Intip Rahasianya, Inilah 6 Pola Komunikasi Pernikahan yang Bahagia

Ada banyak kasus di mana perempuan mengeluh karena suaminya gak mau banyak berbicara. Sementara, ia sendiri merasa keluhan dan perasaanya gak didengar.

Komunikasi yang baik dan efektif adalah tanda hubungan yang sehat antara suami dan istri. Mereka yang pernikahannya bahagia selalu jujur dan terbuka atas keinginan masing-masing. 

Mendengarkan pasangan bukan pula sekadar masuk ke telinga kiri lalu keluar di telinga kanan, melainkan mendengar dan meresapinya di dalam hati. 

Komunikasi yang baik terjalin saat kamu berada di lingkungan yang aman. Gak adanya komunikasi seringkali merupakan tanda ketakutan. Ini bisa menjadi alasan mengapa seseorang menjadi gak terbuka dengan pasangannya. 

Pasangan yang bahagia gak pernah menggunakan kata kasar saat berkomunikasi. Ia tahu bahwa tindakan ini bisa membuat pasangannya menjadi takut untuk mengungkapkan perasaannya di kemudian hari. 

Di hari pernikahan, mereka berjanji untuk saling menyayangi, mencintai dan melindungi. Untuk memenuhi janji itu, mereka selalu berusaha menjadi tempat yang aman bagi pasangannya. 

Saat memulai hubungan, kamu pasti antusias mendengar cerita si dia. Mengenai hobinya, keluarganya, pekerjaanya, apapun itu membuat kamu semakin mencintainya. Benar, gak?

Mendengar adalah sebuah proses belajar. Mendengar membantu kamu untuk lebih mengenal pasangannya. 

Mereka yang pernikahannya bahagia selalu bersedia mendengar. Mereka mendengar dengan tenang, dengan penuh kasih, dan tanpa menghakimi.

Sudah menjadi hukum alam bahwa perempuan dan laki-laki mempunyai banyak perbedaan. Dalam hal komunikasi, mereka memiliki gaya dan kebutuhan berbeda. 

Perempuan mendambakan empati, sementara laki-laki cederung mendambakan rasa hormat. Dan gaya komunikasi mereka mencerminkan perbedaan itu.

Perempuan mungkin terbiasa untuk menjaga kontak mata selama percakapan. Mereka juga kerap membahas berbagai hal dalam satu momen.

Sementara, laki-laki merasa lebih nyaman berbicara sambil melakukan sesuatu seperti berjalan-jalan, memancing, berkebun, dan sebagainya. Duduk berhadap-hadapan bisa menimbulkan ketegangan dan rasa gugup. 

Pasangan yang bahagia selalu berusaha untuk saling memahami.  Mereka mempelajari bahasa cinta pasangannya, kemudian menggunakannya. 

Selain media yang digunakan, keberhasilan komunikasi juga ditentukan dari waktunya. Pasangan yang bahagia memahami hal ini dengan baik. Mereka gak akan memaksa pasangannya untuk membahas topik serius saat lelah.

Misalnya, gak melempar terlalu banyak pertanyaan saat pasangannya baru tiba di rumah setelah lembur di kantor. Ia justru akan mempersilakan pasangannya beristirahat sejenak, sambil menunggunya menghangatkan menu makan malam. Sangat indah, bukan? 

"Kamu seharusnya tahu apa yang aku inginkan"

Pernahkah kamu mengatakan hal seperti ini pada pasangan? Rasanya gak adil bila kamu gak mengatakan sesuatu, tetapi menuntut pasangan untuk memahami keinginanmu. Ingatlah bahwa pasangan bukan seorang pembaca pikiran. 

Orang-orang yang pernikahannya bahagia gak pernah melakukan ini. Mereka mengkomunikasikan segala hal dengan jelas dan terus terang. Mereka sadar dugaan dan asumsi hanya memperburuk hubungan. 

Pernikahan menyatukan dua insan yang mempunyai ego, keinginan dan kebutuhannya masing-masing. Pola komunikasi yang baik adalah pondasi kuat untuk menyelaraskan perbedaan. Semoga ulasan ini bermanfaat!