8 Jenis Cinta dari Masyarakat Yunani Kuno yang Perlu Kamu Tahu

Ketika bicara tentang cinta, apa yang terpikir olehmu? Kupu-kupu di perut dan kisah romansa? Hadiah-hadiah, cokelat dan bunga? Ataukah senyum orangtua? Semua orang bisa memiliki definisinya sendiri tentang cinta. Bisa mirip satu dengan lainnya atau sangat jauh berbeda, sebab masing-masing kita terbentuk dari pengalaman yang beragam pula tentunya.
Tapi tahukah kamu, bahwa masyarakat Yunani kuno pernah mengelompokkan cinta menjadi beberapa jenis. Apa saja sih, jenis-jenisnya? Yuk, kita bahas bersama!
1. Philia

Philia adalah jenis cinta tanpa adanya ketertarikan romantis. Biasanya, philia bisa ditemukan dalam persahabatan yang sangat dekat dan juga keluarga. Orang-orang yang terhubung melalui philia cenderung memegang nilai-nilai yang sama dalam menjalani hidup serta saling menghormati satu sama lain.
Philia adalah perasaan yang dipicu oleh pikiran kita. Pikiran kitalah yang menerjemahkan mana di antara teman-teman kita yang memiliki cara berpikir serupa, serta siapa saja yang dapat kita percayai.
Karena itulah, untuk memelihara hubungan yang berdasarkan philia, kita harus bersikap terbuka, menjaga kepercayaan, berlaku suportif saat teman atau keluarga tersebut dilanda musibah, serta sesering mungkin berbincang secara mendalam. Kita bisa saling berbagi kebahagian dan keluh kesah, saling menyimpan rahasia, dan memberi penghiburan kala dibutuhkan.
2. Storge

Jenis cinta yang satu ini bisa ditemui dalam hubungan orangtua dan anak, juga dalam hubungan dengan sahabat lama. Storge tidak memiliki batasan dan dibangun berdasarkan penerimaan serta pertalian emosional yang mendalam.
Storge dipicu oleh memori. Semakin banyak memori yang dibuat bersama-sama, maka hubungan tersebut akan semakin terasa bernilai. Memori-memori tersebutlah yang menciptakan ikatan kuat antar individu.
Untuk mengutarakan cinta berjenis Storge, sesekali kita perlu membuat pengorbanan. Misalnya, memaafkan tanpa syarat, serta merelakan kesenangan pribadi demi kebahagiaan bersama. Kita juga perlu berbagi momen-momen penting dan merayakannya bersama-sama.
3. Pragma

Pragma ada pada pasangan-pasangan yang bertahan selama bertahun-tahun serta telah menghadapi berbagai cobaan bersama-sama. Kedua belah pihak berupaya sama keras untuk memberikan komitmen dan dedikasi sebagai upaya mempertahankan hubungan.
Dalam pragma, kedua pihak telah melewati masa-masa jatuh cinta dan telah memutuskan untuk bersama dengan pasangannya selama-lamanya. Pragma dipicu oleh alam bawah sadar. Keduanya pihak merasakan ketertarikan tanpa bisa benar-benar menjelaskan alasannya, sekaligus merasa bahwa hubungan tersebut memiliki sebuah tujuan yang hendak dicapai bersama-sama.
Untuk menunjukkan rasa cinta berbentuk pragma, kita harus terus menguatkan ikatan dalam hubungan jangka panjang. Putuskan bahwa hubungan tersebut memang untuk dijaga selamanya, dan pelihara dengan memberikan daya upaya yang sama besar dengan pasangan.
4. Ludus

Ludus adalah jenis cinta yang kekanakan dan penuh rayu, yang umum ditemui pada tahap-tahap awal sebuah hubungan. Jenis cinta ini mencakup perbuatan saling goda, perbuatan-perbuatan yang sarat kebahagiaan, serta tawa di antara kedua pihak.
Ludus dipicu oleh emosi. Emosi tersebutlah yang membuat kamu merasa gugup, bersemangat, dan tertarik dengan orang lain. Pasangan yang telah bersama dalam waktu lama disarankan untuk menumbuhkan ludus dalam hubungan mereka, agar kebutuhan emosional mereka lebih terpenuhi.
Ludus dapat disampaikan melalui rayuan-rayuan verbal. Jika waktunya tepat, kamu juga dapat menunjukkan sisi kekanakanmu di hadapan pasangan. Sebaliknya, pasangan juga perlu merasa bebas menunjukkan sisi kekanakannya di hadapanmu. Habiskan waktu bersama untuk bersenang-senang dan tertawa.
5. Eros

