7 Bentuk Pertemanan yang akan Mewarnai Kehidupanmu

2. Pertemanan yang hanya saling mengenal, tapi tak pernah bisa akrab

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Pertemanan memang unik. Lamanya kamu mengenal sejumlah orang tidak menjamin kalian bakal akrab satu sama lain. Saat kamu kuliah, misalnya. Walau selama 3 sampai 4 tahun kamu satu kelas dengan puluhan teman yang itu-itu saja, dirimu cuma akrab dengan sebagian kecilnya.

Kamu dan teman-teman di luar itu jelas saling mengenal. Akan tetapi, komunikasi di antara kalian tidak intens. Paling hanya bertegur sapa sekadarnya atau menjalankan tugas kelompok. Di luar itu, kalian gak main bareng atau saling curhat. Penyebabnya mungkin kalian tidak satu frekuensi, sekalipun tak ada masalah yang serius.

3. Pertemanan yang diam-diam ada persaingan dan ketidaksukaan

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Jeff Vinluan)

Ini jenis pertemanan yang gak ideal, tetapi nyatanya ada di mana pun. Berada dalam lingkaran pertemanan yang seperti ini memang membuat kamu kurang nyaman. Namun, menghindarinya juga tidak mungkin sebab sulit membaca isi hati dan kepala orang lain di awal pertemanan.

Kamu tak tahu apakah seseorang iri padamu terkait sesuatu. Ketika akhirnya kamu mampu membaca aroma persaingan atau kebencian dalam pertemanan kalian, sulit juga buatmu mengakhirinya. Pasalnya, di depanmu ia bersikap biasa saja layaknya teman.

Tidak mungkin kamu mengakhiri pertemanan yang kelihatannya baik-baik saja. Paling kamu cuma bisa membatasi interaksi karena merasa kurang nyaman dengannya. Juga bersikap lebih hati-hati sebab orang yang dengki terkadang punya banyak rencana tak terduga.

Baca Juga: 5 Sinyal Circle Pertemanan Berkualitas, Bukan Cuma Hangout Bareng

4. Pertemanan dengan bumbu cinta

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Yan Krukov)

Pertemanan dengan lawan jenis memang amat memungkinkan untuk tumbuhnya benih-benih cinta. Tidak selalu akan mengubah status kalian menjadi pacar. Akan tetapi, biasanya kalian mendapatkan predikat teman tapi mesra dari kawan-kawan lainnya.

Di antara kalian ada kebiasaan menggoda, pura-pura cemburu jika salah satu pergi dengan orang lain, dan kesiapan lebih untuk saling membantu kapan pun diperlukan. Nuansa romantis di antara kalian umumnya bakal reda sendiri jika salah satu telah jatuh cinta sungguhan pada orang lain.

5. Pertemanan yang sudah seperti keluarga

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Taha Samet Arslan)

Pertemanan sedekat ini tidak melulu terbentuk karena lamanya kalian saling mengenal. Perkenalan yang belum terlalu lama pun dapat membuat kalian layaknya saudara apabila ada kecocokan kepribadian atau bersama-sama menghadapi tantangan besar.

Kecocokan kepribadian bikin kalian cepat nyaman satu sama lain. Sementara itu, adanya tantangan besar yang harus dihadapi bareng-bareng bikin kalian lebih cepat kompak dan mau bahu-membahu. Dalam waktu singkat, kalian telah melalui momen susah bersama.

6. Pertemanan di dunia maya, gak pernah ketemu tapi terasa nyambung sekali

ilustrasi pertemanan (pexels.com/Artem Podrez)

Bentuk pertemanan ini muncul seiring dengan hadirnya berbagai media sosial. Pertemanan tidak lagi cuma terjalin antara orang-orang yang secara fisik berdekatan. Di media sosial, kamu bahkan bisa merasa nyaman dengan orang yang belum pernah dijumpai.

Misalnya, karena status-statusnya menggambarkan cara pandang yang relatif sama dengan cara pandangmu. Atau, adanya kesamaan minat di antara kalian. Komunikasi melalui kolom komentar atau inbox juga berjalan dengan lancar dan cair.

7. Persahabatan tak lagi berjejak setelah terpisah jarak

ilustrasi pertemanan (pexels.com/cottonbro)

Persahabatan merupakan bentuk pertemanan yang lebih dekat. Namun, status sahabat ternyata juga tak membuatnya otomatis kebal dari potensi merenggangnya hubungan. Setelah bertahun-tahun kamu bersahabat dengan beberapa orang, kekaraban kalian dapat menguap begitu saja setelah tak lagi bersama.

Contohnya, persahabatanmu dengan teman-teman kuliah yang juga satu kos-kosan. Dahulu kalian betul-betul karib hingga menyerupai saudara. Akan tetapi, setelah satu per satu lulus dan bekerja di kota yang berbeda-beda, kalian nyaris gak pernah lagi berkomunikasi. Kalian mungkin telah membentuk persahabatan baru di lingkungan kerja masing-masing.

Walau tak semua bentuk pertemanan memberikan kepuasan batin yang maksimal, setiapnya pada dasarnya berharga. Tak terkecuali persahabatan yang seolah-olah berakhir, seperti dalam poin 7.

Jika persahabatan kalian terlalu kuat, kalian justru kesulitan menjalin pertemanan yang sama asyiknya dengan orang lain. Selalulah mengambil hikmah dari setiap pertemanan yang terbentuk.

Baca Juga: 5 Hal Toxic dalam Pertemanan yang Dianggap Biasa, Stop Mewajarkannya!