Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pexels.com/Marcelo Chagas

Putus cinta memang menimbulkan pergolakan batin, sakit hati, bahkan ada juga yang menimbulkan kelegaan. Gak jarang seseorang merasa linglung dan bingung untuk melanjutkan hidupnya usai putusnya sebuah hubungan. Hal itulah yang kemudian menimbulkan perasaan bernama sakit hati yang kerap diucapkan usai retaknya sebuah jalinan asmara.

Gak perlu malu, sakit hati adalah hal yang wajar kamu alami usai hubunganmu kandas di tengah jalan. Gak boleh kamu terapkan, berikut adalah lima perilaku yang justru dapat memperparah sakit hatimu usai putus. Keep reading, ya!

1. Masih kerap bertukar kabar dengan mantan layaknya masih berstatus pasangan

freepik/freepik

Sering dianggap baik, nyatanya bertukar kabar secara berlebihan dengan mantan justru dapat membuat luka hatimu tak kunjung sembuh. Gak boleh kamu mungkiri, kandasnya hubungan tentu membuatmu memendam emosi bahkan rasa sedih di dalam hati.

Kamu berhak untuk menjaga jarak dengan mantanmu untuk melegakan perasaanmu. Gak perlu gak enakan, kamu harus ingat bahwa hal pertama yang harus kamu tolong adalah hatimu sendiri, bukan hati orang lain.

2. Menyangkal rasa sedih yang kamu rasakan

Pexels.com/cottonbro

Yang namanya patah hati tentu wajar jika membuat hatimu menjadi sedih. Jika kamu tidak sedih justru kamu tampak seperti manusia yang tidak normal. Sayangnya, ada orang yang memilih memendam rasa sedih yang ia punya dan mengubahnya menjadi senyuman setiap harinya.

Gak sepenuhnya baik, nyatanya rasa sedih yang kamu sembunyikan terus-terusan justru membuatmu menyimpan perasaan tidak nyaman di dalam dada. Bisa jadi toksik untuk hidupmu, ada baiknya kamu mencoba jujur dengan apa yang kamu rasakan, minimal kepada dirimu sendiri.

3. Langsung mencari pasangan baru sebagai pelarian

Pexels.com/Olya Kobruseva

Mencari pasangan baru sering dijadikan solusi usai mengalami putus cinta. Harus hati-hati, nyatanya untuk memulai kisah baru dengan orang lain kamu harus lebih dulu menuntaskan rasa trauma dan sakit hatimu. Kamu gak boleh buru-buru menjatuhkan hati kembali agar luka hatimu gak semakin menjadi-jadi.

Jangan sampai kamu menjadikan orang lain sebagai obat kesepianmu, terlebih sebagai pelarian usai putus cinta dengan mantan. Kamu harus ingat bahwa setiap manusia punya perasaan. Saat hatimu sakit, kamu tidak berhak menjadikan hati orang lain sebagai obatnya.

4. Membenci mantanmu berlebihan

Pexels.com/Yan Krukov

Usai kandasnya hubungan, kamu memang gak boleh dekat-dekat dengan mantanmu lagi. Namun, bukan berarti kamu harus bermusuhan, terlebih menyimpan dendam. Kamu harus ingat bahwa membenci bukan solusi agar hidupmu berubah menjadi lebih baik.

Meskipun hubunganmu dengan mantan harus kandas, kalian berdua berhak untuk melanjutkan hidup tanpa perasaan tidak nyaman. Daripada energimu habis untuk membenci, lebih baik kamu mempergunakannya untuk hal-hal yang lebih berguna.

5. Menutup diri dari lingkungan

Pexels.com/Anna Shvets

Hal terakhir yang justru memperparah sakit hatimu adalah menutup diri dari lingkungan. Pada awalnya, mungkin kamu memang perlu waktu untuk sendiri dan menata hatimu. Namun, jika kamu terus-terusan mengurung diri dan larut dengan emosi sedih yang tak berkesudahan, tentu dampaknya akan buruk bagi diri sendiri. 

Tidak bisa dimungkiri bahwa peran orang sekitar, sahabat, dan keluarga berandil besar dalam membantu pemulihanmu usai putus cinta. Orang-orang di sekitarmu mampu memberikanmu semangat, terlebih dorongan agar kamu mampu melanjutkan hidup kembali.

 

Nah, itulah lima perilaku yang dapat memperparah sakit hatimu usai putus. Putus bukan berarti hidupmu gak bisa kembali mulus. Sudah puas sedihnya? Yuk, atur langkah biar kembali bahagia!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAtqo