal untuk menikah. Tapi, karena kamu baru lulus sekolah, pengalamanmu masih minim menghadapi kejamnya dunia luar. Secara ekonomi pun belum mandiri, dan ada banyak pengalaman hidup yang belum kamu coba.

Ini akan membuatmu sangat riskan untuk menggantungkan kebahagiaanmu pada pasangan. Karena kamu belum terlatih untuk mampu hidup berdikari, dan bisa tetap bahagia meski sendirian.

Minimnya pengalaman hidup kamu, juga bisa berpengaruh terhadap caramu menyikapi berbagai persoalan rumah tangga. Jadi kurang matang!

4. Belum memiliki penghasilan

unsplash.com/Ioan Roman

Acapkali cinta mengaburkan logika. Saking dimabuk cinta, merasa kalau apa pun itu, selama dihadapi dengan cinta pasti akan ketemu penyelesaiannya.

Giliran tabung gas habis, stok beras menipis, toples gula pasir kosong, baru sadar kalau cinta saja tak bisa membeli semua kebutuhan itu. Perlunya uang!

Dan sayangnya, ini yang jarang dipikirkan pasangan muda yang sudah ngebet nikah. Kerja baru magang, tempat tinggal masih numpang, tapi sudah berani memutuskan untuk berkeluarga. Akhirnya, orangtua lagi yang ketumpuan, padahal harusnya mereka sudah bisa lebih bahagia dengan berkurangnya beban untuk membiayai pendidikan kamu. Apa gak kasihan?

5. Emosi masih kekanak-kanakan

unsplash.com/@faizfajer

Karena emosinya masih belum dewasa, tapi telah memutuskan menikah dini, akhirnya menganggap pernikahan sama saja dengan pacaran. Giliran cekcok dengan pasangan, langsung minta cerai. Padahal, hutang biaya resepsi yang kemarin saja belum lunas, eh sudah cerai aja.

Setiap orang memang berhak mau menikah kapan. Tapi sebaiknya demi pernikahan yang langgeng dan bahagia, pastikan dulu kamu dan pasangan sudah sama-sama siap. Kalau masih ada tanda-tanda di atas, mending fokus pada perbaikan kualitas diri dulu, supaya ketika menikah nanti, bisa jadi rumah tangga yang samawa. Setuju?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us