5 Hal Ini Hanya Dirasakan Kamu yang Sekantor sama Mantan

Kamu memang bisa mengendalikan diri untuk fokus pada saat ini dan gak lagi mengenang masa lalu. Namun dalam benakmu, ada perasaan yang gak bisa dijelaskan. Semacam kehangatan, penyesalan, sekaligus juga penerimaan. Di sisi lain, kamu juga tahu setiap hal dan posisi kamu dan dia sekarang sudah berbeda. 

Meski sulit, kamu dan dia mampu mengesampingkan ego dan fokus dengan pekerjaan. Perasaan aneh yang tak terdefinisi tersebut memang susah dihindari, namun kamu tetap berusaha profesional dan gak menomorsatukan emosi.

Di luar sana, jarang sekali ditemui orang yang sudah berpisah namun masih mau berteman. Apalagi jika putusnya dengan cara gak baik, penuh dendam, dan penyesalan. Mustahil untuk tetap menjalin hubungan baik dengan mantan. 

Kamu cukup beruntung karena jadi salah satu orang yang bisa memanajemen emosi yang seringkali berkecamuk itu. Pada awalnya memang melelahkan, namun lambat laun kamu juga belajar buat terlepas dari kenangan masa lalu. Ada hal-hal di luar kondisi asmaramu yang lebih penting, yaitu tanggungjawab terhadap perusahaan dan yang paling penting tanggungjawab terhadap dirimu sendiri. 

Kamu dan dia bisa dikatakan orang yang pernah jadi paling dekat di antara rekan kerja lain. Kamu sudah mengenal baik-buruknya, kebiasaan, karakternya. Kadang hal tersebut membuat kamu jadi kikuk dan masih terbawa dengan bagaimana cara kamu memperlakukannya dulu. 

Namun saat ini, kamu hanya menjadikannya sebagai rival, begitupun dia terhadapmu. Murni sebagai rekan kerja yang punya tujuan untuk memajukan perusahaan. Kamu dan dia punya visi misi yang sama dalam urusan pekerjaan, namun tidak dengan urusan pribadi. Kamu menyadari itu dan terus berusaha menyesuaikan saat ini.

 Adakalanya, orang malah tertawa dan menganggap freak dengan kondisi seperti ini, namun tidak denganmu. Bukan hanya profesional, kamu dan dia justru bisa bersikap realistis. Meskipun kamu harus satu kantor dan mungkin sering bertemu, kamu justru menunjukkan sisi keseriusan dan komitmen dalam bekerja. 

Kamu menepis anggapan perusahaan bahwa persoalan relationship dengan pasangan akan mempengaruhi produktivitas seseorang dalam bekerja, namun hal itu tidak berlaku padamu. 

Tidak setiap orang di kantor tahu apa yang terjadi pada kamu dan mantan, tapi ada saja segelintir orang yang sering becanda bahkan mungkin dengan sindiran. Saat seperti itu, kamu cuma bisa menimpali dengan candaan dan berusaha buat bersikap santai. 

Saking seringnya kamu mengalami momen ini, kamu jadi kebal dan menganggap hal tersebut adalah konsekuensi yang harus kamu hadapi. Kamu tipe orang yang tahu apa risiko yang terjadi jika harus bekerja satu kantor dengan mantan, kamu bisa menerimanya.

Pada banyak perusahaan, adalah hal tabu untuk membicarakan hubungan dalam satu kantor. Namun kamu bisa membuktikan bahwa itu tak selamanya benar. Kamu tetap mampu bekerja dengan baik meski harus melakukannya dengan orang yang pernah dekat denganmu. Kamu bisa mengendalikan diri dan kamu patut berbangga dengan hal itu.