Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pexels.com/Andrea Piacquadio

Apakah kamu termasuk salah satu tipe orang yang jarang bertemu dengan pacar? Mungkin rasanya sangat tidak enak untuk di awal-awal, apalagi sebelumnya kamu punya pacar yang selalu ada setiap saat.

Namun semua itu tidak selalu berdampak buruk, bahkan jarang bertemu pacar bisa membawa hal positif pada diri kamu dan pasangan. Siapa sangka, hal semacam ini ternyata bisa sangat berguna dalam suatu hubungan.

Berikut ini ada beberapa alasan mengapa jarang bertemu pacar bukan kabar buruk, ternyata bisa sangat berguna, lho!

1. Tidak mudah bosan pada pasangan

Pexels.com/Mena Fox

Selalu menghabiskan waktu dengan pasangan memang terasa menyenangkan, namun tahukah kamu bahwa itu bisa menjadi awal dari kehancuran hubungan kamu? Terlalu sering bertemu akan membuat salah satu atau bahkan keduanya merasa bosan, pernah berpikir sampai ke situ?

Mungkin kamu berpikir bahwa ini terlalu mencari-cari kesalahan, namun apa pun yang sering kamu lihat secara perlahan akan terasa membosankan. Ini sudah menjadi hal wajar, tidak mau kan hubungan kamu selesai gara-gara terlalu sering bersama pasangan?

Jadi bagi kamu yang jarang bertemu pacar, jangan terlalu diambil pusing. Setidaknya itu akan membuat kamu tidak mudah bosan pada pasangan, ambil sisi positifnya dan jangan sampai hambatan kecil ini membuat kamu berpikir negatif terlalu jauh.

2. Pertemuan terasa lebih menyenangkan

Pexels.com/Orione Conceição

Apa yang kamu rasakan ketika bertemu dengan pasangan yang jarang menghabiskan waktu bersama? Tentu rasanya jauh lebih menyenangkan, bahkan kamu akan merasakan kesenangan yang tidak akan pernah didapatkan pada kesempatan lain.

Tentu ini menjadi kelebihan tersendiri, momen seperti ini jarang kamu temui pada saat masa pacaran. Jadi jangan stres jika kamu jarang bertemu dengan pasangan, kamu harus bisa melihat dari sisi positif untuk mendapatkan kesenangan tersendiri.

3. Sensasi merindukan satu sama lain

Pexels.com/Євгеній Симоненко

Jarang bertemu sudah pasti akan menimbulkan kerinduan, namun ini akan memberikan sensasi yang berbeda pada saat pacaran. Setidaknya rasa suka kamu akan bertambah jika rasa rindu terjadi setiap saat, bukankah ini kabar baik?

Jadi jarang bertemu bukan berarti akan menimbulkan permasalahan, jangan sampai hal sepele semacam ini kamu anggap sebagai hambatan dalam hubungan percintaan. Setiap situasi ada sisi negatif dan positif, kamu hanya perlu mengambil yang baik-baiknya saja.

4. Lebih fokus pada apa yang dikerjakan

Pexels.com/Burst

Jarang bertemu dengan pacar bukanlah sesuatu yang perlu dipermasalahkan, mungkin saja ini menjadi jalan kamu untuk bisa fokus pada apa yang sedang dikerjakan. Setidaknya kamu bisa menghabiskan waktu untuk tetap fokus tanpa harus terganggu dengan kencan atau dinner.

Kabar baiknya lagi adalah kamu bisa merencanakan masa depan dengan lebih matang, tentu saja itu juga untuk kebahagiaan pasangan sendiri. Makanya pacaran semacam ini terkadang jauh lebih baik daripada sering bertemu, setidaknya itu tidak akan mengganggu kegiatan masing-masing.

5. Terhindar dari pacaran yang tidak sehat

Pexels.com/freestocks.org

Mungkin kamu akan menganggap bahwa jarang bertemu dengan pasangan merupakan pacaran yang tidak sehat, namun anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Siapa sangka bahwa pacaran semacam ini ternyata sangat sehat, tapi kok bisa?

Jarang bertemu dengan pacar akan meminimalisir hal-hal yang tidak boleh dilakukan pada saat pacaran, setidaknya itu akan membatasi pergerakan kamu dalam melakukan hal negatif dengan pasangan. Bukankah itu sesuatu yang bersifat positif?

Itulah beberapa alasan mengapa jarang bertemu pacar bukan kabar buruk, jadi tetap berpikir positif dan hindari berpikir negatif agar hubungan kamu bisa berjalan dengan lancar hingga ke jenjang yang lebih tinggi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team