5 Alasan Orang Lebih Berani Menikah Daripada Pacaran, Optimis!

Kehidupan berumah tangga diyakini lebih stabil

Banyak anak muda yang berani, bahkan suka berpacaran, tapi takut dengan pernikahan. Akibatnya, hubungan yang sudah dijalin selama bertahun-tahun akhirnya putus begitu saja hanya karena salah satu belum siap untuk berkomitmen sebagai suami istri. Namun, ada pula orang yang malah takut berpacaran dan lebih mantap jika segera menikah.

Masa perkenalan dengan calon pasangan serta keluarga besarnya tentu tetap ada, tetapi proses ini sangat serius diarahkan ke pernikahan. Mengapa mereka dapat semantap ini buat menikah ketika berpacaran dipandang lebih seru dan minim risiko? Apakah ini semata-mata karena faktor usia serta kesiapan finansial?

Kedua hal tersebut dapat berpengaruh, seperti individu yang lebih dewasa sudah gak mau lagi mencari pacar, melainkan calon suami atau istri. Begitu pula kesiapan finansial bikin orang lebih yakin menapai kehidupan berumah tangga. Namun, lima alasan berikut juga punya andil besar bikin mereka lebih berani menikah ketimbang pacaran.

1. Pernikahan didoakan banyak orang

5 Alasan Orang Lebih Berani Menikah Daripada Pacaran, Optimis!ilustrasi menikah (pexels.com/Jonathan Borba)

Di setiap undangan pernikahan, pasti ada permintaan akan doa restu untuk pasangan pengantin. Begitu pula tamu yang hadir selalu mendoakan yang baik-baik untuk kehidupan rumah tangga mereka. Bahkan sebatas teman di dunia maya pun dapat otomatis mengucapkan selamat, serta mendoakan pasangan pengantin baru, setelah mereka mengunggah foto atau video pernikahan.

Banjir doa begini diharapkan bakal lebih mudah terkabul. Keluarga yang dibangun langgeng sampai maut menjemput dan mampu mengatasi berbagai cobaan. Sementara itu, kabar seseorang baru berpacaran jarang sekali disambut dengan doa oleh siapa pun. 

Paling-paling teman cuma menggoda habis-habisan. Beberapa orang menjadi gak yakin kisah kasih mereka dengan pacar bakal membawa banyak kebaikan. Mereka yang percaya pada kekuatan doa orang banyak cenderung lebih memilih menikah saja daripada pacaran yang sering kali malah diramal bakal putus.

2. Tanpa ikatan yang kuat, pacaran sering semaunya sendiri

5 Alasan Orang Lebih Berani Menikah Daripada Pacaran, Optimis!ilustrasi berpacaran (pexels.com/cottonbro studio)

Terkadang orang memang perlu dipaksa berada dalam suatu ikatan supaya perilakunya lebih menunjukkan rasa tanggung jawab. Sekalipun dalam pacaran juga ada kesepakatan untuk dua orang saling menjaga hati, kenyataannya justru kerap saling menyakiti. Kalau pas akur, mereka mesranya bukan main.

Namun, sedikit permasalahan bisa bikin bertengkar hebat kemudian putus. Besok-besok rukun lagi dan kembali jadian. Drama demi drama terus terjadi sampai bikin mereka capek bahkan terkadang depresi.

Di dalam pernikahan juga ada banyak masalah. Akan tetapi, kuatnya ikatan antara suami istri membuat mereka tetap berusaha berpikir waras dan gak cuma mendahulukan emosi. Mau tidak mau sepasang suami istri lebih terdorong untuk saling menahan diri demi keutuhan keluarga.

