Ketahuilah, Ini 5 Hal yang Membuatmu Menjadi 'Mangsa Empuk' Tukang PHP

Sudah cukup di PHP-in terus!

Berbicara tentang PHP, mungkin bukan satu atau dua kali saja kamu di-PHP oleh seseorang, tapi sangat sering. Meski begitu, kamu perlu melakukan introspeksi, menemukan alasan apa yang membuatmu kerap kali menjadi "mangsa empuk" para PHP di luar sana.

Tentunya, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi kejadian ini. Lima di antaranya akan dibahas pada poin-poin berikut. Betul atau gak, tanyakan langsung pada dirimu sendiri.

1. Kamu gagal melihat keseriusan seseorang

Ketahuilah, Ini 5 Hal yang Membuatmu Menjadi 'Mangsa Empuk' Tukang PHPpexels.com/Nicole Michalau

Membedakan orang yang serius dan main-main itu mudah. Orang yang serius membuktikan perkataannya dengan aksi, sedangkan yang main-main biasanya lebih banyak bicara. Singkatnya, cuma manis di mulut saja supaya kamu luluh.

Ketika kamu luluh, dia menjadi lebih mudah masuk ke dalam kehidupanmu. Di sinilah kamu kembali masuk dalam permainannya, terlebih lagi saat kalian banyak menghabiskan waktu bersama-sama. 

2. Kamu gak bisa membalas gombalannya

Ketahuilah, Ini 5 Hal yang Membuatmu Menjadi 'Mangsa Empuk' Tukang PHPpexels.com/Vera Arsic

Ya, kamu tahunya cuma tersipu malu setiap kali mendengar kata-kata manis dari mulutnya. Ujung-ujungnya apa? Baper! Kamu pun mulai berpikir kalau dia mulai menyukaimu lagi, padahal kedekatan kalian cuma sebagai pelampiasan rasa bosannya.

Itu makanya penting juga belajar menggombal, jadi kamu gak melulu menjadi korban. Kamu dapat menggombal balik supaya dia ge-er dan berasumsi kalau kamu suka, padahal gak karena gombalanmu cuma sebatas seru-seruan saja.

Baca Juga: 5 Sifat yang Bikin Kamu Sering Jadi Korban PHP & Janji Palsu

3. Asumsi lebih baik di-PHP daripada gak ada yang dekatin

dm-player
Ketahuilah, Ini 5 Hal yang Membuatmu Menjadi 'Mangsa Empuk' Tukang PHPpexels.com/Hong SON

Alasan selanjutnya gak lain karena prinsipmu yang lebih baik di PHP daripada gak didekatin oleh siapapun, meskipun ujung-ujungnya bikin sakit hati. Salah besar, ya! Kamu sebenarnya gak perlu mengorbankan perasaanmu cuma untuk mendapat gebetan supaya hidupmu berwarna.

Banyak hal yang bisa dilakukan agar hidupmu berwarna. Kamu bisa ajak teman-temanmu hangout, menonton Netflix, traveling, dan masih banyak lagi. Membuatmu bisa merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya, bukan yang dibuat-buat.

4. Terlalu doyan memberikan kesempatan kepada orang yang sama

Ketahuilah, Ini 5 Hal yang Membuatmu Menjadi 'Mangsa Empuk' Tukang PHPpexels.com/Luis Quintero

Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan dalam hidupnya meskipun dia telah berkali-kali menyakiti hatimu, tapi ada batasannya. Kamu perlu menghitung berapa kali orang itu mendapat kesempatan darimu. 

Kebanyakan memberi kesempatan justru membuat seseorang merajalela, mendorongnya  melakukan kesalahan yang sama secara berulang-ulang, yaitu PHP-in kamu. Mau diginiin terus? 

5. Mudah membuka pintu maaf kepada orang yang sebenarnya kurang layak mendapatkannya

Ketahuilah, Ini 5 Hal yang Membuatmu Menjadi 'Mangsa Empuk' Tukang PHPpexels.com/RODNAE Productions

Memaafkan itu sudah menjadi tugas manusia di dunia, tapi ada batasannya juga dan lihat siapa yang hendak dimaafkan. Sebab, ada beberapa kesalahan yang sebenarnya sangat sulit dimaafkan. Butuh pertimbangan khusus sampai kamu benar-benar menghapus rasa sakit itu.

Apabila PHP-nya dulu kelewatan, maka hal yang wajar kalau kamu belum bisa maafkan dia sebelum akhirnya dia benar-benar menyadari perbuatannya. Kalau dalam hal bersikap tegas seperti ini saja kamu gagal, wajar kalau di-PHP terus.

Terkadang, kamu harus tegas pada diri sendiri dan orang lain saat mulai memasuki urusan percintaan. Jangan biarkan dirimu diselimuti kelemahan, jadi orang lain gak bisa mencuri-curi kesempatan untuk menyakitimu. 

Baca Juga: Dia yang Tulus Mencintaimu Pasti akan Memaafkan 5 Kesalahanmu Ini

Louisa Gabe Photo Verified Writer Louisa Gabe

Living extraordinary

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya