Perhatikan 5 Hal Ini untukmu yang Punya Target Usia Menikah

Lebih fleksibel soal umur mengurangi kecemasan

Berapa target usiamu untuk menikah? Beberapa orang mungkin berencana mengakhiri masa lajang pada usia 25, 28, atau 30 tahun dengan harapan mereka telah melampaui masa quarter life crisis. Berapa pun target usiamu buat naik ke pelaminan, ada beberapa hal yang wajib sangat diperhatikan.

Hindari asal-asalan dalam menetapkannya karena bisa membuatmu panik sendiri. Target usia menikah terbilang dekat, tetapi kamu belum mempersiapkan apa pun. Mengejar umur buat bersanding dengan seseorang bahkan bisa jauh lebih sulit dibandingkan mengejar target pekerjaan.

Pasalnya, tak satu pun manusia yang tahu siapa jodohnya serta di mana dan kapan mereka bakal dipertemukan. Maka penetapan target umur buat memulai lembaran hidup yang baru juga mesti diiringi dengan sikap bijaksana dalam melihat realitas terkait hubungan asmaramu. Supaya kamu gak frustrasi cuma gara-gara bayangan usia ideal untuk memiliki suami atau istri, perhatikan kelima hal di bawah ini.

1. Usia jangan dijadikan patokan utama

Perhatikan 5 Hal Ini untukmu yang Punya Target Usia Menikahilustrasi seorang pria (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengejar usia tertentu untuk berumah tangga tidak boleh membuatmu lupa akan hal-hal lain yang lebih penting dan menjadi dasar kuatnya pernikahanmu nanti. Seperti kedewasaanmu dalam menyikapi berbagai hal yang terjadi, kesiapan dari segi finansial, caramu memandang peran suami dan istri, serta sebagainya. Jangan sampai semua bagian dari fondasi pernikahan itu malah luput dari perhatianmu.

Terpenting bagimu cuma menikah pada usia yang sudah ditentukan. Kalau itu yang terjadi, nanti kamu dapat kaget dan kecewa berat mendapati kehidupan setelah berumah tangga yang penuh dengan tantangan. Dirimu terlampau puas hanya dengan berhasil mengejar target usia buat menikah.

Patokan berikutnya yang juga penting untuk diperhatikan ialah kesiapan pacarmu. Gak bisa kamu memaksa dia buat mengikuti target usiamu untuk menikah. Ia mungkin punya usia ideal tersendiri serta berbagai prioritas lain dalam hidup.

Sayang apabila kekasih sudah ada, tetapi dirimu gagal menjaga hubungan hanya karena terlalu mengotot tentang target usia menikah. Bisa-bisa hubungan kalian gak happy ending dan tergetmu untuk menikah di usia tertentu justru tambah berantakan. Perhatikan semua hal mendasar yang memengaruhi rumah tanggamu nantinya.

2. Kalau sampai usia tersebut belum bertemu jodoh, jangan asal pilih

Perhatikan 5 Hal Ini untukmu yang Punya Target Usia Menikahilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Simone Lunghi)

Adanya target usia yang jelas buat mengakhiri masa lajang dapat membantumu lebih fokus dalam merencanakan hidup. Kamu bisa menentukan akan menikah di usia 25 tahun misalnya, lalu memiliki anak pertama di umur 27 tahun, dan mungkin di usia 32 tahun dirimu serta pasangan tinggal fokus membesarkan dua anak. Itu rencana yang indah dan tampak begitu mudah.

Namun, bagaimana dengan realitasnya? Pasti sering kali tak segampang itu dan di titik inilah kamu bisa stres berat. Target usia untuk menikah saja belum tentu tercapai. Hubunganmu dengan pacar bisa kandas mendekati umur tersebut atau perjuanganmu yang jomlo untuk menemukan pasangan belum juga berbuah manis.

Kalau fokusmu pada target usia buat menikah terlampau besar, dirimu dikhawatirkan bakal nekat menikah dengan siapa saja. Kamu asal-asalan memilih pasangan, padahal risikonya sangat besar dan berdampak panjang dalam kehidupanmu. Jangan terjebak oleh target usia yang ditetapkan sendiri. Daripada dirimu asal pilih calon suami atau istri demi menikah tepat di usia yang ditargetkan, lebih baik targetnya yang diubah atau dihilangkan sekalian.

3. Sebaliknya jika jodohmu dekat, mempercepat pernikahan juga boleh

Perhatikan 5 Hal Ini untukmu yang Punya Target Usia Menikahilustrasi pasangan (pexels.com/Dejan Krstevski)

Kamu tidak perlu frustrasi oleh jodoh yang tak kunjung datang di usia tertentu. Namun, bagaimana jika dirimu justru lebih cepat bertemu dengan orang yang tepat? Kalian tak hanya telah menjalin hubungan selama beberapa bulan atau tahun, melainkan sudah sangat mantap satu sama lain.