Eros adalah bentuk cinta paling primitif yang timbul dari insting alamiah manusia. Eros adalah jenis cinta penuh hasrat terhadap tubuh orang lain yang disampaikan melalui perhatian fisik.
Eros dipicu oleh hormon dalam tubuh kamu. Hormon tersebut menimbulkan kebutuhan akan perbuatan romantis dari orang yang kamu cintai. Sebaliknya, cara menunjukkan cinta berjenis eros adalah dengan memberikan perhatian secara romantis kepada pasangan. Selain itu, eros juga dapat disampaikan melalui pujian terhadap tubuh pasangan serta sentuhan fisik seperti pelukan dan ciuman.
6. Mania

Mania adalah jenis cinta yang penuh obsesi. Mania mendorong seseorang untuk merasakan kecemburuan dan sikap posesif yang tidak beralasan. Biasanya, mania tumbuh dalam sebuah hubungan yang mengalami ketidakseimbangan eros dan ludus.
Pemicu mania adalah insting bertahan hidup. Insting tersebut mendorong seseorang untuk mempertahankan hubungan. Orang tersebut bergantung pada pasangannya untuk bisa menghargai dirinya sendiri.
Mania perlu dihindari. Caranya antara lain dengan mengidentifikasi dorongan obsesif maupun posesif dalam diri, kemudian menahan diri agar tidak bertindak berdasarkan dorongan tersebut. Saat dorongan itu timbul, fokuslah untuk memberi perhatian pada dirimu sendiri. Yang terpenting, berikan kepercayaan pada hubungan yang sedang kamu jalani.
7. Philautia

Philautia adalah cinta terhadap diri sendiri. Kamu menyadari betapa bernilainya dirimu dan tidak mengabaikan kebutuhan-kebutuhanmu. Philautia dapat dimulai dengan sikap bertanggung jawab terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan diri sendiri.
Pemicu philautia adalah jiwamu sendiri. Jiwamulah yang membuatmu mampu mengenali kebutuhanmu, baik secara fisik, emosional, maupun mental. Cara untuk menyampaikan philautia antara lain dengan menciptakan lingkungan yang mendukung kecukupan dirimu. Rawat diri layaknya orangtua merawat anak-anaknya. Habiskan waktumu bersama orang-orang yang memberimu dukungan.
8. Agape

Ini adalah jenis cinta tertinggi menurut masyarakat Yunani kuno. Agape adalah ketika kamu memberikan cintamu tanpa mengharapkan timbal balik berbentuk apa pun, dalam situasi terburuk sekalipun. Agape adalah perasaan yang hanya akan timbul apabila philautia telah tercapai.
Pemicu agape adalah semangat. Semangatmu memberimu sebuah tujuan yang lebih besar dari kebutuhan diri. Semangat itulah yang memotivasimu untuk memberikan kebaikan kepada orang lain. Yang dimaksud dengan orang lain dalam konteks agape bukan hanya pasangan, tetapi manusia secara umum.
Agape dapat disampaikan dengan mendedikasikan diri terhadap peningkatan kebaikan hidup orang lain. Sadari bahwa perbuatanmu dapat berimbas pada orang lain, dan lakukanlah hanya hal-hal yang berimbas baik pada kemanusiaan. Berikan sebagian waktu dan kepunyaanmu untuk orang lain yang lebih membutuhkan.
Setelah membaca delapan jenis cinta menurut masyarakat Yunani di atas, dapatkah kamu mengidentifikasi cinta apa saja yang kamu miliki? Mudah-mudahan sekarang kamu bisa mengutarakan rasa cintamu dengan cara yang tepat, ya!