Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kuharap, Pelangi Setelah Perginya Hujan Deras Itu adalah Kau

picssr.com

Artikel ini merupakan hasil karya peserta kompetisi menulis #CintaDalamKata yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #CintaDalamKata! Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.


 

Dalam keheningan..

Aku duduk termenung menatap hamparan semburat jingga. Langit masih menyisakan sisa-sisa hujan sore tadi. Udara dingin mengusap lembut punggung ini, kala aku sedang duduk di depan rumah. Sudah bergelas-gelas kopi kuhabiskan, tapi rasanya mulut ini masih sepat, belum puas juga.

Sama seperti hati ini yang belum lelah mengenang namamu. Nama yang selama beberapa tahun terakhir ini sanggup membuat hati ini luruh dan membuat bibir ini tersenyum. Tapi, tidak untuk saat ini...

Default Image IDN

Saat ini. Ah tidak, aku sudah lelah dengan semua ini, aku harus bangkit. Saat ini juga! Kutipan dari sebuah akun sosial media yang kubaca tadi siang terus memotivasiku.

Jangan bersedih, sebab rasa sedih tidak akan pernah mengembalikan sesuatu yang hilang dan semua yang telah pergi!

Begitulah kata Dr. Aidh Al-Qarni, yang dikutip oleh temanku dalam statusnya di sebuah sosial media.

Nasihat yang bagus sekali. Jadi, harus segera kucabut rasa cinta ini untuknya, saat ini juga. Biarlah kesedihan sesaat kurasakan. Aku akan belajar pada pelangi yang kulihat sore tadi. Si biang lala memberiku sebuah pelajaran yang berharga. Jika kita menghendaki adanya pelangi, maka sebelumnya tentu ada hujan yang deras.

Analogi kehidupan, jika aku memiliki harapan untuk hidup yang lebih baik, yang diibaratkan dengan pelangi; maka aku harus siap menghadapi rintangan yang diibaratkan dengan derasnya air hujan. Kata pepatah, “akan selalu ada pelangi setelah hujan deras yang turun.” Hujan akan reda, matahari akan bersinar terang, dan pelangi yang indah yang didambakan akan datang menyinari hidup kita.

Aku jadi teringat sebuah acara motivasi di televisi beberapa waktu yang lalu. Ketika sang Motivator dengan tegas berkata, “Patah hati itu resiko wajar dalam upaya menemukan cinta sejatimu. Bangkitlah, indahkan dirimu, mulai lagi. Jika merasa kecewa, telan sakitnya, move on, move up!”

Default Image IDN

Kemudian ada seorang audiens bertanya, “Terus, kalo aku patah hati, gimana Om?

“Sambung lagi!” jawab sang Motivator.

Si Audiens bertanya lagi, “Loh, kan udah putus?”

“Yah, sambung dengan yang lain.” jawab sang Motivator simpel.

Ya, benar sekali apa yang katakan sang Motivator. Tapi... sambung dengan siapa ya? Mendadak pikiranku kalut dan hatiku menciut lagi. Tiba-tiba perasaanku menjadi biru mengingat dia yang lain yang ada di sana.

Default Image IDN

Wahai yang di sana..

Kau tahu aku takut, takut sekali. Takut memulainya, takut menjalaninya, dan takut untuk akhirnya. Tak ada yang bisa ku lakukan di sela hujan selain berdo'a, dan sesekali mendo'akanmu untuk pencarian rindu yang berujung keindahan seindah pelangi. Pelangi yang menampakkan diri setelah hujan deras terhenti.

Seperti hujan yang menawarkan rindu pada semua penanti, biarkan aku merindu dalam penantian. Berharap pelangi akan hadir di hari esokku, membawamu ke sampingku. Membawa rinduku untukmu, dan rindumu untukku. Dan yang selalu kuharap melalui panjatan do’a-do’a malamku, bahwa pelangi itu adalah kau.

Wahai Tuhanku Yang Maha Mencintai,

Segera temukanlah aku dengannya, pelangi indah, belahan jiwa yang cantik akhlak dan budinya, yang manis senyum dan tutur katanya, yang setia dan penuh kasing sayang, yang lembut dan penuh perhatian, yang telah Engkau siapkan untukku, Tuhan.

Aku mohon Kau tak memperpanjang masa penuh harap ini, dan temukanlah aku segera dengan dia yang telah lama menjadi tokoh kerinduanku di dalam mimpi-mimpiku.

Aamiin...

 

#CintaDalamKata

Share
Topics
Editorial Team
Masruro
EditorMasruro
Follow Us