Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Honeymoon Phase dalam Hubungan, Pernah Kamu Alami?

Ilustrasi pasangan (unsplash.com/Devon Divine)
Ilustrasi pasangan (unsplash.com/Devon Divine)

Honeymoon phase atau fase bulan madu dalam hubungan terasa seperti perjalanan penuh kegembiraan yang tak pernah berakhir, penuh dengan kesenangan, tawa, kebahagiaan tanpa beban, dan keintiman yang melimpah. Semuanya terasa menyenangkan, bahkan konflik tidak terlihat sama sekali.

Kamu juga cenderung tidak akan bertengkar atau membentak satu sama lain. Kamu mungkin dengan mudah mengabaikan beberapa keanehan atau rasa frustrasi, dan semuanya terasa berjalan lancar. Jadi, apa yang dimaksud honeymoon phase itu?

1. Apa itu honeymoon phase?

ilustrasi pasangan (pexels.com/Vanessa Garcia)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Vanessa Garcia)

Honeymoon phase menjadi tanda dalam hubungan yang penuh akan kebahagiaan. Kamu merasa memiliki pasangan yang begitu sempurna. Tentu hal ini bisa membantu membuat hubungan menjadi sukses dan penuh dengan hal-hal yang menyenangkan karena sebagai sumber kepositifan.

"Honeymoon phase adalah awal hubungan ketika dua orang pertama kali mengenal satu sama lain dan semuanya tampak sangat riang dan bahagia," jelas Beth Gulotta, LMHC, pendiri NYC Therapeutic Wellness dikutip dari Very Well Mind.

“Fase ini terasa menyenangkan dan menggembirakan. Kamu sering berbicara dan merasa ingin bersama orang ini sepanjang waktu,” tambahnya.

Gulotta menjelaskan bahwa situasi ini sebagian besar terjadi dalam hubungan yang terikat erat di mana kedua pasangan merasa percaya diri dan yakin tentang perasaan masing-masing. Mereka memiliki keinginan untuk melanjutkan hubungan. Dengan kata lain, tidak ada lagi keraguan tentang apa yang dipikirkan atau dirasakan, dan kedua belah pihak bersemangat untuk saling mengenal lebih baik.

2. Tanda kamu merasakan honeymoon phase

Ilustrasi pasangan saling di taman (freepik.com/prostooleh)
Ilustrasi pasangan saling di taman (freepik.com/prostooleh)

Ketika kamu merasakan honeymoon phase, semua yang ada dalam hubungan akan terasa menyenangkan dan menggembirakan. Bahkan, kamu selalu ingin menghabiskan waktumu bersamanya. Kamu merasa senang saat melihat namanya muncul di ponsel.

Kamu mungkin juga akan merindukannya begitu dia pergi dan sering memikirkannya. Waktu yang kamu habiskan bersamanya terasa tanpa beban dan mudah. Tanda-tanda lainnya, kamu merasa penuh harapan tentang masa depan bersama dan merasa sangat terhubung dalam hal keintiman fisik dan emosional.

3. Apakah honeymoon phase bisa jadi red flag?

ilustrasi pasangan berjalan kaki di taman (pexels.com/@leah-newhouse)
ilustrasi pasangan berjalan kaki di taman (pexels.com/@leah-newhouse)

Dengan kegembiraan yang kamu rasakan, kamu mungkin bisa melewatkan tanda-tanda bahayanya atau red flag. Meskipun semua terasa indah, ingatlah bahwa perasaan ‘baik’ yang menular dan terkadang menguras tenaga, bisa membutakan kamu terhadap tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi.

“Saat kita berada dalam fase ini dan terpikat dengan seseorang, akan lebih mudah untuk mengabaikan karakteristik penting tentang mereka,” kata Gulotta.

“Tetaplah jelas tentang siapa orang yang ada di depan kamu. Jangan mengidealkan mereka atau mengabaikan hal-hal tertentu, karena kamu merasakan semua kesenangan bersamanya,” lanjutnya.

4. Apakah honeymoon phase ini akan berakhir?

Ilustrasi pasangan saling memandang (freepik.com/gpointstudio)
Ilustrasi pasangan saling memandang (freepik.com/gpointstudio)

Honeymoon phase bisa berlangsung mulai dari enam bulan hingga beberapa tahun, tergantung masing-masing pasangan. Ketika kenyataan hidup mulai merayap masuk, dan percakapan sulit mulai muncul, kamu secara alami akan keluar dari fase bulan madu. Ini tidak berarti perasaan bahagia itu hilang sepenuhnya, tetapi kehidupan sehari-hari mulai menjadi normal.

