3 Kebiasaan Sepele yang Perlahan Menghancurkan Hubungan LDR, Apa Saja?

18 Mei 2024, 12:21 WIB

ilustrasi pasangan (pexels.com/jonathanborba)

Dalam hubungan LDR, jarak dan waktu menjadi tantangan yang cukup menyulitkan bagi pasangan. Menjalani hubungan terasa lebih berat dari pasangan pada umumnya. Selain daripada itu, keberlangsungan hubungan LDR sering kali ditentukan oleh kebiasaan sehari-hari.

Namun, beberapa kebiasaan sepele dapat secara perlahan menghancurkan kualitas hubungan dan bahkan mengancam keberlangsungannya. Oleh karenanya, pasangan LDR harus bisa mengantisipasi kebiasaan ini agar tak sering dilakukan. Berikut tiga kebiasaan sepele yang bisa menghancurkan hubungan LDR.

1.Mengabaikan komunikasi karena banyak alasan

ilustrasi mengirim pesan (unsplash.com/petekasprzyk)

Kurangnya komunikasi efektif yang biasa dilakukan selama terpisah, bisa menyebabkan kerenggangan. Dalam LDR, komunikasi adalah kunci utama untuk menjaga hubungan tetap kuat. Ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara terbuka, jujur, dan konsisten dapat menyebabkan ketidakpastian dan rasa tidak aman bagi pasangan.

Terkadang pasangan LDR sering luput dari mempertahankan kebiasaan ini. Padahal dampak yang ditimbulkan bisa menjalar kemana-mana. Dengan tidak lancarnya komunikasi, bisa membangkitkan perasaan tidak aman, meningkatkan rasa curiga dan juga pemikiran negatif lainnya.

Sebaiknya ini sangat dihindari, meskipun kamu dan pasangan sama-sama sibuk, tetap sempatkan waktu untuk ngobrol. Rutin berkomunikasi akan menghangatkan hubungan dan mempererat koneksi. Pada akhirnya, ini bisa menghindari banyak kecurigaan yang tak perlu.

2.Kurangnya perhatian pada hal-hal kecil

ilustrasi video call (unsplash.com/bencollins)

Kedua, adalah kurangnya perhatian terutama pada hal-hal sederhana. Dalam hubungan LDR, terkadang sulit untuk merasakan kehadiran fisik pasangan. Kebiasaan sepele seperti tidak merespons pesan dengan cepat atau mengabaikan waktu yang telah dijadwalkan untuk berbicara, dapat membuat pasangan merasa diabaikan atau tidak dihargai.

Perhatian kecil seperti memuji potongan rambut barunya, pakaian yang ia kenakan dan sebagainya, itu juga penting. Pujian dan sanjungan pada hal-hal ini bisa meningkatkan keintiman emosional. Karena jarak, keintiman sering kali menjadi tantangan dalam hubungan LDR.

Kebiasaan sepele seperti kurangnya perhatian terhadap kebutuhan emosional pasangan atau kurangnya usaha untuk menjaga koneksi fisik dapat mengancam hubungan tersebut. Oleh karenanya, biasakan untuk memberikan perhatian sebagai cara untuk merasakan kehadiran satu sama lain.

3.Menolak untuk berkorban lebih

ilustrasi hadiah (pexels.com/nurseryart)

Pengorbanan itu perlu, sebagai bentuk keseriusan dan kesungguhan kita dalam menjalani hubungan. Apalagi jika kamu dan pasangan tak bisa selalu menghabiskan waktu bersama. Pengorbanan akan semakin terasa dan wujudnya juga semakin besar. Pasangan LDR biasanya harus lebih banyak berkorban demi mempertahankan hubungan. Ini bisa dilihat dari kesungguhan kamu dan pasangan yang bergantian saling berkunjung.

Tentu pengorbanan pasangan LDR akan menghabiskan biaya, waktu dan tenaga yang lebih besar. Kesungguhan ini terasa sangat tulus dan mendatangkan kebahagiaan yang berlipat ganda. Namun, jika ini tak lagi dilakukan, maka akan timbul tanda tanya besar. Apakah itu karena lelah menjalani hubungan, terlalu sibuk, menyepelekan pasangan atau bahkan sudah berselingkuh.

Dengan menghindari kebiasaan sepele ini dan berusaha untuk mengubahnya, pasangan dalam hubungan LDR dapat memperkuat ikatan dan mengatasi rintangan yang ada. Kuncinya, selalu pertahankan kejujuran dan komitmen, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.