Khusus LDR: Duh! 23 Lagu Ini Jadi Bikin Kangen Dia, Awas Baper

Pergilah kasih, kejarlah keinginanmu selagi masih ada waktu. Jangan hiraukan diriku, aku rela berpisah demi untuk dirimu. Semoga tercapai segala keinginanmu.

Tak perlu kata maaf dan air mata, aku rela dirimu pergi. Aku bisa tau apa yang kau mau dengan pilihanmu. Hancur-hancur cintaku, sakit-sakit hatiku, tapi tak bisa aku menyalahkanmu. Inilah jalanmu, inilah nasibku, yang tak kusuka. Asal kau tahu, seumur hidupku, aku tetap cinta.

Aku hanya pergi ’tuk sementara, bukan ’tuk meninggalkanmu selamanya. Aku pasti ’kan kembali pada dirimu, tapi kau jangan nakal. Aku pasti kembali.

Selamat tinggal kasih, sampai kita jumpa lagi. Aku pergi takkan lama, hanya sekejap saja ku akan kembali lagi, asalkan engkau tetap menanti.

Mungkinkah, kita kan s’lalu bersama walau terbentang jarak antara kita? Biarkan kupeluk erat bayangmu, ‘tuk melepaskan semua kerinduanku.

Kau, jaga selalu hatimu saat jauh dariku, tunggu aku kembali. Ku mencintaimu, selalu menyayangimu, sampai akhir menutup mata.

Sayang, kau di mana? Aku ingin bersama, ‘kan kuputus semua untuk tepiskan rindu. Mungkinkah kau di sana merasa yang sama?

Dan, kaupun s'lalu janjikan, kau 'kan menungguku datang, bersatu kembali seperti dulu. Tunggulah aku di Jakartamu, tempat labuhan semua mimpiku. Tunggulah aku di kota itu, tempat labuhan semua mimpiku.

Tunggu aku, ku akan datang. Tunggu aku, ku akan pulang. Kau segalanya bagiku, kau adalah duniaku. Satu yang ku pinta,‘tuk tetap menunggu.

Ku tak akan pernah berpaling darimu, walau kini kau jauh dariku. 'Kan slalu kunanti, karena ku sayang kamu, hati ini selalu memanggil namamu. Dengarlah melatiku, ku berjanji hanyalah untukmu, cintaku takkan pernah ada yang lain.

Dan, walau jarak ini memisahkan kita, tapiku tak 'kan goyah. Dan, ku percaya, semua 'kan indah pada waktunya, kita 'kan bisa berdua.

Jangan simpan-simpan rindu itu, karena rindu tak bisa menipu, apalagi kita jauh. Itu pun jarang bertemu, pastikan ku hanya untukmu.

Meski kau kini jauh di sana, kita memandang langit yang sama. Jauh di mata, namun dekat di hati.

Seandainya jarak tiada berarti, akan ku arungi ruang dan waktu dalam sekejap saja. Seandainya sang waktu dapat mengerti, takkan ada rindu yang terus mengganggu. Kau akan kembali bersamaku.

Semua kata rindumu, semakin membuatku `tak berdaya menahan rasa ingin jumpa. Percayalah padaku, akupun rindu kamu. Ku akan pulang, melepas semua kerinduan yang terpendam.

Aku di sini dan engkau di sana, membentang luas samudra biru memisahkan kita. Inginku, berenang ke kotamu, tapi pasti tenggelam dan kau sedih.  Mungkin tak lama lagi, aku hadir di sana. Atau, tak lama lagi, kau yang ada di sini.

Dinda, apa kabar kau di sana? Lelahkah menungguku berkelana? Lelahkan menunggu, kau di sana? Sayang, aku kan segera pulang, tunggu aku dengan senyuman itu, tunggu aku dengan senyumanmu itu. Bila waktu itu telah tiba, coba kenakanlah mahkota itu. Masih banyak yang harusku cari ‘tuk bahagiakan hidupmu nanti. Bisa bertahankah kau disana? Bisa bertahankah sayang? Coba bertahanlah kau disana, coba bertahanlah, sayang.

Tahukah engkau wahai langit, aku ingin bertemu membelai wajahnya. Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah, hanya untuk dirinya. Lagu rindu ini kuciptakan hanya untuk bidadari hatiku tercinta. Walau hanya nada sederhana, ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan.

Sebelum kau tidur, ingatlah padaku.

Banyak orang bilang, bila di wajahmu tumbuh jerawat, itu tandanya rindu. Bila rindu membuat diriku jadi patah semangat, obatnya cuma kamu. Inilah lagu rindu, dariku untukmu.

Sampaikan salam untuknya, dari hati lalui tanah, air, udara. Kawan camar ikut bicara sampaikan bahwa aku dalam perjalanan. Membawa tembang hati arungi samudera ‘tuk menemuinya disana, di bawah aurora.

Meskipun harus berjauhan, perasaan tak pernah pudar. Membayangkan teduh tatapan, semangatku langsung berpendar. Hari ini ku berkunjung ke kotamu, semoga senyum hangat itu menjemputku.