Seiring waktu berjalan, perasaan yang kuat dan kegilaan yang kamu miliki terhadap pasangan akan berkurang secara perlahan. Apa yang dulu kamu anggap sebagai kebiasaan yang menyenangkan, mungkin kamu merasa menjadi kurang berniat.

"Saat fase bulan madu berakhir, kamu dan pasangan kemungkinan akan menjadi diri sendiri yang lebih autentik, dan kita mulai menyadari kekurangan satu sama lain," kata Leanna Stockard, LMFT dari LifeStance Health.

"Selama masa ini, kita perlu menilai perasaan kita dalam hubungan dan membuat keputusan apakah kita bisa melanjutkan hubungan dengan pasangan, dengan segala kekurangannya," jelasnya.

Leanna menambahkan bahwa penting juga untuk tidak membandingkan orang lain dengan cara kamu memandang pasangan selama fase bulan madu, mengingat kamu mungkin melihat versi pasangan yang tampak begitu ideal. Sebaliknya, inilah saatnya untuk merenung dan membicarakan seperti apa masa depan kalian bersama.

5. Cara menyikapi ketika honeymoon phase berakhir

Ilustrasi pasangan (unsplash.com/Devon Divine)
Ilustrasi pasangan (unsplash.com/Devon Divine)

Tak bisa dimungkiri bahwa perasaan positif dalam suatu hubungan bisa memudar setelah fase bulan madu yang intens di awal. Faktor-faktor seperti stres, kebosanan, dan tuntutan hidup bisa memengaruhi kualitas ikatan kamu dengan pasangan. Lalu apa yang bisa kamu lakukan ketika fase ini berakhir agar hubungan tetap berkembang?

Tetaplah berkencan

Hanya karena perasaan kamu mulai berubah, bukan berarti proses berpacaran harus berakhir. Teruslah berkencan satu sama lain agar semuanya tetap menarik.

"Disarankan untuk mencoba pengalaman baru, mengambil risiko, melakukan hal-hal yang kamu berdua nikmati, dan tetap berpikiran terbuka," kata Leanna.

Jangan ragu bertanya

Meskipun kamu dan pasangan telah menghabiskan banyak waktu bersama, masih banyak hal yang mungkin tidak diketahui atau dipahami tentang pasangan. Jadi jangan ragu mengajukan pertanyaan dan pelajari tentang satu sama lain. Jalur komunikasi yang terbuka akan membantu menjaga percikan asmara tetap menyala.

"Ini bisa berupa hal-hal baru yang kamu minati, fakta menarik yang kamu pelajari hari itu, atau sekadar pikiran dan perasaan sehari-hari," kata Leanna.

Lakukan diskusi yang 'sulit'

Jangan abaikan percakapan sulit dan penting. Misalnya, kapan harus mulai serius ke jenjang berikutnya, apakah ingin menikah, atau bagaimana mengelola keuangan, dan seterusnya. Membiarkan topik-topik ini muncul memang bisa menciptakan ketegangan.

Tapi penting untuk menyampaikan keinginan satu sama lain dengan terus terang dan memahaminya. Hal ini akan membekali kamu untuk membuat keputusan yang lebih baik bagi satu sama lain dan hubungan.

Kurangi konflik dan prioritaskan satu sama lain

Bertengkar dengan pasangan adalah hal yang wajar. Faktanya, pertengkaran adalah tanda bahwa kamu peduli satu sama lain dan ingin pasangan melihat sudut pandangmu. Namun, pastikan kamu terlibat dalam konflik dengan cara yang sehat, dengan melihat masalah sebagai 'kita versus masalah' alih-alih 'aku versus kamu'.

Prioritaskan juga satu sama lain. Teruslah memprioritaskan kebutuhan dan keinginan satu sama lain selama hubungan berlangsung. Pasangan seharusnya sering menjadi yang pertama dalam hal kasih sayang, waktu, dan energi kamu.

Jadi, apa itu honeymoon phase? Adalah fase pada awal hubungan yang penuh dengan kegembiraan dan kepositifan. Pastinya kamu juga merasakan hal demikian ‘kan?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
Robertus Ari
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us