Kamu yakin dia adalah sosok pasangan yang terbaik untukmu, demikian pula sebaliknya ia berpandangan bahwa dirimulah masa depannya. Kedua keluarga pun telah merestui buat kalian menjadi pasangan sehidup semati. Cuma sekarang masih lebih awal dibandingkan usia yang ditargetkan untuk menikah.

Haruskah dirimu menunda-nunda pernikahan demi menepati batas usia itu? Fleksibel lebih baik buat mengantisipasi pacarmu malah menganggap kamu gak serius dengannya. Tentu dengan syarat persiapan yang lain sudah matang yang meliputi pekerjaan dan keuangan serta mental kalian sebagai calon suami istri sekaligus calon orangtua.

Baca Juga: 5 Hal Keuangan yang Wajib Didiskusikan Bersama sebelum Menikah

4. Jangan lupa mengembangkan diri dan gak cuma kejar target nikah

Perhatikan 5 Hal Ini untukmu yang Punya Target Usia Menikahilustrasi perempuan membaca (pexels.com/George Milton)

Adanya target usia buat menikah hendaknya tak membuatmu meremehkan semua hal yang seperti gak berhubungan dengan rumah tangga. Pengembangan diri tetap menjadi tugas utamamu karena ini sangat memengaruhi masa depanmu baik bersama pasangan dan anak-anak maupun sebagai individu. Jangan berpikir tugasmu cuma mencari jodoh, menikah di usia yang ditetapkan, lalu seluruh tugasmu dalam hidup ini selesai.

Bangun diri serta kehidupanmu sampai mencapai kualitas yang semegah mungkin. Aspek pendidikan, kepribadian, pekerjaan, kemampuanmu menjaga hubungan baik, serta kiprahmu untuk masyarakat luas mesti menjadi perhatian. Mengapa pengembangan diri tetap utama di tengah usahamu mencari jodoh?

Karena kualitas diri serta kehidupanmu memengaruhi siapa pasanganmu nanti. Makin tinggi kualitas dirimu, makin setara pula kualitas diri pasanganmu. Menjalani hubungan dalam kesetaraan lebih stabil dibandingkan adanya ketimpangan di antara kalian. Dengan selalu mengembangkan diri, sudah atau belum menikah pun kamu bakal merasa puas dengan kehidupanmu.

5. Gak usah mencibir teman yang tak ambil pusing kapan menikah

Perhatikan 5 Hal Ini untukmu yang Punya Target Usia Menikahilustrasi seorang pria (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Semua target pribadi dalam hidupmu termasuk usia untuk menikah hendaknya tidak diberlakukan pada orang lain. Bahkan mereka berhak untuk menjalani hidup dengan mengalir saja dan tak ambil pusing kapan bakal menikah. Kamu juga harus tetap bersikap terbuka pada beberapa orang yang malah tidak menginginkan pernikahan.

Apa pun pendapat mereka tentang pernikahan sesungguhnya tidak mengganggu rencanamu sendiri yang ingin menikah di usia tertentu. Maka dirimu gak perlu berisik soal pernikahan orang lain atau pilihan mereka buat melajang. Ingat bahwa mampu menghormati perbedaan di antara kamu dengan orang lain juga merupakan bagian dari kualitas diri yang harus dibangun.

Kamu pun bakal malu dan tertekan sekali apabila sudah sibuk mencibir teman yang gak punya target usia untuk menikah, tetapi ternyata dirimu tak kunjung duduk di pelaminan. Lebih baik kamu mengejutkan semua orang dengan kabar bahagia ketimbang stres sendiri karena mereka tahu targetmu telah memeleset dan sekarang waktunya buat ganti mencibirmu. Kalau perlu rahasiakan target usiamu buat menikah supaya dirimu dan kawan-kawan yang gak peduli soal itu dapat terus berhubungan dengan santai. Tak ada perasaan siapa yang lebih baik di antara kalian dalam merencanakan masa depan.

Kamu sendiri yang membuat target usia buat menikah. Maka seharusnya dirimu bebas untuk mengubahnya jika diperlukan. Ketahui kapan targetmu terasa sulit buat tercapai mengingat kondisi yang ada dan ubahlah. Itu lebih baik daripada membiarkan dirimu selalu berada dalam kecemasan lantaran memikirkan umur yang terus bertambah, sedangkan jodohmu belum tampak batang hidungnya. 

Baca Juga: 5 Hal Keuangan yang Wajib Didiskusikan Bersama sebelum Menikah

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya