Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seseorang oversharing (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi seseorang oversharing (pexels.com/SHVETS production)

Sahabat dan teman adalah bagian penting dalam hidup ini. Mereka adalah orang-orang yang kamu percayai dan bersama-sama berbagi momen-momen penting, baik itu suka maupun duka. Namun, ada beberapa teman yang cenderung suka oversharing, nih. Ini tipe teman yang perlu kamu waspadai.

Oversharing adalah mereka yang terlalu banyak berbicara tentang kehidupan pribadi atau masalah mereka. Ini bisa menjadi tantangan yang cukup berat, lho. Terutama jika kamu sebenarnya merasa gak nyaman atau terbebani dengan informasi yang terlalu pribadi. Coba enam tips ampuh berikut untuk menghadapi teman yang suka oversharing, ya!

1. Jaga batasanmu

ilustrasi seseorang oversharing (pexels.com/SHVETS production)

Saat kamu punya teman yang cenderung oversharing, penting banget untuk selalu menjaga batasan. Kamu gak perlu, kok, merasa terpaksa mendengarkan setiap detail kehidupan pribadi mereka jika kamu merasa gak nyaman.

Cobalah untuk jujur dengan temanmu dan katakan bahwa kamu merasa gak nyaman dengan tingkat detail yang mereka bagikan. Ini adalah langkah pertama yang penting untuk membangun hubungan yang sehat, lho. Lagipula, teman yang baik pasti akan bisa mengerti dan gak akan tersinggung, kok.

2. Dengarkan dengan empati

ilustrasi seseorang melakukan eye contact (pexels.com/Julia Larson)

Meskipun kamu mungkin merasa terbebani oleh kebiasaan oversharing temanmu ini, tapi cobalah untuk mendengarkan dengan empati ketika mereka membutuhkan seseorang untuk berbicara. Lagipula, kalau kamu berada di posisi mereka, bisa jadi kamu juga ingin menceritakan semuanya ke orang lain, kan?

Terkadang, seseorang bisa oversharing karena mereka merasa kesepian atau stres. Jadi, jadilah pendengar yang ramah dan coba untuk memahami perasaan mereka, ya.

3. Hindari bertukar informasi pribadi

ilustrasi seseorang melakukan eye contact (pexels.com/Sam Lion)

Selalu ingat untuk menjaga privasimu sendiri, terutama kepada orang yang terbiasa oversharing. Jangan pernah memberikan informasi pribadi apa pun yang menurutmu bersifat sangat rahasia.

Apalagi jika kamu merasa bahwa temanmu akan menggunakannya untuk oversharing di masa depan. Ini cukup penting untuk melindungi dirimu sendiri dan menjaga batasan.

4. Berbicara dengan lebih rinci dan jelas

ilustrasi seseorang punya positive vibes (pexels.com/Zen Chung)

Kadang-kadang, teman yang suka oversharing mungkin gak menyadari seberapa mendalam mereka masuk ke dalam detail pribadi mereka. Cobalah berbicara dengan lebih rinci dan jelas kemudian ungkapkan perasaanmu.

Misalnya, kamu bisa mengatakan, 'aku mendengarkan ceritamu, tetapi aku merasa gak nyaman dengan detail yang kamu bagikan. Bisa gak kita berbicara soal topik yang lain?' Dengan begini temanmu akan menyadari letak kesalahan mereka.

5. Ajak mereka untuk merefleksi diri

ilustrasi seseorang oversharing (pexels.com/Tim Douglas)

Sebagai teman yang baik, kamu juga bisa melakukan sesuatu demi kebaikannya. Bantu temanmu ini untuk lebih memahami alasan di balik perilaku oversharing mereka. Mungkin ada hal-hal yang memicu munculnya kebiasaan buruk ini.

Ajak mereka untuk merenungkan kenapa mereka merasa perlu untuk berbicara begitu banyak soal kehidupan pribadi mereka. Terkadang, mereka mungkin gak menyadari dampak negatif yang timbul dari perilaku tersebut.

6. Sarankan mereka mencari dukungan profesional jika perlu

ilustrasi seseorang konsultasi (pexels.com/Timur Weber)

Jika temanmu sering menghadapi masalah atau stres yang mereka bagikan secara berlebihan, sarankan mereka untuk mencari dukungan profesional. Terapis atau konselor bisa membantu mereka mengatasi masalah dengan lebih efektif daripada berbicara kepada teman-teman yang mungkin gak terlalu peduli.

Terakhir, ingatlah bahwa penting banget untuk menjaga keseimbangan dalam hubungan dengan teman yang suka oversharing. Jangan menyinggungnya dengan kata-kata yang menusuk ataupun berusaha menyudutkannya.

Cobalah untuk menjadi pendengar yang baik, tetapi juga jangan ragu untuk menjaga privasi dan batasanmu sendiri. Dengan berbicara secara jujur dan empati, kamu akan mampu membangun hubungan yang sehat dan bisa menghadapi temanmu yang suka oversharing dalam segala hal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team