Baca Juga: 6 Alasan Orang Berani Menikah Tanpa Cinta

3. Pacaran terbebani pertanyaan, "Kapan nikah?"

dm-player
5 Alasan Orang Lebih Berani Menikah Daripada Pacaran, Optimis!ilustrasi berpacaran (pexels.com/Trần Long)

Sebenarnya pertanyaan dari orang-orang di sekitar memang gak akan ada habisnya. Setelah seseorang menikah, dia juga pasti akan ditanya tentang kapan memiliki momongan dan sebagainya. Meski pertanyaan itu bisa bikin kurang nyaman, kekuasaan terbesar tentang lahirnya anak ada pada Tuhan.

Pasangan suami istri telah berusaha dengan berbagai cara pun, jika Tuhan belum menghendaki maka kehamilan juga tidak terjadi. Sementara itu, manusia lebih leluasa dalam menentukan pernikahan. Maka sepasang kekasih yang terus ditanya kapan nikah dapat amat stres karena sulit berkelit.

Pacaran lama, tapi tak juga ada persiapan untuk menikah dapat disangka pergaulan bebas dan cuma bermain-main dalam hubungan. Ada rasa kesal karena mereka terus didorong menikah padahal merasa belum siap atau ingin. Juga rasa malu karena keberanian menikah tak jarang dianggap sebagai bukti kedewasaan dan kesiapan dari segi finansial.

4. Dukungan keluarga besar dan masyarakat ke pasutri tak ada habisnya

5 Alasan Orang Lebih Berani Menikah Daripada Pacaran, Optimis!ilustrasi pasangan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kehidupan berumah tangga ternyata tidak hanya ditopang oleh suami dan istri, lho. Pernikahan seperti sebuah rumah panggung dengan begitu banyak tiang penyangga. Ya, keluarga besar dari kedua belah pihak serta masyarakat menjadi penguat dalam hubungan mereka.

Lihat ketika pasangan suami istri yang baru menikah beberapa bulan atau tahun sedang menghadapi badai perkawinan. Semua orang terdekat kompak menasihati mereka buat sama-sama bersabar, kurangi ego, dan jangan gegabah mengambil keputusan yang buruk untuk pernikahan keduanya. Dukungan sebesar ini gak ada dalam hubungan pacaran.

Ketika ada masalah yang cukup serius di antara sepasang kekasih, tak jarang justru orang dengan cepat menyarankan untuk putus saja. Toh, masih banyak orang lain di luar sana. Bertahan dalam hubungan pacaran yang kurang membahagiakan dipandang cuma buang-buang waktu serta energi.

5. Pacar gampang direbut orang

5 Alasan Orang Lebih Berani Menikah Daripada Pacaran, Optimis!ilustrasi berpacaran (pexels.com/Budgeron Bach)

Punya pacar itu berat. Meski secara status sudah gak jomlo, lawan jenis masih merasa bebas mengejar-ngejarnya. Bahkan ada ujaran bahwa sebelum janur kuning melengkung, apa saja boleh dilakukan untuk merebut hatinya dari sang kekasih.

Makin agresif orang yang meliriknya, makin mungkin hubungan akhirnya kandas. Potensi hadirnya orang ketiga juga ada dalam pernikahan. Akan tetapi, kebanyakan orang bakal seketika mundur ketika tahu seseorang yang ditaksirnya ternyata telah menikah. 

Semenarik apa pun orang itu, mereka masih menghormati status pernikahan. Mereka tidak jadi melangkah lebih jauh dengan melakukan beragam pendekatan. Sebab risiko dari merusak rumah tangga orang juga sangat besar, tak terkecuali dari lingkungannya sendiri yang pasti mengecam perbuatan tersebut.

Lebih berani menikah ketimbang berpacaran bukan berarti seseorang bakal melakukannya di usia semuda mungkin dan dengan kondisi keuangan yang belum mandiri. Mereka cuma tidak menunda-nundanya dengan alasan pacaran dulu saja ketika keinginan menikah telah muncul dan ada calon yang dirasa pas. Jadi, gak lantas orang sembarangan menikah, ya!

Baca Juga: 5 Tips Berpacaran Lagi dengan Pasangan Setelah Menikah, Romantis! 

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ines Sela Melia

Berita Terkini Lainnya