5 Kelakuan Pasangan yang Sebenarnya Toksik, Bukan Cinta Lho!

Memaksa seseorang untuk berubah pasti bukan hal yang baik. Karena jika kamu memaksa seseorang berubah, hal tersebut akan menimbulkan ketidak nyamanan bagi orang tersebut.

Misalnya saja kamu seorang yang tampil apa adanya. Namun, pasanganmu memaksa untuk kamu tampil modis dan mengikuti selera fashion dia. Hal ini tentunya membuktikan bahwa doi tidak bisa menerima kamu apa adanya.

Pasangan yang seperti ini tidak mencintai kamu apa adanya, karena memaksa kamu berubah demi selera dia pribadi. Tentu kamu tidak akan nyaman berhubungan dengan orang seperti ini. 

Memang ketika kamu sudah memiliki pasangan, maka dirimu harus menjaga sikap dalam pergaulan. Apalagi jika memang dirimu memiliki teman lawan jenis yang banyak.

Namun, tidak ada alasan bagi pasangan untuk membatasi hubunganmu dengan teman-teman selama hal itu tidak berdampak pada hubungan. Karena mungkin saja dirimu terlebih dahulu mengenal teman-teman baikmu daripada pasangan.

Membatasi hubunganmu dengan lingkungan sosial bisa membuktikan bahwa doi itu posesif dan cenderung ingin memiliki secara berlebihan. Serem, bukan?

Alasannya karena doi lagi kesulitan secara finansial. Namun, siapa sih orang yang tidak berjuang demi mendapatkan nafkah?

Jika doi menjadikan menafkahi dia sebagai keharusan buatmu, maka hal ini adalah hal yang sangat toksik. Menolong bolehlah, namun jangan sampai keterusan dan membuat dia jadi malas.

Pasangan seperti ini tentu hanya membuat dirimu sebagai ATM berjalan. Ketika sudah tak mampu memberinya uang, maka piliahnmu hanya dua, harus mencari uang yang lebih banyak atau kamu akan ditinggalkan olehnya. 

Kamu diperlakukan layaknya simpanan yang mana hanya akan ditemui saat dia memang sedang butuh sama kamu. Alasannya karena doi sibuk dan mau fokus sama pekerjaannya.

Namun, bukankah cinta itu bikin kangen? Kamu akan selalu punya keinginan untuk bertemu dengan pasangan.

Tapi, jika doi malah membatasi dirimu untuk menghubunginya, bisa jadi doi bukan orang yang baik. Karena cinta yang baik itu tidak akan melarang dirimu untuk mengungkapkan kepedulian atau kasih sayang ke pasangan. 

Yang terakhir adalah kamu dipaksa yang harus selalu minta maaf. Padahal jelas-jelas dia yang bersalah. Namun, kamu yang dipaksa harus selalu minta maaf supaya hubungan bisa baik kembali. Padahal, hubungan itu harus dibangun oleh dua orang. Tidak bisa hanya seorang saja yang selalu mengalah dan meminta maaf.

Jika kamu berada di situasi seperti ini, cobalah duduk empat mata bersama pasangan. Bicarakan baik-baik bahwa ini bukanlah hubungan yang sehat. Maaf itu harus bisa keluar dari kedua pihak. Bukan satu pihak saja.

Jadi, jangan sampai dirimu menganggap lima hal di atas sebagai bentuk cinta dan sikap cute dari pasangan. Itu semua akan menjerumuskan dirimu ke dalam hubungan yang toksik. Semangat!