5 Cara Menghadapi Perselingkuhan, saat Perceraian Bukan Jadi Pilihan

Pisah tak mau, tapi sakit hati luar biasa

Mengarungi bahtera rumah tangga, nyatanya tidak semudah yang dibayangkan. Saat awal mengikat janji, api cinta serasa tak bisa padam walau sudah mengetahui hal-hal kecil yang sebenarnya menggangggu dalam hati. Hanya saja, semua bisa dilewati dengan kata maklum. Seiring berjalannya waktu, pasangan yang lalai akan telat menyadari bahwa api cinta bisa habis.

Saat sedang habis seperti ini, peluang untuk mencari orang lain semakin terbuka. Banyak pasangan yang akhirnya terjebak dalam perselingkuhan yang sedari awal mungkin tidak direncanakan. Jika sudah terjadi, pilihannya hanya dua, bertahan atau tidak. Jika memilih bertahan dan tidak mau pisah, berikut lima cara menghadapi badai perselingkuhan dalam rumah tangga. 

Baca Juga: 6 Sikap Bijak Menghadapi Perceraian Orangtua, Kuatkan Mentalmu!

1. Ambil waktu untuk sendiri terlebih dahulu

5 Cara Menghadapi Perselingkuhan, saat Perceraian Bukan Jadi Pilihanilustrasi pasangan (pixabay.com/StockSnap)

Rasa sakit yang dirasakan akibat perselingkuhan pastilah dirasakan. Jangan mengira bahwa kerugiannya hanya pada pihak yang diselingkuhi saja. Bagi pelaku perselingkuhan juga bisa merasakan sakit karena rasa sesal dan bersalah. Oleh sebab itu, sebelum memutuskan untuk berusaha lagi dalam hubungan, ambil waktu sendiri dulu.

Jangan sampai saat masih emosi dan sedih, kalian langsung membicarakan masalahnya. Yang ada nanti malah saling menyalahkan. Oleh sebab itu, tidak apa untuk menyendiri sementara untuk melampiaskan segala kesedihan. Tapi, ingat jangan terlalu lama juga. 

2. Menghubungi kenselor pernikahan

5 Cara Menghadapi Perselingkuhan, saat Perceraian Bukan Jadi Pilihanilustrasi pertemanan (pixabay.com/StockSnap)

Ada baiknya jika kamu menghubungi pihak yang ahli dan memiliki pengalaman dalam masalah rumah tangga. Bukannya tidak boleh curhat dan menyelesaikan masalah sama keluarga sendiri. Akan tetapi, keluarga itu bisa saja menjadi tidak objektif dan jatuhnya malah memihak sama keluarganya sendiri.

Oleh sebab itu jika ingin sungguh memperbaiki hubungan, jangan ragu buat menghubungi konselor pernikahan. Karena di sana kamu dan pasangan akan mendapat pengetahuan bagaimana cara healing akibat luka perselingkuhan dari yang memang ahli dan tak akan subjektif.

Baca Juga: Polisi Dalami Dugaan Perselingkuhan Pilot dan Pramugari 

3. Kesadaran untuk saling memaafkan dan bersabar dengan proses penyembuhan 

dm-player
5 Cara Menghadapi Perselingkuhan, saat Perceraian Bukan Jadi Pilihanilustrasi pasangan (pixabay.com/MabelAmber)

Mungkin saja setelah menemui konselor pernikahan, kamu akhirnya mantap saling memaafkan bersama pasangan. Maaf bisa saja terucap dari mulut. Tetapi pada kenyataannya, luka itu tetap masih ada dan belum sepenuhnya sembuh. Kamu dan pasangan perlu mengetahui kalau proses penyembuhan ini butuh waktu.

Jadi, kalau dalam prosesnya nanti pasangan masih ada rasa curiga, masih ada kesedihan, itu adalah hal yang normal. Jangan memaksa pasangan harus sembuh terlalu cepat dan marah kalau dia masih sedikit marah. Karena pastinya sakit akibat dikhianati perlu proses yang agak lama untuk peyembuhannya. 

4. Buat komitmen baru bersama pasangan

5 Cara Menghadapi Perselingkuhan, saat Perceraian Bukan Jadi Pilihanilustrasi pasangan (pixabay.com/instagramFOTOGRAFIN)

Komitmen dalam rumah tangga bukan hanya dari komitmen awal saja. Komitmen harus senantiasa diperbaharui seiring dengan berjalannya waktu. Karena tentunya setiap fase pernikahan tak ada yang sama. Oleh karena itu, setelah melewati badai yang berat, hendaklah kamu dan pasangan membuat komitmen yang baru.

Misalnya, saling terbuka dengan jadwal masing-masing, tidak melakukan hal yang membuat pasangan curiga, dan sebagainya. Sepakati itu, dan lakukan. Jangan hanya terucap di mulut, kemudian saat pasangan menagihnya, kamu malah marah. Karena komitmen ini dibutuhkan untuk menata kembali pernikahan setelah badai. 

5. Bangun korahanian bersama 

5 Cara Menghadapi Perselingkuhan, saat Perceraian Bukan Jadi Pilihanilustrasi pasangan (pixabay.com/OlcayErtem)

Yang terakhir dan jangan pernah dilupakan adalah untuk membangun kehidupan rohani dalam keluarga. Memang semua orang tak bisa luput dari godaan perselingkuhan. Tetapi, jangan sampai hal ini yang menjadi alasan untuk tidak berusaha membangun kerohanian dalam keluarga.

Bagaimana pun juga, memiliki bekal rohani yang cukup dan secara sadar menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, bisa membuat seseorang mengerti batasan dalam menghadapi cobaan. Oleh sebab itu, setelah semuanya sudah diupayakan, jangan lupa untuk membangun kehidupan rohani, ya.

Keputusan untuk tetap bertahan walau sudah merasakan sakit akibat perselingkuhan adalah hal yang luar biasa. Oleh karenanya, jika sama-sama masih ingin mempertahankan hubungan, mari secara sadar mau mengikuti semua prosesnya. Bertobat bukan berarti menghilangkan konsekuensi. Semangat!

Baca Juga: 5 Kegiatan Sepele Ini Bisa Memicu Perselingkuhan, Hati-hati!

Laurensius Aldiron Photo Verified Writer Laurensius Aldiron

Seorang pegawai kantoran pada umumnya, yang memilih menulis untuk mengeluarkan opini yang tak bisa disampaikan secara langsung..

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Diana Hasna

Berita Terkini Lainnya