Tahu Gak? Ini 5 Sebab Dia Langsung Bilang Iya Saat Kamu Minta Putus

Jujur sebenarnya dalam hati dia lagi galau setengah mati akibat ucapan minta putusmu tadi. Tapi demi menjaga image, dia memilih pasang tampang tegar. Kata iya juga meluncur begitu saja dari mulutnya. Meskipun sesungguhnya perasaannya berteriak tidak mau.

Si dia cuma gak ingin terlihat lemah saja. Apalagi sampai membuatmu berpikir, kalau dia bakal memohon-mohon supaya kalian gak jadi putus. Taruhan, setelah kalian berpisah nanti dia bakal patah hati hingga berhari-hari, deh. 

Ini konyol, sih tapi mungkin saja jadi alasan dia dengan gampangnya ngomong iya, lho. Ya, apalagi kalau bukan pacarmu mengira dirinya sedang kena prank. Astaga, kebanyakan nonton konten kekinian, nih pasti. Saking gak nyangkanya kamu bakal minta putus, yang terpikir di kepalanya adalah kamu lagi bercanda. 

Makanya, dia mudah sekali bilang "Iya ayo putus, deh". Nah, lho kalau memang pacarmu mengira demikian, apa gak bingung tuh? Gimana coba caranya kamu menjelaskan kalau yang kamu katakan itu serius. Apa jangan-jangan sikap lugunya ini justru sukses bikin hatimu luluh dan gak jadi minta putus? 

Baru juga pacaran seminggu, eh kamu sudah minta putus aja. Ya, meskipun dalam hati dia juga bertanya-tanya apa alasannya, tapi baginya mudah saja bilang iya. Mau bagaimana lagi, toh waktu yang singkat itu belum cukup dijadikan alasan untuk menahanmu pergi, kok.

Jujur sekarang dia belum cinta-cinta banget, deh sama kamu. Jadi menurutnya putus sekarang adalah pilihan yang baik. Daripada setahun lagi baru berpisah, kan galaunya bisa makin menguras emosi, tuh. Kalau baru seminggu jadian lalu putus, sih gak berat-berat amat, deh kayaknya.  

Punya pacar memang menyenangkan, tapi menjadi jomblo lagi gak buruk-buruk amat, kok. Begitu kira-kira yang terpikirkan oleh pacarmu, ketika kamu bilang ingin putus. Kebebasan yang selama ini dibatasi bisa dia rasakan lagi. Ya, bukan berarti hubungan kalian selama ini gak ada artinya, lho. Cuma baginya, daripada menyikapi sesuatu dengan sudut pandang negatif, lebih baik ambil sisi positifnya, dong. 

Memang nantinya setelah berpisah, akan ada masa-masa penyesuaian. Tentu dia juga bakal merasakan kesedihan karena kehilangan sosok kekasih sepertimu. Tapi karena dari awal mikirnya sudah positif, ya paling sedihnya gak akan berlarut-larut, kok. So, kenapa tidak boleh langsung bilang iya? Toh, kamu juga maunya kalian putus sekarang juga, kan? 

Terkadang ketidakcocokan itu walau gak diungkapkan tapi bisa dirasakan. Kamu merasa hubungan kalian sudah gak enak lagi untuk dilanjutkan. Dan ternyata, dia juga merasakan hal yang sama. Memang sempat terpikir olehnya untuk minta putus, tapi nyalinya terlalu ciut dan gak sampai hati ngomongnya ke kamu.

Syukurlah, gayung bersambut dan justru kamu yang minta putus duluan. Otomatis, tanpa basa-basi dia langsung bilang iya. Lagi pula keputusan ini sudah yang terbaik buat kalian berdua. 

Sudah gak penasaran lagi, kan kenapa pacarmu bisa dengan entengnya menjawab iya. Sekarang balik lagi ke kamu, mau tetap lanjut berpisah atau pikir-pikir lagi, nih?

Kalau memang setelah dijawab iya begitu kamu malah merasa sedih, ya coba bicarakan lagi dengannya. Pokoknya, jangan gegabah dan sebisa mungkin kalau memang berpisah itu sudah melalui pertimbangan berdua dan buat kebaikan bersama.