Kuharap Kau Adalah Kepastian dari Penantianku Selama Ini

Kau tahu, jatuh cinta menjadi salah satu hal tersulit dalam hidupku. Setiap kali aku meminta pada_Nya, aku selalu meminta agar aku hanya jatuh cinta pada lelaki yang memang akan menjadi takdirku. Ketika aku jatuh cinta, hari-hariku terasa lebih sempurna meskipun aku hanya bisa mencintai dalam diam. Diam dalam kata dan berucap dalam doa menyebut namanya.
Saat aku jatuh cinta, lembaran diaryku dipenuhi dengan ukiran namanya. Sebuah nama yang bisa membuatku tersenyum bahkan berurai air mata. Bagiku, cinta adalah anugerah terindah dari Tuhan yang harus kujaga sampai aku bisa menyaksikan apakah dia benar jodohku atau hanya sebagai bagian pelengkap cerita hidupku. Aku rela menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menguji perasaanku dan menunggu kepastian dari Tuhan bahwa dia benar adalah jodohku.
Sampai suatu ketika aku tersadar, keterpurukanku melenyapkan perasaan yang telah lama kupupuk untuk dia. Tangisku pecah saat aku benar-benar merasa seorang diri tanpa dia yang selalu kuharapkan menjadi pahlawan untuk memerangi kesedihanku. Kesetiaan dan kerinduan yang selama ini kusimpan hanya untuk dia, kini sirna begitu saja saat kau hadir menghapus air mataku.
Kehadiranmu seolah menjadi petunjuk agar aku berhenti dari penantianku yang seolah sia-sia dan berhenti menangisi dia yang tidak pernah mengerti tentang nama yang selalu kuselipkan dalam doaku. Sudah banyak lelaki yang mencoba membuka mata dan hatiku untuk berhenti mencintainya, tapi hanya kehadiranmu yang mampu membuatku merasakan kembali manisnya saat jatuh cinta.
Di tengah kabut gelap aku masih bisa menemukan sinar terang yang menjadi secercah harapan baru untukku. Kesederhanaanmu, kepribadianmu, seakan menjadi kunci pembuka yang telah lama menutup hatiku untuk lelaki manapun selain dia. Sungguh, kau sangat berbeda. Dan sungguh, hadirmu telah mengubah hidupku, menyegarkan kembali bunga-bunga asmara yang telah lama layu.
Apa karena kau hadir disaat aku sedang terpuruk dan membutuhkan pundak untuk melepaskan sebagian penat yang membebaniku? Apa kehadiranmu sebagai petunjuk bahwa kau memang jodohku? Tapi, kenapa aku merasa mulai takut mencintaimu? Seolah aku sedang mengulang sebuah penantian yang sama.
Entahlah. Hanya saja, kau seperti malaikat yang dikirim Tuhan untuk mengisi ruang hampa dalam sedihku. Terima kasih sudah hadir dan menghapus air mataku. Aku hanya berharap kau adalah suatu kepastian yang menjawab teka-teki dari penantianku selama ini.