ilustrasi perempuan tertekan (pexels.com/RODNAE Productions)
Hiburan palsu seperti ini justru menjerumuskan sahabatmu. Ia yang seharusnya belajar menerima kegagalannya dan mempelajari keberhasilan orang lain malah menjadi berburuk sangka.
Gara-gara provokasimu, dia bersikukuh dirinya sebetulnya tidak gagal. Dia membenci semua orang yang berhasil dan jadilah dia manusia yang dipenuhi kedengkian.
Kalau kamu bingung bagaimana harus menyikapi kegagalan sahabatmu supaya tak membuatnya kian terpuruk, kamu juga bisa menggunakan bahasa nonverbal, kok. Seperti memeluknya, menepuk-nepuk bahunya, dan duduk di sisinya tanpa mengatakan apa pun selama dia menangis.
Ketiga hal tersebut juga merupakan bentuk dukungan sekaligus memberimu waktu untuk memikirkan kalimat yang tepat. Kalau dia sudah lebih tenang, kamu bisa memulai dengan mengapresiasi seluruh usahanya.
Ini amat penting guna mengembalikan kesadarannya bahwa ia tidak hanya berpangku tangan. Langsung saja dicoba dan lihat efeknya pada sahabatmu, ya!