Sudah Tahu? Ini 5 Alasan yang Membuat Kamu Selalu Gagal Move On 

Move on adalah rasa inginmu lepas dari luka masa lalu. Bukan sekedar ketakutanmu saat tak mendapatkan pengganti yang baru. Kamu adalah orang yang paling tahu bagaimana keadaan hatimu saat ini. Jika kamu benar-benar ingin berubah dan memulai hidup baru tanpa sakit hati, maka jangan lengah.

Ujianmu tak hanya melupakan rasa sakit hati, tapi juga menghindari yang membuatmu membencinya. Mungkin kamu lupa, saat kamu membencinya, pikiranmu akan fokus untuk melupakannya, di saat itulah kamu terus mengingatnya dan sulit untuk move on. Mulailah dari dirimu sendiri, jalani saja. Jangan paksakan dirimu. Lakukan jika kamu benar-benar mau.

Yang kamu butuhkan setelah patah hati bukan sekedar pengganti, tapi juga ketenangan hati. Kamu perlu lebih tenang dalam memahami hatimu. Beruntung jika kamu masih bisa menahan keinginan untuk melampiaskan dengan cara yang tak baik. Beberapa diantara kita akan menghilangkan rasa sakit hati dengan banyak cara yang semakin menyakitkan. Selebihnya mungkin memilih untuk merenungi hingga menemukan jalan untuk pulih.

Ya, perasaan malu karena gagal menjalani hubungan memang wajar. Terlebih saat orang lain hanya tahu hubungan kita selalu bahagia tanpa celah. Mereka hanya melihat kita tertawa tanpa pernah merasa sedih karena patah hati. Namun apa daya, tidak semua bisa menahan luka dengan cara yang membawa bahagia.

Bagi sebagian orang kegagalan menjalani hubungan seringkali menjadi sebuah kesalahan besar. Ketidakmampuan kita untuk bertahan seolah menjadi sebuah dosa meski sudah berusaha dipertahankan. Namun siapa yang tahu hati manusia. Semua bisa berubah dan berbalik arah. Kamu yang telah gagal dan kini sedang berusaha bangkit pastinya akan mengalami perasaan malu.

Malu karena tidak kunjung menemukan pengganti, malu karena tidak kunjung jatuh hati lagi, dan malu karena banyak yang menganggapmu tak mampu jalani cinta dengan orang yang baru. Hingga mungkin yang kamu lakukan adalah memaksakan diri untuk mencari pengganti. Bukan sebagai tambatan hati, hanya sekedar ingin menutupi rasa malu karena mereka menyakiti. Jika kamu ingat, hal ini bukan hanya menyakiti dia yang kamu korbankan tapi juga menyakitimu karena memaksakan diri.

Hubungan di masa lalu memang membawa ingatan yang cukup dalam. Terlebih jika kita menjalaninya selama bertahun-tahun lamanya. Semua tentang dia, kamu pun tahu. Mulai dari fisik hingga sikapnya pun membuatmu susah lupa. Sangat berkesan dan sulit untuk dilupa. Hingga akhirnya saat kalian gagal dan harus berpisah, ingatan tentang dia pun masih lekat di hati dan pikiranmu.

Saat kamu berniat mencari pengganti, tanpa kamu sadari segala ciri yang menyerupainya pun akan masuk dalam kriteriamu kali ini. Mulai dari fisik, sikap, kepribadiannya hingga semua yang ia perbuat padamu seolah harus sama. Karena yang kamu cari bukan lagi orangnya, tapi kepada kenangan yang pernah kamu lalui bersama.

Saat kamu mengalami fase patah hati, akan banyak orang yang berempati padamu. Siap mendengarkanmu, dan memberimu nasehat untuk bisa pulih dari patah hati. Mereka tak hanya menawarkan telinga untuk mendengar ceritamu, tapi menawarkan orang lain yang mungkin saja bisa menggantikan posisi masa lalumu.

Meski begitu nyatanya tak semua kamu suka. Kamu akan kembali mempertimbangkan mana yang sebenarnya kamu inginkan. Apakah benar mereka yang dikenalkan? Atau kamu masih ingin sendiri untuk lebih mempersiapkan hati? Mendengarkan mereka sudah pasti harus, tapi mengikuti mereka tak perlu menjadi wajib untukmu. Sebab yang paling tahu hatimu adalah dirimu sendiri.