Jangan Posting 5 Hal Ini ke Medsos kalau Gak Mau Bikin Mantan Girang

Memang saat ini kondisinya kamu lagi galau-galaunya. Rasanya pengin mencurahkan segala rasa sesak di dada melalui kata-kata supaya lega. Tapi tahan dulu. Sebelum kamu bikin status sedih begitu, pikirkan akibatnya juga. Kalau mantanmu melihat, belum tentu dia merasa iba, lho.

Kemungkinan doi malah kegirangan karena menilai apa yang kamu lakukan itu sungguh kekanak-kanakan. Makanya, daripada posting status galau, lebih baik cari teman untuk curhat dan berkeluh kesah atau menyibukan diri dengan kegiatan yang bermanfaat. 

Di media sosial seperti Instagram dengan mudahnya, kamu bisa menemukan postingan orang yang berisi kata-kata atau video dimana itu menggambarkan kondisimu saat ini. Rasanya tangan jadi gatal ingin me-repost unggahan tersebut, sebagai kode pada mantan kalau kamu tenggah tidak baik-baik saja.

Sekali dua kali, sih masih mending. Tapi kalau hampir tiap hari kamu mengunggah ulang postingan sejenis, ya mantanmu cuma bisa ketawa geli, dong. Bukannya mengundang simpati orang, yang ada kelakuanmu ini justru membuat dirimu terlihat berlebihan alias lebay. 

Memang kamu gak sering-sering mengunggah ulang postingan galau orang lain, tapi malah potret dirimu sendiri yang nampak lebih kurus dan memprihatinkan. Tujuannya apalagi kalau bukan menarik perhatian dan rasa iba mantan. Pikirmu dia bakal merasa kasihan atau bersalah karena telah meninggalkanmu dan membuat kondisimu jadi seperti itu.

Eh, jangan ge'er dulu. Belum tentu, lho mantanmu berpikir demikian. Sebaliknya, postinganmu itu justru membuat si dia sadar, kalau kamu tuh belum bisa move on darinya. Sementara dirinya sudah mulai membuka hati untuk orang lain. Makin senang, kan mantanmu karena merasa unggul darimu. 

Mungkin dulunya mantanmu pernah menyepelekan status ekonomimu yang masih pas-pasan. Sementara si dia sudah jauh di atas dan boleh dibilang punya karir yang cemerlang. Ini, nih yang sampai sekarang masih bikin kamu sakit hati. Makanya, sebisa mungkin kamu mau menunjukkan ke dia kalau penilaiannya itu salah. 

Alhasil, melalui media sosial kamu jadi kerap pamer kemewahan supaya dia tahu dan menyesal. Padahal apa yang kamu punya itu adalah hasil rekayasa. Misalnya, meminjam mobil teman untuk berswafoto dan menunggahnya seakan-akan itu milikmu. Mantanmu gak sebodoh itu kali. Apalagi statusnya kalian baru putus beberapa hari. Logikanya masa iya, kamu bisa mendadak jadi jutawan begitu, sih? Wajar, dong kalau dia menganggap konyol tingkahmu itu. 

Cara terakhir yang kamu usahakan adalah dengan memposting foto mesra dengan lawan jenis. Padahal bisa saja orang tersebut hanya teman. Tidak sekali dua kali lagi kamu melakukan hal ini. Bahkan hampir setiap hari, kamu mengunggah foto manis dengan lawan jenis yang berganti-ganti. Niatnya, sih jelas biar si mantan merasa cemburu.

Yakin bakal berhasil? Tentu saja tidak. Mana ada orang yang berganti-ganti pasangan dalam hitungan hari? Selain konyol, tindakanmu ini juga bakal merugikan dirimu sendiri, lho. Kamu akan dianggap sebagai orang yang gampangan dan mendapat label buruk dari mantan. 

Media sosial memang sangat menarik untuk dimanfaatkan sebagai ajang balas dendam ke mantan. Tapi bukan berarti bisa digunakan tanpa pikir panjang begitu, dong. Daripada sibuk posting status galau, pamer kekayaan atau saling sindiri lebih baik kasih bukti nyata.

Berikan "tamparan" telak ke mantan dengan cara menjadikan dirimu pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan begitu, ketika mantan melihatmu dia akan merasa kagum dan bisa jadi menyesal telah meninggalkanmu.