6 Pola Komunikasi untuk Mengajak Si Dia Mencoba Fantasi Seks

Harus izin dulu, ya!

Setiap orang mempunyai fantasi seks yang berbeda-beda, mulai dari dominant-submissive, role play, hingga fantasi liar lainnya yang bisa saja terdengar aneh. Sah saja untuk mempunyai fantasi seks. Namun, sayangnya tidak semua orang bisa merealisasikannya dalam hubungan seksual. Akhirnya, fantasi ini hanya tersimpan dalam angan. 

Beberapa orang merasa sulit untuk merealisasikan fantasi karena takut pasangannya menolak atau bahkan ia sendiri segan untuk mengajak pasangan mencobanya. Apakah kamu termasuk? Jika ya, coba pelajari enam pola komunikasi ini untuk mengajak si dia mencoba fantasi seks yang kamu impikan! 

1. Kamu harus mengenali tujuanmu

6 Pola Komunikasi untuk Mengajak Si Dia Mencoba Fantasi Seksilustrasi pasangan suami istri (pexels.com/Annushka Ahuja)

Sebelum mengajak pasanganmu mencoba fantasi seks, ada baiknya untuk memikirkan tujuanmu melakukannya. Apakah kamu sekadar penasaran atau kamu justru ingin mengenal pasanganmu lebih dalam melalui fantasi ini? Apakah kamu yakin fantasi ini bisa meningkatkan kualitas hubungan seksualmu dan si dia atau justru bisa membuatnya trauma? 

Memikirkan pertanyaan-pertanyaan di atas bisa membantumu mengenal dirimu sendiri dan keinginan seksualmu. Kalau kamu saja tidak betul-betul memahami keinginanmu, bagaimana kamu mengutarakannya pada pasangan? Maka dari itu, penting untuk memikirkannya dengan matang.

2. Kamu harus meminta izin pasangan 

6 Pola Komunikasi untuk Mengajak Si Dia Mencoba Fantasi Seksilustrasi pasangan suami istri (pexels.com/@olly)

Setiap pasangan seharusnya terbuka akan fantasi seks yang ingin mereka coba. Wajib hukumnya untuk meminta izin pasangan sebelum merealisasikan fantasi. Meski kamu ingin mencobanya, bukan berarti pasanganmu menginginkannya. 

Dilansir Womanly Live, sebuah studi dalam Journal of Sex & Marital Therapy menemukan fakta bahwa tujuh persen wanita dewasa takut saat berhubungan seks karena pasangan mereka tiba-tiba mencoba mencekik mereka. Jangan sampai ini terjadi padamu, ya!

3. Kamu harus mengomunikasikannya secara jujur

6 Pola Komunikasi untuk Mengajak Si Dia Mencoba Fantasi Seksilustrasi pasangan suami istri (unsplash.com/@neonbrand)

Selain persetujuan, kamu juga harus mengomunikasikan semua hal mengenai fantasimu dengan jujur dan terbuka kepada si dia. Berikan pemahaman mengapa kamu ingin mencoba fantasi tertentu dan bagaimana fantasi itu bisa menjadi pengalaman baru untuk menambah keintiman.

Beberapa fantasi mungkin berisiko pada keamanan dan kesehatan. Kamu juga harus mengomunikasikannya agar ia memahami risiko yang mungkin timbul. Ini berguna agar kamu dan dia bisa "mengeksekusi" fantasi dengan baik guna meminimalkan risiko. 

Baca Juga: 6 Tanda Aseksual, Merasa Hubungan Seks Gak Penting

dm-player

4. Yakinkan bahwa kamu tidak memaksanya

6 Pola Komunikasi untuk Mengajak Si Dia Mencoba Fantasi Seksilustrasi hubungan seksual (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hubungan seksual, termasuk fantasi-fantasinya, harus dilakukan karena kedua belah pihak bersedia melakukannya. Tidak boleh ada unsur terpaksa karena hubungan seksual adalah bentuk kesenangan. 

Saat kamu memberitahunya mengenai fantasimu, tekankan bahwa kamu tidak memaksanya melakukan itu sesegera mungkin. Jika dia membutuhkan waktu untuk memikirkan dan mempersipkan diri, kamu harus memberinya. Bahkan, jika pada akhirnya dia keberatan untuk melakukannya, kamu tidak boleh memaksa. Sampaikan dengan hati-hati, jangan sampai dia merasa bersalah karena tidak bisa memenuhi fantasimu.

5. Kamu harus siap dengan reaksinya 

6 Pola Komunikasi untuk Mengajak Si Dia Mencoba Fantasi Seksilustrasi hubungan seksual (pexels.com/Yan Krukov)

Bicara soal reaksi pasangan, ini adalah bagian penting dari berbicara jujur tentang fantasi seks. Kamu berhak mempunyai fantasi apa pun dalam pikiranmu. Begitu pula dengan si dia. Kamu tidak bisa mengendalikan reaksinya saat mengetahui fantasimu. 

Si dia mungkin akan menampilkan reaksi netral, antusias untuk mencobanya, sama sekali tidak tertarik, atau bahkan jijik dengannya. Jika dia bereaksi negatif, coba tanyakan dengan hati-hati, mengapa ia merasa seperti itu? Bisa jadi ini waktu yang tepat untuk membericarakan percakapan yang lebih dalam tentang kompatibilitas seksual dan apa yang kamu berdua cari dalam kehidupan seks.

6. Kamu harus berbicara dengan empati 

6 Pola Komunikasi untuk Mengajak Si Dia Mencoba Fantasi Seksilustrasi pasangan suami istri (unsplash.com/@heftiba)

Sebagai pasangan seksual, kamu dan dia harus saling memahami kebutuhan, keinginan, dan perasaan pasangan. Maka dari itu, diperlukan sikap empati yang mengalir dua arah. 

Penting untuk selalu berbicara jujur dan terbuka agar kamu semakin mengenal lebih dalam. Ini juga bisa memperkuat rasa hormat satu sama lain. Si dia akan merasa senang ketika mengetahui ia menjadi tempat yang nyaman bagi pasangannya untuk berbagi keinginan.

 

Kamu bebas mempunyai fantasi apa pun dalam pikiranmu. Namun ingat, karena kamu meyakini ini bisa membahagiakanmu, belum tentu pasanganmu juga berpikiran sama. Makanya penting untuk melakukan komunikasi yang baik sebelum merelalisasikan fantasi seks.

Baca Juga: 5 Tips Menahan Diri dari Fantasi Seks Berlebihan, Jangan Begini!

Ratumas Ovvy Photo Verified Writer Ratumas Ovvy

Find me on Instagram @ratumasovvy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya