“Ketika kamu merasa sulit menghidupkan kembali chemistry dalam hubungan, menerapkan teknik “10 Minute Rule” dapat membantu. Teknik ini merupakan cara yang mudah namun efektif untuk memulai kembali kedekatan, terutama jika hubungan sudah terasa renggang,” ujar Lankshear, dikutip Bustle.
10 Minute Rule: Langkah Mudah Menguatkan Koneksi dengan Pasangan

Apakah kamu merasa akhir-akhir ini hubunganmu dengan pasangan semakin renggang? Padahal, kalian sudah lama menjalani hidup bersama dalam rumah tangga, tinggal bersama, dan secara fisik selalu dekat.
Namun, nyatanya, yang terasa saat ini hanyalah hubungan yang hambar. Memang, secara fisik tampaknya begitu dekat, tapi dari segi emosional tidak demikian. Kondisi ini biasa disebut dengan marital drift, yaitu ketika pasangan suami istri perlahan menjadi jauh, baik secara emosional maupun fisik yang diakibatkan oleh berbagai faktor, seperti kesibukan bekerja, mengasuh anak, dan sebagainya.
Menurut terapis pernikahan dan keluarga berlisensi, Chloe Lankshear, LMFT, sangat mudah bagi seseorang untuk langsung tidur atau menonton acara TV usai melewati rutinitas padat. Padahal, meluangkan sedikit waktu sekadar untuk berbincang bersama pasangan memiliki peran penting demi mempertahankan keharmonisan dalam hubungan.
Lantas, apa yang dimaksud dengan “10 Minute Rule” dan bagaimana cara melakukannya? Yuk, langsung simak penjelasan lengkap dalam artikel ini!
1. Apa itu “10 Minute Rule” dalam hubungan asmara?

“10 Minute Rule” atau dalam bahasa Indonesia disebut aturan 10 menit adalah istilah khusus yang dicetuskan oleh Terri Orbuch, seorang profesor sosiologi dan pakar hubungan. Istilah ini merujuk pada metode meningkatkan hubungan dengan cara meluangkan 10 menit untuk memberikan perhatian penuh kepada pasangan.
Dikutip Bustle, seorang terapis di Los Angeles, Ligia Orellana, MA, LMFT, menjelaskan bahwa kamu hanya butuh waktu 10 menit dalam sehari untuk benar-benar terhubung dengan pasangan, baik itu 10 menit di pagi hari atau 10 menit setelah pulang kerja. Dalam waktu 10 menit itu, kamu dan pasangan bisa duduk bersama, kemudian bercerita dan mendengarkan kisah satu sama lain.
“Salah satu pasangan mendengarkan, sementara pasangan lainnya mendapat kesempatan 10 menit penuh untuk berbagi apa pun yang ada di pikirannya. Lalu, setelah 10 menit berakhir, keduanya bisa berganti peran,” kata Orellana.
Dikutip Business Insider, seperti yang dipaparkan oleh Orbuch dalam bukunya berjudul “5 Simple Steps to Take Your Marriage From Good to Great”, pertemuan singkat setiap hari, di mana kamu dan pasangan meluangkan waktu untuk membicarakan apa pun, bisa menciptakan hubungan yang lebih bahagia. Ini karena, ketika kalian saling mendengarkan serta bertukar pikiran, akan selalu ada hal baru yang bisa ditemukan dari pasangan kamu, meskipun kalian sudah bersama selama bertahun-tahun.
2. “10 Minute Rule” dianggap efektif menghidupkan kembali chemistry dalam hubungan

Meskipun hanya 10 menit, tapi siapa sangka, jika kamu dan pasangan benar-benar memanfaatkan momen ini dengan penuh perhatian, waktu 10 menit bisa terasa begitu spesial. Selain membantu meningkatkan kemampuan mendengarkan secara aktif, menerapkan teknik ini juga bisa menciptakan ruang yang aman bagi dirimu maupun pasangan untuk mendapatkan validasi.
Teknik “10 Minute Rule” dapat menyalakan kembali api cinta yang pernah bergejolak saat pertama kali menjalin asmara. Tak kalah menarik, metode ini juga dianggap efektif menghidupkan kembali chemistry dalam hubungan.
“Di tengah kesibukan bekerja dan mengurus keluarga, tanpa disadari kita cenderung mengesampingkan kedekatan emosional dengan pasangan. Padahal, selalu tersedia secara emosional untuknya sangat penting demi mempertahankan hubungan yang langgeng,” tutur Orellana.
3. Cara menerapkan teknik “10 Minute Rule”

Kabar baiknya, teknik “10 Minute Rule” sangat mudah diterapkan. Seperti yang sudah disebutkan, kamu hanya perlu meluangkan 10 menit per hari untuk berbincang tanpa gangguan bersama pasangan.
Manfaatkan momen ini sebaik mungkin dan ceritakan apa pun yang mengganjal di hati, mulai dari kekhawatiran, pencapaian, atau hal-hal yang ingin kamu lakukan di masa depan. Menurut Lankshear, suasana paling tepat mempraktikkan metode ini adalah ketika kamu dan pasangan berada dalam kondisi tenang, tidak stres, atau tidak sedang terburu-buru. Ketika kamu berperan sebagai pendengar, cobalah untuk tidak langsung memberikan reaksi atau komentar apa pun sebelum pasanganmu selesai bicara. Sebab, mungkin saja yang sebenarnya ia butuhkan hanyalah kehadiranmu sebagai pendengar.
Lankshear menambahkan, ketika sesi percakapan berakhir, kamu dan pasangan bisa saling mengutarakan isi hati masing-masing. Misal, apakah beban pikiran jadi berkurang, apakah perasaan menjadi lebih lega, atau justru muncul pemahaman baru. Dengan begitu, sesi ini bukan hanya soal berbagi cerita, melainkan sebagai sarana untuk memahami apa yang dibutuhkan satu sama lain.
“10 Minute Rule” bisa menjadi pilihan untuk membangun kembali kedekatan dalam hubungan. Tak hanya mudah diterapkan, teknik ini juga berfokus pada aspek ketenangan dan kedekatan emosional yang mendalam. Kuncinya terletak pada ketulusan niatmu yang selalu ingin menjaga ikatan dan tetap terhubung dengan pasangan.