5 Alasan Orang Tak Mau Berpasangan dengan Pemalas, Susah Berubah
ilustrasi pemalas (pexels.com/Max Bonda)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orang yang pemalas tentunya juga ingin punya pasangan. Namun sebaliknya, orang lain gak ada yang bercita-cita berpasangan dengan pemalas. Jika itu sampai terjadi, umumnya disebabkan oleh ketidaktahuan di awal hubungan.
Akibatnya, orang yang telanjur memiliki pasangan pemalas amat kecewa dan menyesali keputusannya berumah tangga. Sementara itu, mereka yang masih dalam masa penjajakan biasanya memilih mundur dari rencana pernikahan begitu tahu sifat pemalas pacarnya yang sudah akut.
Semengerikan apa sih, punya pasangan pemalas? Kenapa orang-orang sampai sulit menoleransinya? Berikut penjelasannya. Jadikan motivasi besar buat kamu berubah bila sampai hari ini dirimu masih diliputi rasa malas yang kuat.
1. Mau hidup enak, tapi gak ada usaha
ilustrasi pemalas (pexels.com/Karolina Grabowska)Satu-satunya persamaan antara pemalas dengan orang yang rajin adalah memimpikan kehidupan yang mapan dan serba enak. Akan tetapi, usaha keduanya bertolak belakang. Orang yang rajin bersungguh-sungguh dalam usahanya mencapai kehidupan yang mapan.
Dia bekerja dengan giat dan terus belajar guna memperbaiki strategi-strateginya dalam menjalani hidup. Namun, seorang pemalas berhenti hanya pada angan-angan. Perilakunya sehari-hari justru jauh dari upaya menyejahterakan diri.
Belum kaya, tapi hobinya berleha-leha. Jangankan bekerja keras dan cerdas, bekerja ala kadarnya saja enggan. Memangnya uang bisa turun dari langit? Kerjanya cuma berpangku tangan sepanjang waktu.
2. Tidak ada pemalas yang cuma satu bidang
ilustrasi pemalas (pexels.com/Nicola Barts)Artinya, orang yang malas dalam satu hal pasti juga gak rajin dalam hal lainnya. Orang yang malas bekerja, misalnya. Jangan harap dia akan rajin mengerjakan tugas rumah tangga atau kerja bakti bersama warga. Berpasangan dengan pemalas akan membuat siapa pun kelelahan.
Dia yang harus mengurus segala hal. Padahal ,yang diperlukan dalam rumah tangga ialah kerja sama yang baik dengan pasangan. Sebab tugas sebagai pasangan suami istri sekaligus orangtua amatlah banyak.
Baca Juga: 5 Cara Menyikapi Pasangan yang Egois, Sifat Buruk Orang Berpasangan!
3. Makin tua, kemalasannya pasti makin parah
Editor’s picks
ilustrasi pemalas (pexels.com/Романов Владимир)Tidak sulit untuk memprediksi masa tua seorang pemalas. Pasti gak jauh-jauh dari keadaan rumah yang kotor dan berantakan. Pasalnya, orang yang malas amat sukar mengubah kebiasaannya menjadi rajin.
Bukannya berubah rajin, dia justru hanya akan tambah malas seiring waktu. Apalagi ketika ia lansia. Penurunan stamina tubuh kian melemahkan keinginannya buat mengerjakan apa pun. Bahkan ia dapat merasa sudah tua sekali di usia yang sebetulnya masih muda sekalipun gak ada masalah kesehatan yang serius.
4. Setiap hari menyaksikan orang malas bikin suasana hati memburuk
ilustrasi pemalas (pexels.com/Alexander Kovalev)Kemalasan seseorang bukan tak ada pengaruhnya buat orang lain. Dampak dari berdekatan dengan pemalas tidak hanya bisa bikin orang lain ikut malas. Orang yang sanggup mempertahankan sifat rajinnya pun bakal gak tahan berada di dekat pemalas.
Soalnya, hari-hari seseorang yang dipenuhi kemalasan membuat suasana hatinya memburuk. Apalagi dalam status mereka sebagai pasangan. Dia capek bekerja dan membersihkan rumah setiap hari, tetapi pasangannya betah sepanjang waktu tidak melakukan apa pun yang cukup penting.
5. Tidak ada yang mampu menggerakkannya bila dia sudah bilang, "Malas, ah."
ilustrasi pemalas (pexels.com/Tony Schnagl)Pasti gak sedikit pihak yang memberi nasihat supaya orang yang rajin memengaruhi pasangannya yang pemalas buat berubah. Masalahnya, mengubah orang yang malas gak semudah kelihatannya.
Semua ajakannya supaya sedikit lebih rajin bakal seketika terpatahkan dengan jawaban sesingkat, "Malas, ah." Kalau jawaban ini sudah meluncur, gak ada lagi yang dapat dilakukan pasangannya. 'Malas' memang sebuah kata, tapi mampu menghalangi semua keinginan untuk berusaha atau sekadar bergerak.
Jika kamu sendiri suka bermalas-malasan, jangan salahkan pacarmu yang akhirnya gak mau menikah denganmu. Bukan dia tidak setia, melainkan membayangkan dirinya terjebak dalam pernikahan bersama seorang pemalas memang mengerikan. Maka dari itu, berubahlah secara drastis agar kelak pacar barumu gak mundur lagi.
Baca Juga: 5 Alasan Pentingnya Menghormati Batasan dalam Berpasangan, Simak, Bro!
Marliana Kuswanti
Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
